Minat Belajar Siswa Pembahasan

Tabel 4.10. : Peningkatan Hasil Belajar PPKn Siswa Mulai Siklus I sampai Siklus II Berdasarkan Evaluasi Pembelajaran Keterangan Siklus I Siklus II Jumlah siswa yang memiliki nilai minimal mencapai KKM 31 Siswa 34 Siswa Persentase jumlah siswa yang memiliki nilai minimal mencapai KKM 91 100 Rata-rata Nilai 80 88,2 Kategori Terlampaui Terlampaui Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pada siklus I, siswa memiliki nilai minimal mencapai KKM dalam mengikuti pembelajaran PPKn. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya 31 siswa yang memiliki nilai minimal mencapai KKM, rata-rata nilainya adalah 80,0, setelah dikonversi termasuk kategori melampaui KKM. Pada siklus II, siswa mengalami peningkatan lagi dalam hasil belajarnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya 34 siswa yang memiliki nilai minimal mencapai KKM, rata-rata nilainya adalah 88,2, setelah dikonversi hasilnya termasuk kategori melampaui KKM.

E. Pembahasan

1. Minat Belajar Siswa

Minat belajar siswa yaitu suatu kecenderungan siswa saat mengikuti pembelajaran yang berupa adanya rasa ingin tahu, perasaan senang, dan kemauan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran PPKn di SD Kanisius Wirobrajan I adalah dengan menggunakan multimedia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran. Multimedia merupakan media pembelajaran yang menarik sehingga meningkatkan minat siswa untuk belajardan memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, mampu membuat siswa marasa senang, enjoy, dapat bergerak bebas, dan fleksibel. Siklus I yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan pada tanggal 13 dan 14 Oktober 2014 mengenai materi hak dan kewajiban anak menggunakan multimedia pembelajaran. Sedangkan siklus 2 juga dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan pada tanggal 3 dan 4 November 2014. Dari analisis setiap pertemuan dalam siklus I tersebut sudah ada peningkatan, dalam pertemuan I sudah ada banyak siswa yang aktif menanyakan materi yang ada pada gambar. Pada pertemuan ke 2 ada 6 siswa yang berani maju kedepan untuk menceritakan peristiwa atau pengalaman penting yang pernah dialami terkait penerapan hak dan kewajiban. Hasil dari wawancara guru kelas, guru mengatakan bahwa minat siswa sangat meningkat, yang sebelumnya mereka hanya diam saja dalam mendengarkan materi,sekarang sudah berani bertanya pada guru ataupun teman. Menurut guru penggunaan multimedia pembelajaran sangat membantu dalam proses pembelajaran, siswa menjadi lebih tertarik. Bahkan pada pertemuan berikutnya ada 4 siswa yang awalnya duduk di belakang meminta untuk pindah duduk di depan. Siswa juga sudah berani untuk maju kedepam kelas untuk bercerita. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan siklus I, terlihat ada peningkatan dari variabel minat belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah dilakukan perhitungan dari hasil observasi minat belajar terjadi peningkatan yang awalnya hanya memiliki rata-rata indikator 1 hanya 6,0 untuk indikator 2 hanya 5,9, untuk indikator 3 hanya 6,6, untuk indikator 4 hanya 5,0, untuk indikator 5 hanya 7,0, dan indikator 6 hanya 6,0. serta rata- rata dari keseluruhan indikator hanya 6,1. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan dari indikator I meningkat menjadi 7,5, indikator 2 meningkat menjadi 7,1, untuk indikator 3 meningkat menjadi 9,1, untuk indikator 4 meningkat menjadi 7,5, untuk indikator 5 meningkat menjadi 7,5, dan indikator 6 meningkat menjadi 7,5. Rata-rata dari keseluruhan indikator meningkat menjadi 7,7. Begitu juga setelah dilakukan tindakan siklus II mengalami peningkatan dari indikator I meningkat menjadi 8,0, indikator 2 meningkat menjadi 8,1, untuk indikator 3 meningkat menjadi 9,2, untuk indikator 4 meningkat menjadi 8,0, untuk indikator 5 meningkat menjadi 7,6, dan indikator 6 meningkat menjadi 7,8. Rata-rata dari keseluruhan indikator meningkat menjadi 8,1. Dilihat dari rata-rata siswa yang minat sudah melampaui target yang ditetapkan oleh peneliti. Awalnya peneliti mempunyai target rata-rata indikator 1 hanya 7,0 untuk indikator 2 hanya 7,0, untuk indikator 3 hanya 7,6, untuk indikator 4 hanya 7,0, untuk indikator 5 hanya 7,0, dan indikator 6 hanya 7,0. serta rata-rata dari keseluruhan indikator hanya 7,1. Perasaan senang siswa saat belajar melalui penggunaan multimedia dalam penelitian ini berupa wujud antusias siswa dalam mengikuti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran PPKn yang yang diwujudkan dengan melakukan kegiatan sukarelatanpa pengulangan perintah indikator minat belajar siswa nomor 1, 2, 3. Indikator ini dapat meningkat melalui pelaksanaan pembelajaran baik pada siklus I maupun silkus II. Perasaan senang saja tidak cukup membuktikan bahwa anak berminat, sehingga diperlukan bukti lain untuk membuktikan bahwa siswa berminat. Siswa yang berminat dapat dilihat dari pertanyaannya. Jika anak terus bertanya mengenai sesuatu, minatnya terhadap hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali-kali ditanyakan Hurlock, 1978: 117. Jadi indikator selanjutnya untuk menunjukkan bahwa siswa berminat adalah melalui pertanyaannya. Indikator yang menunjukkan keaktifan siswa untuk bertanya dalam penelitian ini ditunjukkan dengan bertanya untuk menanyakan tujuan, langkah-langkah, dan aturan pembelajaran indikator minat belajar siswa nomor 4, 5, dan 6. Indikator bertanya pada siklus I masih berada pada kategori kurang. Kurangnya keaktifan siswa untuk bertanya dikarenakan guru membacakan tujuan, langkah-langkah, dan aturan pembelajaran secara langsung sehingga siswa tidak terpancing untuk bertanya. Keaktifan siswa bertanya untuk menanyakan tujuan, langkah-langkah, dan aturan permainan meningkat pada silkus II melalui perbaikan. Perbaikan yang dilakukan adalah guru tidak membacakan langsung namun memancing rasa ingin tahu siswa dan merangsang siswa untuk bertanya dengan acara menunjukkan media yang akan digunakan. Peningkatan indikator menanyakan aturan-aturan pembelajaran meningkat melalui cara adanya pembuatan kesepakatan antara guru dengan siswa mengenai aturan-aturanpembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bennett 2005: 46, gagasan dan minat anak merupakan sesuatu yang utama dalam pembelajaran, rasa memiliki merupakan hal pokok bagi anak yang diperoleh melalui pembelajaran, dan pembelajaran menjadi lebih relevan bila terjadi atas insisiatif sendiri. Pertanyaan penting untuk mengetahui minat siswa karena rasa ingin tahu dapat mengawali kemunculan minat belajar Sri Rumini, 1998: 118. Siswa akan semakin berminat jika yang dilakukan menyenangkan bagi dirinya. Belajar akan lebih menyenangkan jika dilakukan bersama teman.Hal ini sesuai dengan teori belajar sosial yang menerangkan bahwa diskusi merupakan alat untuk sosialisasi. Ketika anak berdiskusi dengan anak lain, anak akan mengembangkan kemampuan memahami perasaan, ide, dan kebutuhan orang lain yang merupakan dasar dari kemampuan Erikson dalam Slamet Suyanto, 2005: 116. Dalam penelitian ini kemampuan sosialisasi siswa dilakukan dengan kemampuan untuk tidak mencela pendapat teman, mau mendengarkan pendapat teman, dan tidak memotong pembicaraan teman indikator minat belajar siswa nomor 13, 14, dan 15. Indikator yang berkaitan dengan kemampuan bersosialisai dengan teman sudah muncul pada siklus I. Indikator menghargai pendapat, mau mendengarkan pendapat teman, dan tidak memotong pembicaraan teman dirasa sudah cukup nampak dikarenakan diskusi dilakukan di tempat duduk secara bersama-sama. Selain itu, LKS lebih banyak diselesaikan dengan diskusi dan tukar pendapat secara lisan sehingga memunculkan banyak ide. Indikator yang mengalami kendala peningkatan adalah memberikan bantuan kepada teman yang kesulitan, mau mendengar pendapat teman, dan berusaha keras menjawab pertanyaan di LKS 12, 14, dan 17. Tanggung jawab masing-masing siswa untuk menyelesaikan permainan membuat siswa lebih fokus pada tugasnya dan kurang peka terhadap kelemahan teman kelompoknya. Selain itu dengan adanya perubahan pendapat yang dikemukakan melalui perbuatan membuat siswa yang lain tidak mengetahui apa yang akan dilakukan teman dan apa yang tidak dipahami, sehingga siswa tidak memberikan bantuan dan tidak mampu mendengarkan pendapat teman. Keadaan ini berdampak pada menurunnya usaha keras siswa untuk menjawab pertanyaan di LKS karena melimpahkan pada teman lain untuk mencatat hasil diskusi. Kendala peningkatan indikator minat belajar siswa pada siklus II dapat tertutupi dengan peningkatan pada indikator minat belajar siswa yang lain. Peningkatan lain yang terjadi pada siklus II terdapat pada indikator berusaha keras ketika berdiskusi. Indikator berusaha keras dapat dilihat dengan melihat siswa memanfaatkan waktu dengan baik, mengemukakan ide, bekerjasama dengan teman untuk menyelesaikan tugas, dan berusaha keras menyelesaikan tugas indikator minat belajar siswa nomor 9, 10, 11, dan 16. Kemampuan siswa untuk bekerja keras menyelesaikan tugas merupakan ciri bahwa siswa berminat. Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan, baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI permainan maupun pekerjaan akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau merasa bosan Hurlock, 1978: 114. Slameto 2003: 180 menjelaskan bahwa minat dapat diekspresikan melalui pernyataan maupun tindakan. Pernyataan yang menunjukkan minat pada suatu hal atau objek adalah pernyataan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal atau objek daripada yang lainnya. Tindakan dapat ditunjukkan dengan keterlibatan dalam suatu aktivitas. Berkaitan dengan pernyataan yang menunjukkan minat pada objek maka dalam penelitian ini dikemukakan indikator yang berupa keertarikan pada media pembelajaran. Ketertarikan siswa pada media pembelajaran ditunjukkan dengan memperhatikan media indikator minat belajar siswa nomor 7 dan 8. Indikator memperhatikan media permainan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan multimedia pembelajaran dalam pembelajaran PPKn yang dilaksanakan dengan baik dapat meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa dalam penelitian ini dilihat dari adanya rasa ingin tahu, antusias dalam mengikuti pelajaran, perasaan senang saat mengikuti pembelajaran, berpartisipasi aktif, kemampuan untuk bersosialisasi dengan teman, dan tekun.

2. Hasil Prestasi Siswa

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Peranan guru Agama dalam Mengoptimalkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Pamulang

1 6 111

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Pengaruh Reward dan Punishment terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran di SD Islam Al-Fajar Villa Nusa Indah Bekasi

1 7 0

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42