Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan multimedia materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari mata pelajaran PPKN pada siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015.

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Marta Oktaviyani Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui: (1) upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan Multimedia (2) penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 (3) penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mangacu pada model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Dilakukan dalam 2 siklus, dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi lembar observasi, lembar kuisioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknis analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan Multimedia pada mata pelajaran PPKn dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan Multimedia b) pembentukan kelompok c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok d) diskusi pembahasan tugas kelompok e) kelompok mempresentasikan dalam pleno f) evaluasi individual. (2) penerapan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal skor rata-rata minat belajar sebesar 59 (kategori cukup); pada siklus I sebesar 76 (kategori baik); pada siklus II sebesar 81 (kategori sangat baik). (3) penerapan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 76,14 dan sebanyak 57% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus I sebesar 80 dan sebanyak 91% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus II sebesar 88,2 dan sebanyak 100% siswa sudah mencapai KKM (75).


(2)

IMPLEMENTING MULTIMEDIA MATERIAL RIGHTS AND OBLIGATION AS CITIZENS IN EVERYDAY LIFE CIVIC SUBJECTS IN GRADE FOUR SD KANISIUS

WIROBRAJAN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 Marta Oktaviyani

Universitas Sanata Dharma 2016

This study is purposed to improving and discover: (1) effort to improving learning interest and learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 through implementing Multimedia (2) implementing Multimedia can improve learning interest of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 (3) implementing Multimedia can improve learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015.

This study was Action Research which directed to loop model proposed by Kemmis and Taggart. Conducted in two loop, one loop consists of four steps, i.e planning, observation, and reflection. The partisipants of this study were the four grade students in SD Kanisius Wirobrajan year 2014/2015 consisting of 34 student. The data collecting method include observation, questionnaire, and test. The data was analyzed using data analysis technique which deternined to qualitative descriptive method.

The result of study showed that: (1) the implementing multimedia in civic course to improve learning interest and learning achivement for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan was conducted through the following steps: a) material providing completely through views Multimedia b) making group c) giving assignments to each group d) discussion group assignment e) the group presented in the plenary f) individual evaluation. (2) the implementation of multimedia can improve learning interest in civic course for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan. It appears in the initial condition of learning interest, its average score was 59 (moderate category); in loop I was 76 (good category); in loop II was 81 (very good category). (3) the implementation multimedia can improve learning achievement in civic course for student pf four grade in SD Kanisius Wirobrajan. It was obviously seen in the initial condition in which the students exam average score was 76,14 meaning that 57% of the students have completed the KKM (75); in loop 1 was 80 meaning that 91% of students have completed the KKM (75); in loop 2 was 88,2 meaning that 100% of students have completed the KKM (75).


(3)

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK

DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA

KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Marta Oktaviyani

NIM : 091134137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

ii

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK

DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA

KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Marta Oktaviyani

NIM : 091134137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

v

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberkati dan melimpahkan karunia-Nya setiap hari.

2. Bunda Maria yang senantiasa menjadi panutan saya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bapak Lusius Sanmuntalip dan Ibu

Yosephine Sutini yang sudah membesarkan saya serta selalu menyayangi, merawat, dan mendoakan saya dengan penuh cinta dan kasih yang melimpah.

4. Kakak-kakakku yang selalu mendukung. 5. Keponakan-keponakan tercinta.

6. Almamater tercinta saya Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(8)

vi MOTTO

͆Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.͇ (Fillipi 4:6)

A

y

r

,


(9)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Juli 2016 Penulis


(10)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Marta Oktaviyani Nomor Mahasiswa : 091134137

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 15 Juli 2016

Yang menyatakan


(11)

ix ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN

SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS

WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Marta Oktaviyani

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui: (1) upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan Multimedia (2) penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 (3) penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mangacu pada model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Dilakukan dalam 2 siklus, dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi lembar observasi, lembar kuisioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknis analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan Multimedia pada mata pelajaran PPKn dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan Multimedia b) pembentukan kelompok c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok d) diskusi pembahasan tugas kelompok e) kelompok mempresentasikan dalam pleno f) evaluasi individual. (2) penerapan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal skor rata-rata minat belajar sebesar 59 (kategori cukup); pada siklus I sebesar 76 (kategori baik); pada siklus II sebesar 81 (kategori sangat baik). (3) penerapan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 76,14 dan sebanyak 57% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus I sebesar 80 dan sebanyak 91% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus II sebesar 88,2 dan sebanyak 100% siswa sudah mencapai KKM (75). Kata kunci: minat belajar, prestasi belajar, Multimedia


(12)

x ABSTRACT

IMPROVING LEARNING INTEREST AND LEARNING ACHIVEMENT IMPLEMENTING MULTIMEDIA MATERIAL RIGHTS AND OBLIGATION AS CITIZENS IN EVERYDAY LIFE CIVIC SUBJECTS IN

GRADE FOUR SD KANISIUS WIROBRAJAN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015

Marta Oktaviyani Universitas Sanata Dharma

2016

This study is purposed to improving and discover: (1) effort to improving learning interest and learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 through implementing Multimedia (2) implementing Multimedia can improve learning interest of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 (3) implementing Multimedia can improve learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015.

This study was Action Research which directed to loop model proposed by Kemmis and Taggart. Conducted in two loop, one loop consists of four steps, i.e planning, observation, and reflection. The partisipants of this study were the four grade students in SD Kanisius Wirobrajan year 2014/2015 consisting of 34 student. The data collecting method include observation, questionnaire, and test. The data was analyzed using data analysis technique which deternined to qualitative descriptive method.

The result of study showed that: (1) the implementing multimedia in civic course to improve learning interest and learning achivement for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan was conducted through the following steps: a) material providing completely through views Multimedia b) making group c) giving assignments to each group d) discussion group assignment e) the group presented in the plenary f) individual evaluation. (2) the implementation of multimedia can improve learning interest in civic course for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan. It appears in the initial condition of learning interest, its average score was 59 (moderate category); in loop I was 76 (good category); in loop II was 81 (very good category). (3) the implementation multimedia can improve learning achievement in civic course for student pf four grade in SD Kanisius Wirobrajan. It was obviously seen in the initial condition in which the students exam average score was 76,14 meaning that 57% of the students have completed the KKM (75); in loop 1 was 80 meaning that 91% of students have completed the KKM (75); in loop 2 was 88,2 meaning that 100% of students have completed the KKM (75).


(13)

xi

KATA PENGANTAR

Syukur dan puji penulis haturkan kepada Allah Bapa yang maha kasih, yang selalu senantiasa melimpahkan karunia, rahmat, dan petunjuk-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun berkat dukungan, bantuan, dan perhatian berbagai pihak yang memberikan masukan-masukan yang berharga bagi penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa melimpahkan berkat, bimbingan dan tuntunan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini melalui doa Novena Tiga Salam Maria.

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universtas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Christiyanti A, S.Si, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. sebagai pembimbing yang senantiasa memberikan pentunjuk dengan sabar untuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

6. Kepala Sekolah serta Guru dan Siswa-siswa Kelas IV SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin peneliti untuk melakukan penelitian ini.

7. Orang tuaku tersayang Bapak Lusius Sanmuntalip dan Ibu Yosephine Sutini yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, materi, dan tenaga yang sangat berlimpah.

8. Keluarga besar simbah Sukowiharjo dan simbah Karyopawiro terima kasih atas dukungan yang tak terhingga.


(14)

xii

10.Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


(15)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Pemecahan Masalah ... 4

E. Batasan Pengertian ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Belajar ... 7

a. Pengertian ... 7

b. Ciri-ciri ... 8

c. Prinsip-prinsip Belajar ... 8

2. Minat Belajar ... 12

a. Pengertian Minat Belajar ... 12

b. Ciri-ciri Minat Belajar ... 13

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 15

3. Prestasi Belajar ... 16

a. Pengertian Prestasi Belajar ... 16

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 17

4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 19

a. Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 19

b. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 20

5. Multimedia ... 22


(16)

xiv

b. Karakteristik Multimedia ... 23

c. Manfaat Multimedia ... 23

d. Kelebihan Multimedia ... 24

B. Penelitian yang Relevan ... 25

C. Kerangka Berfikir ... 28

D. Hipotesis Tindakan ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Setting Penelitian ... 33

1. Tempat Penelitian ... 33

2. Waktu Penelitian ... 33

3. Subjek Penelitian ... 33

4. Objek Penelitian ... 33

C. Rencana Tindakan ... 34

1. Persiapan ... 34

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 35

a. Siklus I ... 35

b. Siklus II ... 38

D. Pengumpulan Data ... 42

1. Observasi ... 42

2. Skala Minat ... 43

3. Dokumentasi ... 43

E. Instrumen Penelitian ... 44

1. Lembar Observasi ... 44

2. Skala Minat ... 45

3. Prestasi Belajar ... 50

F. Teknik Analisis Data ... 52

G. Keabsahan Data ... 55

H. Kriteria Keberhasilan ... 56

I. Jadwal Penelitian ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 58

B. Deskripsi Subjek Penelitian ... 59

C. Deskripsi Data ... 59

1. Data Kondisi Awal ... 59

2. Data Siklus I ... 66

a. Perencanaan Siklus I ... 66

b. Pelaksanaan Siklus I ... 67

c. Pengamatan Siklus I ... 72

d. Refleksi Siklus I ... 88

e. Hasil Siklus I ... 89

1) Minat Belajar Siswa ... 89


(17)

xv

3. Data Siklus II ... 96

a. Perencanaan Siklus II ... 97

b. Pelaksanaan Siklus II ... 99

c. Pengamatan Siklus II ... 105

d. Refleksi Siklus II ... 119

e. Hasil Siklus II ... 120

1) Minat Belajar Siswa ... 120

2) Prestasi Belajar ... 122

D. Analisis Data ... 126

1. Minat Belajar ... 127

2. Prestasi Hasil Belajar ... 128

E. Pembahasan ... 129

1. Minat Belajar Siswa ... 129

2. Hasil Prestasi Siswa ... 135

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 138

A. Kesimpulan ... 138

B. Keterbatasan ... 141

C. Saran ... 142


(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kegiatan Inti Siswa pada Siklus I ... 36

Tabel 3.2. Kegiatan Inti Siswa pada Siklus II ... 39

Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Belajar Siswa ... 46

Tabel 3.4. Pengembangan Kisi-kisi Lembar Observasi terhadap Guru ... 48

Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 51

Tabel 3.6. Pedoman Penilaian dalam Standar 10 ... 53

Tabel 3.7. Jadwal Penelitian ... 57

Tabel 4.1. Nilai Minat Belajar Siswa pada Kondisi Awal ... 61

Tabel 4.2. Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal ... 63

Tabel 4.3. Minat Belajar Siswa Siklus I ... 79

Tabel 4.4. Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Pengamatan Siklus I ... 89

Tabel 4.5. Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 92

Tabel 4.6. Minat Belajar Siswa Siklus II ... 112

Tabel 4.7. Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Pengamatan Siklus II ... 120

Tabel 4.8. Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 123

Tabel 4.9. Peningkatan Minat Belajar PPKn Siswa Mulai Siklus I sampai Siklus II Berdasarkan Pengamatan ... 127

Tabel. 4.10. Peningkatan Hasil Belajar PPKn Siswa Mulai Siklus I sampai Siklus II Berdasarkan Evaluasi Pembelajaran ... 128


(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Literature Map Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 28 Gambar 3.1. Siklus PTK model Kemmis dan Taggart ... 31 Gambar Diagram 4.1. Grafik Ketercapaian Setiap Indikator Minat Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan Pengamatan ... 86 Gambar Diagram 4.2. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 95 Gambar Diagram 4.3. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa ... 96 Gambar Diagram 4.4. Grafik Ketercapaian Setiap Indikator Minat Belajar

Siswa Siklus II Berdasarkan Pengamatan ... 117 Gambar Diagram 4.5. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 125 Gambar Diagram 4.6. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa ... 126


(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 145

Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 ... 152

RPP Siklus II Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 ... 160

Lampiran 3. Soal Evaluasi ... 166

Lampiran 4. Materi Hak dan Kewajiban ... 170

Lampiran 5. Materi Drama ... 175

Lampiran 6. Lembar Observasi Minat Belajar pertemuan 1 Pada Kondisi Awal ... 176

Lembar Observasi Minat Belajar pertemuan 1 Pada Kondisi Awal ... 179

Lembar Observasi Minat Belajar 2 kali Pertemuan Pada Kondisi Awal ... 182

Lampiran 7. Foto Penelitian ... 183

Lampiran 8. Foto Hasil Eavluasi Siswa ... 187

Lampiran 9. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 208


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD) adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan dalam berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi berbagai isu kewarganegaraan serta mampu berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

Proses pembelajaran di dalam kelas membutuhkan seorang tenaga pendidik yaitu guru. Sebagai guru harus memiliki inisiatif untuk mengembangkan berbagai media pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran yang maksimal juga membutuhkan keterlibatan siswa yang berperan aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk itu sangat dibutuhkan tingginya minat siswa terhadap kegiatan belajar di dalam kelas. Minat siswa akan muncul dengan adanya pemilihan model maupun media pembelajaran yang interaktif di dalam kelas. Menurut Mudhoffir (dalam Munadi, 2008), “Belajar adalah proses aktif dan konstruktif melalui suatu pengalaman dalam memperoleh informasi. Dalam proses aktif tersebut, media pembelajaran berperan sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa. Artinya melalui media peserta didik memperoleh


(22)

pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada siswa. Dalam batas tertentu, media dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber informasi/pengetahuan bagi peserta didik. Media pembelajaran sebagai sumber belajar merupakan suatu komponen system pembelajaran yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.”

Penggunaan media pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan saat ini masih sangat sedikit digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi ajar. Berdasarkan hasil wawancara oleh guru yang dilakukan peneliti pada tanggal 30 Juli 2014 di ruang kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, media yang digunakan oleh guru masih berupa gambar dan papan tulis. Guru menyadari akan pentingnya media yang lebih menarik, menurutnya media yang menarik akan meningkatkan minat belajar siswa di dalam kelas. Untuk saat ini guru belum mampu membuat media yang menarik khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Materi Pendidikan Kewarganegaraan masih bersifat abstrak. Dalam wawancara, guru menyampaikan kesulitannya dalam menyampaikan materi hak dan kewajiban untuk kelas IV.

Penggunaan multimedia pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan belum pernah dirasakan oleh siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Berdasarkan kuisioner yang dilakukan kepada 82 siswa semester ganjil kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada bulan Agustus 2013, sebanyak 75,61% menyatakan membutuhkan multimedia untuk mata pelajaran PPKn.


(23)

Terlihat dari rendahnya prestasi dan minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Serta adanya kesadaran dari guru dan siswa akan pentingnya media yang menarik selama proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Maka, peneliti ingin meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan. Peneliti memilih SD Kanisius Wirobrajan sebagai tempat penelitian karena sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang terlaksananya penelitian ini. Namun, fasilitas tersebut belum sepenuhnya digunakan oleh para guru. Sehingga, peneliti dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin atas ijin dari pihak sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Multimedia Materi Hak dan Kewajiban sebagai Warga dalam Kehidupan Sehari-hari Mata Pelajaran PPKn pada Siswa Kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan Tahun Pelajaran 2014/2015”

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini berfokus pada peningkatan prestasi belajar dan minat belajar pada mata pelajaran PPKn dengan menggunakan Multimedia yaitu pada Kompetisi Dasar (KD) 2.3. Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga di rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar dan


(24)

3.2. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan Multimedia?

2. Apakah penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015?

3. Apakah penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, tujuan penelitiannya adalah:

1. Untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 melalui penerapan Multimedia

2. Untuk mengetahui penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.


(25)

3. Untuk mengetahui penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

E. Definisi Operasional

1. Multimedia dapat dipandang sebagai suatu pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi (Darmawan, 2011:32).

2. Minat belajar merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180)

3. Prestasi belajar merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan (Darsono, 2000:110).

F. Manfaat Hasil Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Dapat bermanfaat dalam menentukan sumber belajar yang baik untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

2. Bagi guru

Dapat menjadi alternatif dalam menentukan media yang menarik untuk mengajarkan mata pelajaran PPKn.


(26)

3. Bagi sekolah

Dapat memberi masukan kepada sekolah tentang penggunaan multimedia sebagai salah satu upaya peningkatan prestasi dan minat belajar siswa. 4. Bagi Siswa

Dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran PPKn.

5. Bagi peneliti lain

Dapat dimanfaatkan sebagai pembanding atau sebagai referensi untuk penelitian yang relevan.


(27)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Belajar

a. Pengertian

Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah proses orang mencoba untuk mendapatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang melibatkan kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar juga diartikan suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dengan interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap (Winkel, 1999:53).

Menurut R. Gagne (dalam Djamarah, 1999:22) belajar adalah suatu proses untuk motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan sikap. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Soemanto, 1990:99).

Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman individu itu sendiri.


(28)

b. Ciri-ciri

Ciri-ciri dari pembelajaran menurut Sugandi, dkk (2000:25) antara lain: 1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sitematis;

2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar;

3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa;

4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik;

5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa;

6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis.

Ciri-ciri yang telah dijabarkan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ciri-ciri belajar yaitu belajar selalu dilakukan secara sadar dan direncanakan, dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa, penyediaan bahan belajar yang menarik dan menantang, menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik, menciptakan suasana yang aman dan menyenangkan bagi siswa, serta membuat siswa menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis.


(29)

c. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip belajar dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan. Berikut ini prinsip-prinsip pembelajaran yang dikemukakan Sugandi, dkk (2000:27) antar lain:

1) Kesiapan Belajar

Kesiapan belajar baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Karena itu, guru tidak dapat terlalu banyak berbuat. Namun, guru diharapkan dapat mengurangi akibat dari kondisi tersebut dengan berbagai upaya pada saat membelajarkan siswa.

2) Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek. Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. Guru perlu mengetahui berbagai kiat untuk menarik perhatian siswa saat proses pembelajaran berlangsung. 3) Motivasi

Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat seseorang melakukan sesuatu. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat menjadi aktif dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa tidak bersemangat belajar.


(30)

Dalam hal ini, guru harus dapat memotivasi siswa agar dapat mencapai tujuan belajar dengan baik.

4) Keaktifan Siswa

Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif. Dengan bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan,, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.

5) Mengalami sendiri

Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri, akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat serta pemahaman yang lebih mendalam.

6) Pengulangan

Dalam mempelajari materi sampai tingkat pemahaman yang lebih baik, siswa perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut mudah diingat. Guru dapat mendorong siswa untuk melakukan pengulangan dengan cara memberikan pekrjaan rumah, membuat laporan, dan mengadakan ulangan harian.

7) Materi Pelajaran yang Menantang

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dengan sikap seperti ini motivasi siswa akan meningkat. Rasa ingin tahu timbul saat guru memberikan pelajaran yang bersifat menantang atau probematis.


(31)

8) Balikan dan Penguatan

Balikan adalah masukan penting bagi siswa maupun guru. Dengan balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam suatu hal. Penguatan adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari guru kepada siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan, siswa diharapkan mengulangi perbuatan baiknya tersebut.

9) Perbedaan Individu

Setiap siswa mempunyai karakteristik baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan belajar mereka tidak sama. Tugas guru adalah memperhatikan siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan kurang berbakat. Pemaparan lainnya mengenai prinsip-prinsip belajar dikemukakan oleh Suprijono (2009:4) yaitu prinsip belajar merupakan perubahan perilaku dan belajar adalah proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Terakhir blajar merupakan bentuk pengalamannya. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

Dari paparan yang dikemukakan para ahli di atas, pada dasarnya mengungkapkan prinsip-prinsip belajar yang sama. Prinsip-prinsip seseorang dalam belajar diantaranya kesiapan belajar siswa, perhatian siswa dalam belajar, motivasi, keaktifan siswa, pengalaman belajar, pengulangan,


(32)

materi pelajaran yang menantang, balikan dan penguatan dari guru, serta karakteristik siswa. Prinsip-prinsip balajar tersebut dapat membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Kata minat dalam bahasa Inggris disebut interst yang berarti menarik atau tertarik. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:450) minat adalah keinginan yang kuat, gairah, kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Slameto (2010:180) mengungkapkan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Mardapi (2008:112) ada 2 definisi tentang minat yaitu: 1) definisi konseptual: minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktifitas, pengertian, ketrampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan dan 2) definisi operasional: minat adalah keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek.

Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanda adanya minat akan terasa menjenuhkan. Hal ini diungkapkan oleh Slameto (1995:57) bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari untuk sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak adanya daya tarik baginya.


(33)

Dari berbagai pengertian belajar dan pengertian minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian, ketertarikan atau keinginan yang kuat pada suatu hal atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara kognitif, afektif, atau psikomotorik tanpa ada yang menyuruh. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

b. Ciri-ciri Minat Belajar

Menurut Winkel (2004:212) mengungkapkan bahwa ciri-ciri minat adalah cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang sedang dipelajari. Minat sangan berpengaruh pterhadap hasil belajar, karena apabila siswa tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang dipelajari maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Slameto (2010:57) mengungkapkan siswa yang berminat memiliki kecendenderungan untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.

Peneliti menyimpulkan dari pemaparan para ahli di atas bahwa pada dasarnya ciri-ciri minat belajar adalah terdiri dari adanya perasaan senang, adanya perhatian, dan adanya keterlibatan diri dalam mempelajari suatu hal. Ciri-ciri belajar tersebut dapat dijadikan sebagai indikator minat belajar, sebab ciri-ciri minat tersebut sama halnya dengan indikator minat


(34)

yang diungkapkan oleh Isnandar (2012:14), yaitu; ekspresi perasaan senang siswa, perhatian dalam mengikuti pelajaran, ketertarikan siswa pada materi, ketertarikan siswa pada metode guru, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Berkaitan dengan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa indikator minat belajar siswa terdiri dari: adanya perasaan senang, perhatian dan ketertarikan pada materi belajar, antusias dan aktif terlibat dalam metode belajar mengajar dari guru.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar

Menurut Taufani (2008:38), ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu:

1) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri. 2) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan aktivitas agar

dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya.

3) Faktor emosional, yaitu minat yang erat hubungannya dengan emosi, berkaitan dengan perasaan suka atau tidak suka pada aktivitas tertentu.

Agar siswa memiliki minat untuk belajar, guru harus berusaha membangkitkan minat siswa agar proses belajar mengajar yang efektif tercipta di dalam kelas dan siswa mencapai suatu tujuan sebagai hasil belajarnya. Sulistyowati (2001:17), mengungkapkan bahwa lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar. Keluarga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar


(35)

apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orangtua, antara kakak dan adik selalu rukun, kondisi ekonomi berkecukupan. Orang tua dapat memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan merasa ada perlindungan dan perhatian dari orangtua, sehingga anak mendapat kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih kesuksesan dalam belajar.

Berbagai uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar seseorang ialah adanya dorongan dari dalam, faktor emosional, dan faktor motivasi sosial. Faktor motivasi sosial berasal dari lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga berperan yang sangat besar, sebab seseorang untuk pertama kalinya belajar dan membentuk kepribadiannya. Dalam keluarga yang harmonis, seseorang dapat memiliki minat yang optimal yang berasal dari orangtua yang membimbing pendidikan anaknya. Minat belajar dari lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap lingkungan sosial yaitu lingkungan sosial, sebab sekolah menjadi tempat kegiatan pembelajaran yang formal.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2005:895) adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Muhibbin Syah (2010:297) mengatakan bahwa “prestasi adalah tingkat


(36)

keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

Darsono (2000:110) berpendapat bahwa “prestasi belajar siswa merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan”. Sementara itu Sudjana (2009:22) mendefinisikan prestasi belajar sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan setelah melakukan proses pengalaman belajar di kelas dalam hal pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Slameto (2003: 54-72) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:

1) Faktor internal

Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari faktor jasmani seperti kesehatan dan cacat tubuh, faktor psikologis seperti inteligensi,


(37)

perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesepian, serta faktor kelelahan.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga bagaimana cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan, faktor sekolah seperti metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah, serta faktor masyarakat seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang lainnya menurut Arikunto (1990:21) adalah:

1) Faktor Internal, faktor ini bersumber dari dalam diri siswa sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis. Faktor biologis prestasi belajar siswa seperti usia, kematangan, dan kesehatan. Sedangkan faktor psikologis prestasi belajar siswa berupa kelelahan, suasana hati, minat, motivasi, serta kebiasaan belajar.


(38)

2) Faktor Eksternal, faktor ini berasal dari luar diri siswa seperti faktor manusia yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dan faktor non manusia yaitu alam dan lingkungan fisik.

Pendapat yang telah disampaikan beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor prestasi belajar siswa ialah faktor dari dalam diri siswa seperti keadaan fisik siswa, keadaan biologis, serta keadaan psikologis. Faktor yang kedua yaitu faktor yang berada di luar diri siswa seperti keadaan anggota keluarganya, orang-orang di sekolah dan tempat tinggal siswa, serta lingkungan fisik.

4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

a. Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Abdul Aziz (2002:4) menyampaikan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran baru yang menyempurnakan Pendidikan Moral Pancasila (Kurikulum sekolah tahun 1975 dan 1984). Dalam sejarahnya, istilah PPKn digunakan pada tahun 1994 dan berganti nama menjadi Kewarganegaraan pada tahun 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003. Pada tahun 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) namanya berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Tahun 2014 (Kurikulum 2013) namanya kembali berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan Kurikulum 2013 sesuai dengan kurikulum yang digunakan SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta.


(39)

Menurut Wiharyanto (2008:6) mata pelajaran kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945. Pasha (2002:12) mengungkapkan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan materi yang menyangkut tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga negara dalam bernegara, hak dan kewajiban warga negara dalam berbangsa dan bernegara, serta pendidikan bela negara. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran penting bagi siswa sekolah dasar untuk membentuk manusia Pancasila yang bermanfaat dan membanggakan bangsa. Melalui pelajaran PPKn siswa dapat menjadi warga negara yang baik mulai dari lingkungin keluarga hingga lingkungan pemerintahan.

b. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut:

1) Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaran.

2) Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


(40)

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Menurut Branson (1999:7) tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian, dan nasional.

Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila sejati” (Somantri, 2001:279).

Sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan pasal 77 J ayat (1) huruf ditegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen Republik Indonesia.

Dari berbagai tujuan yang telah diuraikan oleh para ahli dan penjelasan dari Peraturan Pemerintah di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu


(41)

berpikir kristis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, berkembang secara positif dan demokratis agar dapat hidup dengan bangsa lain, serta berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Semua tujuan ini selalu berlandaskan akan Pancasila dan UUD 1945 yang telah menjadi dasar Negara Indonesia.

5. Multimedia

a. Pengertian Multimedia

Terdapat berbagai pengertian dari multimedia. Berikut merupakan uraian pengertian multimedia dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan pengertian dari beberapa ahli. Dalam KBBI (2008:937) multimedia adalah penyediaan informasi pada komputer yang menggunakan suara, grafik, animasi, dan teks. Dalam penggunaannya, multimedia sangat identik dengan komputer. Mayer (2009:3) mendefinisikan, “multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar”.

Dalam konteks komunikasi pembelajaran, Hofsteder (dalam buku Darmawan, 2011:32) menyebutkan bahwa “multimedia dapat dipandang sebagai suatu pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan


(42)

pemakai untuk malakukan navigasi, berinterakasi, berkreasi, dan berkomunikasi”. Multimedia pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran berlangsung (Munadi, 2010:148).

Berbagai pengertian yang telah disampaikan oleh beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa multimedia dalam pembelajaran merupakan alat yang menyampaikan materi ajar kepada siswa dengan menampilkan penggabungan berbagai jenis media yaitu gambar, audio/suara, video, teks, grafis, serta animasi dengan memanfaatkan kecanggihan berbagai program di dalam komputer, sehingga dapat merangsang semua panca indra siswa dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.

b. Karakteristik Multimedia

Multimedia memiliki berbagai karakteristik dalam penciptaannya. Berikut ini merupakan karakteristik pada pembelajaran multimedia menurut Darmawan (2012:55).

1) Berisi konten materi representatif dalam bentuk visual, audio, audiovisual.

2) Beragam media komunikasi dalam penggunaannya.

3) Memiliki kekuatan bahasa warna dan bahasa resolusi objek. 4) Tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi.


(43)

6) Mengembangkan prinsip Self Evolution dalam mengukur proses dan hasil belajarnya.

7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual. 8) Dapat digunakan secara offline maupun online. c. Manfaat Multimedia

Pengembangan multimedia dalam dunia pendidikan memberikan banyak manfaat. Manfaat dari pengembangan multimedia menurut D’Lgnazio (Munir, 2009:210-211)

1) Memberikan kehidupan siswa yang lebih bermakna.

2) Siswa yang terlibat dalam pembelajaran yang mengembangkan multimedia bisa mempelajari ilmu yang ada di dalamnya sesuai minat, kesukaan, bakat, keperluan, pengetahuan, dan emosinya. 3) Siswa dapat lebih memacu motivasi belajar, dapat memberikan

penjelasan lebih baik dan lengkap terhadap suatu masalah.

4) Bagi pengajar dan siswa, multimedia memudahkan untuk mengulang lagi materi. Sehingga pengajar tidak perlu menjelaskan kembali materi jika siswa belum atau tidak faham, sebab program bisa dipelajari berulang kali sehingga siswa dapat memahaminya. 5) Siswa dapat mengadakan latihan dan mengukur kemampuan. d. Kelebihan Multimedia

Multimedia memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh media lainnya. Munir (2009:214-219) menjelaskan berbagai kelebihan multimedia tersebut, antara lain:


(44)

1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan umpan balik. Proses interaktif pada multimedia terjadi antara guru dengan siswanya. Hubungan ini menciptakan dialog antara dua atau lebih siswa. Kemudahan umpan balik dalam multimedia yaitu melalui konsep permodelan, latihan, dukungan, artikulasi, dan refleksi. Umpan balik yang disediakan dapat menentukan tingkat kreativitas siswa.

2) Multimedia memberikan kebebasan kepada siswa dalam menemukan topik proses belajar. Dengan menampilkan kembali materi pembelajaran dan data yang tersimpan secara cepat dan mudah yang disediakan dalam program pembelajaran, merupakan karakteristik proses belajar menggunakan komputer.

3) Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam proses belajar. Kelengkapan media yang dimiliki multimedia berkemampuan untuk mengembangkan daya imajinasi, kreativitas siswa, fantasi, dan emosi siswa ke arah yang lebih baik karena melibatkan seluruh panca indera.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa multimedia memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar, karena adanya interaksi aktif antara siswa dan guru, sehingga siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, ke arah yang lebih baik. Berbagai uraian mengenai pengertian, karakteristik, manfaat, serta kelebihan multimedia dari beberapa ahli, peneliti menyimpulkan bahwa multimedia merupakan media pembelajaran


(45)

berupa penggabungan gambar, animasi/video, teks, audio/suara, serta grafis dengan menggunakan link dan tool pada program dalam komputer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan multimedia berupa penggabungan gambar, animasi, serta video yang digabungkan menggunakan link dan tool dalam program Microsoft Power Point.

B. Penelitian yang Relevan

1. Nugroho (2012) mengembangkan multimedia interaktif dengan pendekatan PAKEMATIK pada mata pelajaran IPS kelas IV SD. Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan multimedia interaktif pada mata pelajaran IPS kelas IV SD khususnya pada materi permasalahan sosial di daerahnya. Produk divalidasi oleh dua orang ahli media dengan rata-rata skor 4,0 (sangat baik) pada aspek tampilan dan satu orang ahli materi yaitu guru dengan perolehan skor 4,8 (sangat baik). Uji coba produk dilakukan dalam tiga tahap, yaitu uji coba perorangan dengan rerata skor 4,43 tergolong sangat baik, uji coba kelompok kecil dengan rerata skor 4,50 tergolong sangat baik, dan uji coba lapangan dengan rerata skor 4,78. Multimedia yang dikembangkan mendapatkan respon yang sangat baik dari para siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia yang dikembangkan peneliti layak digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD.

2. Mardika (2008) mengembangkan multimedia dalam pembelajaran kosakata Bahasa Inggris untuk siswa kelas V SD. Pengembangan multimedia ini dilaksanakan melalui enam langkah, yaitu menganalisis,


(46)

mendesain, memproduksi, memvalidasi, merevisi, dan mengujicoba. Validator dalam penelitian ini adalah satu orang ahli bidang studi bahasa inggris dan satu orang ahli multimedia pembelajaran. Subjek uji coba penelitian terdiri dari tiga siswa untuk uji coba individu dan dua puluh siswa untuk uji kelompok besar. Instrumen penilaian yang digunakan yaitu angket, pedoman observasi, dan soal pre-test dan post-test. Setelah uji coba dilakukan, kualitas multimedia yang dikembangkan baik dilihat dari aspek isi menunjukkan rerata skor 3,75, aspek pembelajaran menunjukkan rerata skor 3,71, aspek tampilan menunjukkan rata-rata skor 3,87, dan aspek pemrograman menunjukkan skor rata-rata 3,75. Pengguaan multimedia pembelajaran kosakata bahasa inggris berdampak baik terhadap ketuntasan siswa. Hal ini diperlihatkan pada uji coba kelompok besar, dari 20 siswa yang melakukan uji coba terdapat 19 siswa (95%) yang tuntas belajar dalam pembelajaran kosakata bahasa inggris kelas V sekolah dasar.

3. Dwi Rahmat (2012) mengembangkan bahan ajar inovatif untuk mata pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV SD Ungaran 2. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa buku. Pengembangan bahan ajar yang dilakukan dalam penelitian ini hanya sampai prototipe. Kualitas produk telah mendapatkan nilai rata-rata 3,3 dengan kategori setuju dari delapan ahli.

4. Tri Nugroho (2012) melakukan penelitian tentang media pembelajaran inovatif pada pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif


(47)

teknik Jigsaw kelas III semester 2 SD N Ungaran 2. Penelitian ini mengembangan media pembelajaran berupa CD pembelajaran dan flash card. Kualitas produk media pembelajaran ini telah mendapatkan rata-rata nilai 3,15 dengan kategori setuju dari delapan ahli. Pengembangan media pembelajaran yang dilakukan hanya sampai pada prototipe. Hasil media pembelajaran ini sesuai dengan kebutuhan siswa, kajian teori belajar (Piaget, Vigotsky, Kohlberg, dan konstruktivisme), dan teori model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw.

Sahid Nugroho, Nur (2012) Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Pendekatan PAKEMATIK pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD

Mardika (2008)

Pengembangan Multimedia dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris di SD

Dwi Rahmat, Eko (2012) Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD N Ungaran 2 Yogyakarta

Tri Nugroho, Janu (2012) Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran PKn Kelas III SD N Ungaran 2 Yogyakarta

Yang perlu diteliti:

Peningkatan minat belajar, peningkatan prestasi belajar, penggunaan Multimedia pada mata pelajaran PPKn, kelas IV SD


(48)

Penelitian-penelitan yang telah dijabarkan di atas berkontribusi sebagai gambaran umum peneliti mengenai berbagai model serta prosedur penelitian yang digunakan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan referensi yang cukup penting terhadap jalannya penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Namun, penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut dilihat dari penggunaan yang dilakukan peneliti. Penelitian ini akan menggunakan media pembelajaran berupa multimedia pada mata pelajaran PPKn dengan materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV SD. Pada penelitian sebelumnya, pengembangan multimedia dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris untuk kelas V SD dan pembelajaran IPS untuk kelas IV SD dengan materi permasalahan sosial di daerahnya. Sedangkan pada penelitian sebelumnya mengenai mata pelajaran PKn, pengembangan yang dilakukan berupa bahan ajar berupa buku dan media pembelajaran berupa CD dan flash card.

C. Kerangka Berpikir

Guru sebagai pendidik bertugas bukan hanya mengajar, namun juga harus kreatif dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang menarik. Perangkat pembelajaran tersebut yaitu silabus, RPP, serta media pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru akan berpengaruh langsung terhadap tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran bagi siswa-siswanya.


(49)

Pada era sekarang, pembelajaran berbasis IT sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Perkembangan media pembelajaran berbasis IT saat ini telah teruji dapat meningkatkan ketertarikan atau minat siswa terhadap proses pembelajaran. Salah satu produk IT yang dapat digunakan sebagai inovasi pembelajaran yaitu komputer, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Surjono (1995: 2) bahwa komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran.

Berawal dari alasan tersebut, maka perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang berbasis IT. Peneliti mengasumsikan media yang digunakan pada mata pelajaran PPKn khususnya pada materi struktur materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV SD yang berupa multimedia masih kurang. Oleh karena itu, perlunya penggunaan multimedia pada mata pelajaran PKn kelas IV SD dengan materi materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, dengan adanya multimedia dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa terhadap materi yang akan dipelajari.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(50)

a) Pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan Multimedia. Multimedia yang digunakan berupa penggabungan gambar, teks, animasi, serta video.

b) Pembentukan kelompok

c) Pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok d) Diskusi pembahasan tugas kelompok

e) Kelompok mempresentasikan dalam pleno f) Evaluasi individual

2. Penerapan Multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.

3. Penerapan Multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.


(51)

31 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penilitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran di kelas yang mungkin belum efektif, dan juga bertujuan untuk mutu hasil pendidikan. Menurut Susilo (2007:16 ). PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Namun berbeda dengan Kusumah dan Dedy (2010:9) yang menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Penelitian ini merupakan penelitian untuk menemukan cara meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah, dan dilakukan oleh guru di kelas itu sendiri yang memang sungguh-sungguh mengetahui kondisi peserta didik, dalam PTK ini guru bisa berkolaboratif dengan guru yang lain untuk melaksanakan atau memperbaiki kondisi pembelajaran di kelasnya. Prosedur penelitian yang akan di tempuh mempunyai empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang sangat berkaitan dalam satu siklus. Penelitian ini menggunakan siklus yang


(52)

diterapkan oleh Arikunto (2006:16) dari tahap – tahap tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.1. Siklus PTK model Kemmis dan Taggart

Setiap siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi 4 tahapan. Arikunto, dkk (2006:17-19) menjabarkan keempat tahapan tersebut sebagai berikut: 1. Perencanaan

Peneliti menyusun rencana tindakan pada tahap ini. Tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan, pelaksana dalam penalitian ini adalah guru kelas dan peneliti menjadi operator dan observer dalam kegiatan penelitian. Pelaksanaan tindakan


(53)

ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap kedua ini guru harus berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

3. Pengamatan (observasi)

Tahap ketiga yaitu pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.Pengamatan ini dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan. Ketika guru sedang melakukan tindakan, tentunya ia tidak sempat menganalisis peristiwa yang sedang terjadi. Oleh karena itu peneliti mengamati proses pembelajaran ketika guru melakukan tidakan. Peneliti juga mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada siklus ini.

4. Refleksi

Tahap keempat ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan dan hal-hal yang masih perlu diperbaiki.


(54)

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Wirobrajan yang beralamat di jalan HOS Cokroaminoto no.8 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2014/2015 yaitu pada bulan Juli-Oktober 2014.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa.

4. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan melalui penerapan Multimedia pada materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari.

C. Tindakan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari. Proses pelaksanaan tindakan bertahap dan diharapkan dapat berhasil. Siklus yang pertama akan dilaksanakan dengan menggunakan multimedia. Setiap akhir siklus akan diadakan evaluasi dan


(55)

tes. Sebelum dilaksanakan siklus maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan di dalam pelaksanaan siklus.

1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobajan untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV A untuk memperoleh gambaran mengenai minat belajar siswadan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn.

c. Melakukan pengamatan lebih teliti untuk mengetahui gambaran mengenai minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn.

d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas adalah kurangnya minat siswa dalam mempelajari materi PPKn dan prestasi belajar dalam yang belum maksimal.

e. Menganalisis masalah belajar siswa pada mata pelajaran PPKn yang disampaikan guru kurang menarik dan menggunakan metode ceramah. Hal ini disebabkan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran PPKn menggunakan metode yang membosankan. Guru juga hanya menggunakan media papan tulis saja tanpa menggunakan media yang lain yang lebih menarik perhatian siswa. Peneliti akan mencoba meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn materi tentang hak dan kewajiban


(56)

sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan multimedia.

f. Merumuskan masalah g. Merumuskan hipotesis

h. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus

i. Membuat gambaran awal mengenai minat dan prestasi belajar siswa kelas IV A pada mata pelajaran PPKn.

2. Tindakan Setiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran permasalahan di dalam pembelajaran, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut.

a. Siklus I

Kompetensi dasar yang digunakan yaitu: (2.3) menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga di rumah, sekolah, dan masyarakat sekitar; dan (3.2) Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat. Indikator-indikatornya yaitu: (1) Menjelaskan pengertian hak, (2) Menjelaskan pengertian kewajiban, (3) menyebutkan contoh hak dan keajiban sebagai anak dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan (4) Menyebutkan contoh hak dan kewajiban sebagai siswa di sekolah.

1) Perencanaan

Peneliti melakukan perencanaan berupa penyiapan perangkat pembelajaran, dengan materi hak dan kewajiban anak di rumah dan


(57)

sekolah yang telah divalidasi oleh ahli yakni dosen, kepala sekolah dan guru. Perangkat pembelajaran tersebut berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa serta soal evaluasi. Setelah itu, peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi minat siswa dalam proses pembelajaran PPKn. 2) Pelaksanaan

Guru melakukan tindakan dari rencana yang telah disiapkan yaitu melaksanakan RPP yang telah dibuat oleh peneliti.

3) Pengamatan

Peneliti melakukan observasi saat pelaksanaan tindakan siklus I. Peneliti mengobservasi minat siswa dalam proses pembelajaran dan memantau pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti adalah :

1) Mengevaluasi yang telah dilakukan pada pelaksanaan siklus I, mengenai keberhasilan yang tercapai, kesulitan, dan hambatan yang dihadapi.

2) Membandingkan hasil kuis atau evaluasi dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.

Berikut ini disajikan tabel kegiatan inti siswa pada setiap pertemuan siklus I.


(58)

Tabel 3.1. Kegiatan Inti Siswa pada siklus I

Pertemuan ke- Materi Kegiatan Inti

1 1. Contoh hak dan

kewajiban di

lingkungan keluarga dan sekolah

a. Siswa mengamati gambar mengenai hak dan kewajiban anak di rumah b. Siswa bertanya jawab

mengenai pengertian hak dan kewajiban c. Siswa dibagi ke

dalam 6 kelompok.

d. Siswa dalam

kelompok membaca sebuah teks cerita. Siswa kemudian menidentifikasi macam-macam hak dan kewajiban sebagai anak

e. Siswa berdiskusi berbagai contoh pelaksanaan

kewajiban dan penerimaan hak di lingkungan rumah serta akibat yang diperoleh jika kewajibannya tidak dilaksanakan.

f. Siswa

mempresentasikan hasil diskusi.

g. Siswa secara individu diminta menuliskan pengalamannya dalam menerima hak dan melaksanakan kewajiban di rumah. h. Siswa menceritakan

pengalamannya 2 1. Pengertian Hak dan

Kewajiban

2. Aturan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

a. Siswa

membandingkan dua gambar kemudian membedakan gambar


(59)

Pertemuan ke- Materi Kegiatan Inti tersebut

menunjukkan hak atau kewajiban anak. b. Siswa membaca teks

cerita kemudian mengidentifikasi pengertian hak dan kewajiban siswa di sekolah.

c. Siswa memberikan contoh hak dan kewajiban sebagai anak di rumah

d. Siswa menyebutkan contoh hak dan kewajiban siswa di sekolah.

e. Siswa menulis pengalamannya terkait pelaksanaan hak dan kewajiban. f. Siswa menceritakan

pengalamannya terkait pelaksanaan hak dan kewajiban

b. Siklus II

Kompetensi dasar yang digunakan yaitu: (1) menyebutkan contohhak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat; (2) menunjukkan perilaku sesuai hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan masyarakat.

1) Rencana tindakan

Peneliti melakukan perencanaan berupa penyiapan perangkat pembelajaran, dengan materi hak dan kewajiban anak di rumah dan sekolah yang telah divalidasi oleh ahli yakni dosen, kepala sekolah


(60)

dan guru. Perangkat pembelajaran tersebut berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa serta soal evaluasi. Setelah itu, peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi minat siswa dalam proses pembelajaran PPKn. 2) Pelaksanaan

Guru melakukan tindakan dari rencana yang telah disiapkan yaitu melaksanakan RPP yang telah dibuat oleh peneliti.

3) Pengamatan

Peneliti melakukan observasi saat pelaksanaan tindakan siklus II. Peneliti mengobservasi minat siswa dalam proses pembelajaran dan memantaupelaksanaan siklus II yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti adalah :

a) Mengevaluasi yang telah dilakukan pada pelaksanaan siklus II, mengenai keberhasilan yang tercapai, kesulitan, dan hambatan yang dihadapi.

b) Membandingkan hasil kuis atau evaluasi dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.

Berikut ini disajikan tabel kegiatan inti siswa pada setiap pertemuan siklus II.


(61)

Tabel 3.2. Kegiatan Inti Siswa pada siklus II

Pertemuan ke- Materi Kegiatan Inti

1 2. Contoh hak dan

kewajiban di

lingkungan keluarga dan sekolah

a. Siswa mengamati video mengenai hak dan kewajiban anak di rumah

b. Siswa bertanya jawab mengenai isi video c. Siswa dibagi ke

dalam 6 kelompok.

d. Siswa dalam

kelompok membaca sebuah teks cerita. Siswa kemudian menidentifikasi macam-macam hak dan kewajiban sebagai anak

e. Siswa berdiskusi berbagai contoh pelaksanaan

kewajiban dan penerimaan hak di lingkungan rumah serta manfaat yang diperoleh jika kewajibannya tidak dilaksanakan.

f. Siswa

mempresentasikan hasil diskusi.

g. Siswa secara individu diminta menuliskan pengalamannya dalam menerima hak dan melaksanakan kewajiban di rumah. h. Siswa menceritakan

pengalamannya 2 3. Pengertian Hak dan

Kewajiban

4. Aturan Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

g. Siswa

membandingkan dua video kemudian membandingkan isi 2 video tersebut


(62)

Pertemuan ke- Materi Kegiatan Inti menunjukkan hak atau kewajiban anak. h. Siswa membaca teks

cerita kemudian mengidentifikasi pengertian hak dan kewajiban siswa di sekolah.

i. Siswa adu kecepatan dan kecermatan, menjawab pertanyaan tentang menyebutkan pengertian hak dan kewajiban,

memberikan contoh hak dan kewajiban sebagai anak di

rumah, dan

menyebutkan contoh hak dan kewajiban siswa di sekolah. Perbaikan-perbaikan tindakan juga dilakukan pada siklus II. Perbaikan tindakan tersebut berupa guru mengajak bermain sebelum mulai pembelajaran dan memancing pertanyaan dari siswa, serta memodifikasi bentuk permainan menjadi permainan yang dilakukan di depan kelas dan beradu dengan kelompok lain, serta menekankan pada tanggung jawab individu, dan perubahan cara penyampaian pendapat yang berupa tindakan yang berkontribusi untuk menyelesaikan permainan atau kuis adu kecepatan dan ketepatan menjawab.

Setiap siklus pada PTK ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Setiap pertemuan dialokasikan 2 JP dimana pertemuan pertama


(63)

sampai dengan pertemuan kedua digunakan untuk penyampaian materi, sedangkan pada akhir pertemuan kedua juga diadakan evaluasi.

D. Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2005:100), teknik atau metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data. Jenis-jenis metode pengumpulan data adalah angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi, dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan dua jenis metode pengumpulan data berupa pengamatan dan skala minat. Pengamatan atau observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan multimedia pembelajaran oleh guru dan untuk mengamati minat siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Skala minat digunakan untuk mengukur minat siswa pada pembelajaran.

1. Observasi

Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan dua instrumen pengamatan. Instrumen pengamatan yang pertama digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Proses pembelajaran yang diamati sudah sesuai atau belum dengan tahap-tahap penggunaan multimedia. Instrumen pengamatan yang kedua digunakan untuk mengamati minat belajar siswa dalam mengikuti


(64)

pelajaran dengan menggunakan multimedia berdasarkan indikator-indikator minat siswa.

2. Penyebaran Kuesioner

Skala menunjuk pada sebuah instrumen pengumpul data yang bentuknya seperti daftar cocok tetapi alternatif yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur minat siswa terhadap mata pelajaran PPKn dengan menggunakan multimedia. Kuesioner minat yang digunakan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu selalu (S), sering (SR), jarang (JR), tidak pernah (TP).

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa hasil tes menurut Masijdo (2010:38) tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan hasil belajar individu atau kelompok. Dalam dokumentasi ini data yang akan dikumpulkan oleh peneliti menggunakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa.

E. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, penelitian ini terdapat dua peubah, yakni minat dan prestasi belajar. Pengamatan minat dilaksanakan pada waktu kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan pertama sampai dengan pertemuankedua untuk mengetahui peningkatan minat siswa. Sedangkan,


(65)

prestasi belajardiukur dengan menggunakan evaluasi di setiap akhir pertemuan dan akhir siklus.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan multimedia pembelajaran dan untuk mengamati minat belajar siswa. Lembar observasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaranberisi deskripsi mengenai kesesuaian antara pembelajaran dengan langkah-langkah yang telah ditentukan.

Lembar observasi yang berkaitan dengan minat siswa berisi deskripsi mengenai indikator keberhasilan peningkatan minat belajar PPKn. Poin-poin yang tercantum dalam pembuatan lembar observasi minat adalah sebagai berikut:

a. Penjabaran indikator minat siswa pada mata pelajaran PPKn, dengan berpedoman pada kajian teori yang terdapat pada bab II. b. Penjabaran kisi-kisi menjadi indikator kemudian menjadi

butir-butir pernyataan atau pertanyaan. 2. Skala Minat

Skala minat yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini ditujukan kepada siswa. Skala minat digunakan untuk mengukur


(66)

minat siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan multimedia pembelajaran dan selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat siswa. Melalui skala minat, siswa dapat menjawab pernyataan-pernyataan yang ada berdasarkan pilihan jawaban yang sudah ada didalamnya, sehingga dapat diketahui bagaimana minat siswa terhadap pembelajaran PPKn yang diajarkan dengan menggunakan multimedia pembelajaran

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk menyusun instrumen penelitian (lembar pengamatan pelaksanaan pembelajar dengan metode permainan oleh guru, lembar pengamatan minat belajar siswa, dan skala minat belajar siswa) adalah sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi variabel-variabel yang diteliti

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa dan prestasi belajar PPKn.

b. Menjabarkan variabel menjadi dimensi-dimensi

Dimensi-dimensi minat belajar siswa dalam penelitian ini adalah antusias, rasa ingin tahu, perhatian, berpartisipasi aktif, menghargai pendapat, dan tekun.

c. Mencari indikator dari setiap dimensi dan mendeskripsikannya pada kisi-kisi instrumen

.Setelah menentukan dimensi minat belajar siswa, peneliti kemudian menentukan indikator-indikator dari setiap dimensi tersebut


(67)

lalu dituliskan dalam kisi-kisi. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar pengamatan minat belajar siswa.

Tabel 3.3. Kisi-kisi lembar pengamatan minat belajar siswa

Dimensi

Minat Siswa Indikator Sub Indikator

No. item Antusias Antusias dalam mengikuti pembelajaran PPKn di kelas dengan menggunakan multimedia pembelajaran

Melaksanakan tugas

dengan sukarela 1

Melakukan diskusi

dengan segera 2

Mengerjakan tugas tanpa

pengulangan perintah 3

Rasa ingin tahu Bertanya untuk menanyakan materi dalam pembelajaran yang disampaikan menggunakan multimedia pembelajaran Menanyakan

langkah-langkah pembelajaran 4 Bertanya untuk menanyakan tujuan pembelajaran 5 Bertanya untuk menanyakan aturan-aturan selama pembelajaran 6 Perhatian Perhatian terhadap multimedia yang digunakan oleh guru Memperhatikan multimedia yang digunakan 7 Menanggapi isi

multimedia 8

Memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya

9


(68)

Dimensi

Minat Siswa Indikator Sub Indikator

No. item aktif aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

ide/gagasan

Bekerjasama dengan

teman 11

Memberikan bantuan kepada temannya yang merasa kesulitan 12 Menghargai Pendapat Menghargai pendapat teman selama berdiskusi

Tidak menyela pendapat

teman 13

Mendengarkan pendapat

teman dengan baik 14

Tidak mencela pendapat

teman 15

Tekun

Tekun dalam mengerjakan setiap tugas

Berusaha dengan keras untuk menyelesaikan tugas tepat waktu

16

Berusaha keras untuk menjawab setiap pertanyaan yang

disampaikan secara lisan maupun tertulis

17

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran, peneliti dapat menyusun kisi-kisi pelaksanaan pembelajaran menggunakan multimedia oleh guru. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran oleh guru.


(69)

Tabel 3.4. Pengembangan kisi-kisi lembar observasi terhadap guru.

Langkah Pembelajaran Nomor Item pada

Lembar Pengamatan 1. Guru menyiap kan alat dan bahan yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

1 2. Guru menjelaskan tujuan kegiatan dan

petunjuk-petunjuk yang harus dipatuhi.

2 3. Guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang heterogen.

3 4. Guru menyampaikan materi

pembelajaran dengan menggunakan multimedia.

4 5. Guru memberi kesempatan siswa

untuk berdiskusi tentang materi yang sedang dipelajari.

5 6. Guru meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

6 7. Guru memberikan kesempatan untuk

kelompok lain menanggapi presentasi temannya

7 8. Guru memberikan bantuan dan

bimbingan kepada siswa untuk meluruskan pemahaman yang diperolehselamakegiatanpembelajaran

8

9. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran

9

10.Guru memberikan motivasi kepada siswa

10

d. Merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen Berdasarkan kisi-kisi, peneliti kemudian merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan ke dalam bentuk lembar pengamatan maupun skala minat. Petunjuk penggunaan instrumen juga dituliskan pada lembar pengamatan maupun sala minat agar pengguna instrumen dapat mengetahui cara menggunakan


(1)

200 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

202 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

(5)

204

SURAT PERMOHONAN IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 9


(6)

SURAT BUKTI PENELITIAN


Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Peranan guru Agama dalam Mengoptimalkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Pamulang

1 6 111

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Pengaruh Reward dan Punishment terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran di SD Islam Al-Fajar Villa Nusa Indah Bekasi

1 7 0

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42