commit to user
24
3 Decision Theoretic Evaluation DTE adalah suatu pendekatan evaluasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi yang dapat
dipercaya dan valid mengenai hasil kebijakanprogram yang secara eksplisit dinilai oleh beberapa macam pelaku kebijakan.
Evaluasi yang digunakan dalam studi ini adalah evaluasi dalam tingkatan program, dengan menggunakan pendekatan evaluasi formal dan
dilakukan setelah program selesai dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Penggunaan pendekatan evaluasi formal dilakukan dengan asumsi
penilaian evaluasi didasarkan bahwa tujuan dan pelaksanaan diumumkan secara formal sebagai ukuran yang tepat untuk menilai program.
3. Manfaat Evaluasi
Dalam keperluan jangka panjang dan untuk keperluan keberlanjutan sustainable suatu program, evaluasi sangat diperlukan. Karena dengan
evaluasi maka kebijakan-kebijakan dalam program kedepan akan lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berikut adalah beberapa
manfaat perlunya evalusi : 1 Untuk mengetahui tingkat evektivitas suatu kebijakan, yakni seberapa
jauh kebijakan mencapai tujuannya 2 Mengetahui keberhasilan dari suatu kebijakan atau program.
3 Memahami aspek akuntabilitas public. Dengan melakukan penilaian kinerja
kebijakan, maka
dapat dipahami
sebagai bentuk
pertanggungjawaban pemerintah kepada public sebagai pemilik dana dan mengambil manfaat dari kebijakan dan program pemerintah
4 Menunjukkan kepada stakeholders manfaat suatu kebijakan. Dengan evaluasi maka maka dapat diketahui secara pasti manfaat dari sebuah
kebijakan dan program 5 Untuk memberikan masukan bagi pengambilan kebijakan yang akan
datang agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. dari hasil evaluasi diharapkan dapat ditetapkan kebijakan yang lebih baik.
commit to user
25
4. Jenis dan Pelaksanaan Evaluasi
Secara umum pelaksanaan evalusi dibagi atas tiga jenis yaitu : 1 Evaluasi pada tahap perencanaan ex-ante evaluation
Dalam tahap perencanaan evaluasi digunakan dalam rangka untuk mencoba memilih dan menentukan skala prioritas terhadap berbagai
alternative dan kemungkinan terhadap cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal yang dipertimbangkan dalam kaitan ini
adalah bahwa metode-metode yang ditempuh dalam pemilihan prioritas tidak selalu sama untuk setiap keadaan, melainkan berbeda
menurut hakikat dari peramasalahan itu sendiri. 2 Evaluasi pada tahap pelaksanaan on-going evaluation
Pada tahap ini, evaluasi di pandang sebagai suatu kegiatan untuk melakukan analisis untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan
di bandingkan dengan rencana. Evaluasi melihat sejauhmana program masih dapat mencapai tujuannya, apakah tujuan tersebut sudah
berubah. 3 Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan ex-post evaluation
pada tahap pasca pelaksanaan pengertian evaluasi disini hampir sama dengan pada tahap pelaksanaan, perbedaanya adalah pada tahap ini
yang dinilai dan dianalisis bukan lagi tingkat kemajuan pelaksanaan disbanding dengan rencana, akan tetapi yaitu hasil pelaksanaan
disbanding dengan rencana. Pada tahapan ini evaluasi diarahkan untuk melihat apakah pencapaian program mampu mengatasi permasalahan
yang ingin dipecahkan. Evalauai ini juga digunakan untuk menilai efisiensi dan efektifitas ataupun manfaat dari suatu program.
commit to user
26
Tabel 2.1 Pelaksanaan Evaluasi
Tahap perencanaan ex-ante evaluation
Tahap pelaksanaan 0n-going evaluation
Pasca pelaksanaan ex-post evaluation
· Dilakukan sebelum
ditetapkannya rencana pembangunan
· Untuk memilih dan menentukan
skala prioritas dari berbagai
alternative dan
kemungkinan cara
mencapai tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya
· Dilakukan pada saat pelaksanaan
rencana pembangunan
· Untuk menentukan
tingkat kemajuan
pelaksanaan rencana
dibandingkan dengan
rencana yang
telah ditentukan sebelumnya
· Dilaksanakan setelah
pelaksanaan rencana
berakhir · Untuk melihat apakah
pencapaian keluaranhasil
program mampu
mengatasi permsalahan yang ingin dipecahkan
· Untuk menilai efisiensi keluaran
dan hasil
dibandingkan masukan,
efektivitas hasil
dan dampak
terhadap sasaran,
ataupun manfaat
dampak terhadap
kebutuhan dari suatu program
Sumber :Wiliiam Dunn 1994
Dari ketiga jenis pelaksanaan evaluasi tersebut, evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi dilakukan pada saat
program reloaksi yang telah selesai dilakukan Ex-post Evaluation. Dimana penelitian ini nantinya akan menilai tingkat keberhasilan dari
program relokasi permukiman yang dilaksanakan di Kelurahan Pucangsawit Kota Surakarta. Evaluasi dilakukan untuk menilai efisiensi
keluaran dan hasil dibandingkan masukan, efektivitas hasil dan dampak terhadap sasaran, ataupun manfaat dampak terhadap kebutuhan dari
suatu program Didalam melakukan evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan ex-post
evaluation terdapat beberpa metode. Patton membedakan kedalam 5 metode yaitu :
commit to user
27
a Before and after Comparisons
Metode ini adalah membandingkan kondisi sebelum sebuah kebijakan atau program diimplementasikan dengan kondisi setelah
kebijakan atau program diimplementasikan untuk melihat apakah kebijakan atau program tersebut memberikan perubahan atau tidak.
Perbedaaan kondisi sebelum dan sesudah diterapkannya kebijakan atau program tersebut merupakan hasil dari diimplementasikannya
kebijakan atau program tersebut. b
With-and-without comparisons Membandingkan antara kelompok yang terkena kebijakan atau
program dengan yang tidak terkena kebijakan baik dalam kondisi sebelum dan sesudah terkena program
c Actual Versus planned performance Comparisons
Membandingkan antara target yang ingin dicapai pada periode tertentu dengan target yang dapat tercapai pada periode yang telah
ditentukan. Perbandingan ini menghasilkan penjelasan perbedaan yang dihasilkan dari target yang dicapai dengan yang seharusnya
baik yang disebutkan dalam program maupun non-program d
Experimental controlled models Membandingkan
kondisi sebelum
dan sesudah
diimplementasikannya kebijakan atau program antara kelompok yang terkena kebijakan atau program dengan kelompok control
yang mempunyai karakteristik yang sama dengan kelompok yang terkena kebijakan atau program yang dipilih secara acak
e Quast experimental models
Digunakan untuk mengatasi hambatan yang ditemui apabila menggunakan model eksperimental yang sulit diterapkan pada
kehidupan nyata.
Pendekatan model
Quasi-eksperimental menggunakan kelompok control yang mempunyai karakteristik
yang sama tetapi tidak harus ekuivalen dengan kelompok yang dikenai program dan disertai dengan pengukuran terhadap kondisi
commit to user
28
sebelum dan sesudah program dilaksanakan. Pendekatan ini membandingkan individu yang terkena program dan yang tidak
terkena program tidak secara acak. Metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Before and after Comparisons dimana dalam penelitian ini dilakukan analisis perbandingan antara kondisi sebelum dilakukan program dengan
setelah dilaksanakan program untuk melihat perubahan pada kondisi fisik dan sosial ekonomi masyarakat pasca relokasi permukiman yang sudah
dilaksanakan.
5. Kriteria Evaluasi