1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar SD adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
agar siswa memiliki kemampuan dalam berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi berbagai isu kewarganegaraan serta mampu
berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya. Proses pembelajaran di dalam kelas membutuhkan seorang tenaga
pendidik yaitu guru. Sebagai guru harus memiliki inisiatif untuk mengembangkan berbagai media pembelajaran demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang
maksimal. Pembelajaran
yang maksimal
juga membutuhkan keterlibatan siswa yang berperan aktif dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Untuk itu sangat dibutuhkan tingginya minat siswa terhadap kegiatan belajar di dalam kelas. Minat siswa akan muncul dengan
adanya pemilihan model maupun media pembelajaran yang interaktif di dalam kelas. Menurut Mudhoffir dalam Munadi,
2008, “Belajar adalah proses aktif dan konstruktif melalui suatu pengalaman dalam memperoleh informasi.
Dalam proses aktif tersebut, media pembelajaran berperan sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa. Artinya melalui media peserta didik memperoleh
pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada siswa. Dalam batas tertentu, media dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber
informasipengetahuan bagi peserta didik. Media pembelajaran sebagai sumber belajar merupakan suatu komponen system pembelajaran yang
meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.”
Penggunaan media pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan saat ini masih sangat sedikit digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi
ajar. Berdasarkan hasil wawancara oleh guru yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 Juli 2014 di ruang kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, media yang
digunakan oleh guru masih berupa gambar dan papan tulis. Guru menyadari akan pentingnya media yang lebih menarik, menurutnya media yang menarik
akan meningkatkan minat belajar siswa di dalam kelas. Untuk saat ini guru belum mampu membuat media yang menarik khususnya pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Materi Pendidikan Kewarganegaraan masih bersifat abstrak. Dalam wawancara, guru menyampaikan kesulitannya dalam
menyampaikan materi hak dan kewajiban untuk kelas IV. Penggunaan multimedia pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan belum pernah dirasakan oleh siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Berdasarkan kuisioner yang dilakukan kepada 82 siswa semester
ganjil kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada bulan Agustus 2013, sebanyak 75,61 menyatakan membutuhkan multimedia untuk mata pelajaran PPKn.
Terlihat dari rendahnya prestasi dan minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Serta adanya kesadaran dari guru
dan siswa akan pentingnya media yang menarik selama proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Maka, peneliti ingin meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan. Peneliti memilih SD
Kanisius Wirobrajan sebagai tempat penelitian karena sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang terlaksananya
penelitian ini. Namun, fasilitas tersebut belum sepenuhnya digunakan oleh para guru. Sehingga, peneliti dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin
atas ijin dari pihak sekolah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul:
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Multimedia Materi Hak dan Kewajiban sebagai Warga dalam
Kehidupan Sehari-hari Mata Pelajaran PPKn pada Siswa Kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan Tahun Pelajaran 20142015”
B. Pembatasan Masalah