Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta Atas Perumahan Dan

commit to user 51

2. Kondisi Topografi Kota Surakarta

Wilayah Kota Surakarta berada pada cekungan diantara dua gunung sehingga mempunyai topografi yang relatif datar antara 0-15 dengan ketinggian tempat antara 80-130 dpl, rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Ketinggian dan Kemiringan Tanah Tiap Kecamatan di Kota Surakarta No Kecamatan Ketinggian M DPL Kelerengan 1 laweyan 80-110 0-2 2 Serengan 80-100 0-2 3 Pasar Kliwon 80-100 0-2 4 Jebres 80-130 0-15 5 Banjarsari 80-120 0-5 Kota 80-130 0-15 Sumber : Surakarta Dalam Angka Tahun 2008 Dari data tersebut terlihat bahwa Kota Surakarta merupakan daerah yang memiliki kemiringan lahan relatif datar. Kecamatan Jebres adalah daerah dengan kemiringan lahan paling tinggi yaitu 0-15 . Kecamatan Jebres bagian utara termasuk kelurahan mojosongo merupakan daerah yang berbukit-bukit dan dataran tinggi, sedangkan untuk kecamatan jebres di bagian selatan merupakan daerah yang rendah.

3. Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta Atas Perumahan Dan

Permukiman Masalah perumahan dan permukiman di kota Surakarta merupakan permasalahan yang menyangkut pada agenda dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakaat. Terbatasnya akses perumahan yang sehat dan layak, redahnya mutu lingkungan pemukiman dan lemahnya perlindungan untuk mendapatkan dan menghuni perumahan yang layak dan sehat adalah masalah utama yang dihadapi masyarakat commit to user 52 miskin di kota Surakarta. Mereka umumnya tinggal di wilayah slum area, dengan tingkat kepadatan yang tinggi dan terbatasnya sarana sanitasi lingkungan, serta ketersediaan air bersih. Hal ini juga akan berpengaruh pada rendahnya tingkat kesehatan keluarganya. Dalam kaitanya dengan penanganan permasalahan perumahan dan permukiman maka pemerintah Kota Suarakarta mempunyai visi “Semua Orang Menghuni Rumah Yang Layak Dalam Permukiman Yang Sehat”. Dari visi tersebut Misi yang ingin di capai adalah sebagai berikut : 1 Mewujudkan masyarakat yang mandiri melalui pembangunan perumahan dan permukiman 2 Mendorong pertumbuhan wilayah dan keserasian antar wilayah 3 mewujudkan lingkungan permukiman perumahan yang sehat, aman, teratur, rukun, produktif dan berkelanjutan Untuk mewujudkan visi dan misi perumahan dan permukiman tersebut ada beberapa kebijakan yang telah ditempuh oleh pemerintah kota, antara lain : 1 Pembangunan rumah baru secara masal untuk masyarakat berpenghasilan rendah. 2 Program peremajaan kota, khususnya pada kawasan kampung di pusat kota Urban Renuwal. 3 Penyediaan lahan dengan prasarana dasar. 4 Program perbaikan kampung. 5 Program tabungan perumahan bagi warga. Dalam Tujuan Pembangunan Kota Surakarta telah ditegaskan bahwa pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan pada : 1 Peningkatan dan pengembangan melalui usaha-usaha penyediaan pembangunan perumahan, perbaikan perumahan agar memenuhi syarat kesehatan, rasa aman, damai, tentram dan sejahtera bagi masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah 2 Pembangunan perumagan dan permukiman berdasarkan prinsip swadaya gotong-royong commit to user 53 3 Penyuluhan tentang perbaikan perumahan dan permukiman 4 Penciptaan lingkungan permukiman yang layak, bersih, aman dan aman. 5 pembangunan perumahan dan permukiman harus mampu memperluas penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. 6 Peningkatan sumber-sumber pembiayaan pembangunan perumahan dan permukiman oleh pemerintah, usaha swasta, dan koperasi masyarakat Dalam memenuhi hak masyarakat miskin atas perumahan yang layak dan sehat maka arah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah kota Surakarta yaitu dengan RPJM Kota Surakarta,2010 : 1 Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam penyediaan perumahan. 2 Menyempurnakan berbagai peraturan perudangan yang dapat menjamin perlindungan hak masyarakat miskin atas perumahan. 3 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pembangunan rumah yang layak dan sehat. 4 Meningkatkan keterjangkauan masyarakat miskin terhadap perumahan yang layak dan sehat. 5 Meningkatkan ketersediaan rumah yang layak dan sehat bagi masyarakat miskin dan golongan rentan.

B. Gambaran Umum Program Relokasi Di Kota Surakarta

Dokumen yang terkait

Proses Peralihan Fungsi Kawasan: Dari Kawasan Permukiman Menjadi Kawasan Perdagangan (Study Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Medan Area Kota Medan)

1 35 150

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Program Penataan Permukiman Kumuh (Studi Kasus Permukiman Kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

3 29 318

KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH DI KAMPUNG KRAJAN KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 21

EFEKTIVITAS PROGRAM REVITALISASI PASAR PUCANGSAWIT KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 15

FAKTOR KEBERHASILAN RELOKASI PERMUKIMAN MENURUT PERSEPSI PENGHUNI (Studi Kasus: Program Relokasi Pemukiman DAS Bengawan Solo Surakarta).

0 0 13

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM KOTA LAYAK ANAK DI KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 1

Relokasi Permukiman Pasca Bencana Gempa dan Tsunami di kelurahan Kota Atas Sabang

0 0 7

Partisipasi Masyarakat Dalam Penataan Permukiman Kumuh Di Bantaran Sungai Bengawan Solo (Studi Deskriptif Relokasi Permukiman Kumuh di Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta). - UNS Institutional Repository

0 0 16

DAFTAR ISI - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROGRAM RELOKASI PERMUKIMAN (STUDI KASUS :RT 3/36 &RT 3/37 KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA) - Unissula Repository

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROGRAM RELOKASI PERMUKIMAN (STUDI KASUS :RT 3/36 &RT 3/37 KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA) - Unissula Repository

0 1 34