Tingkat Pendapatan Dampak Dampak Relokasi Terhadap Kondisi Ekonomi

commit to user 111 yang baik terhadap peningkatan kondisi fisik permukiman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa relokasi yang di lakukan di Kelurahan Pucangsawit berhasil dalam meningkatkan kualitas kondisi fisik permukiman dari kondisi yang semula kumuh menjadi permukiman yang baik dan layak. Namun demikian beberapa permasalahan yang muncul terkait dengan kondisi fisik lingkungan permukiman yang dirasakan sangat penting bagi masyarakat yaitu lokasi yang sekarang kurang aksesibel sehingga kondisi ini dirasakan sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat karena mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk menjangkau ke pusat kota maupun lokasi dimana mereka bekerja.

2. Dampak Dampak Relokasi Terhadap Kondisi Ekonomi

Masyarakat Perubahan pada kondisi perekonomian rumah tangga adalah salah satu indikator penting dalam menjelaskan perubahan taraf hidup masyarakat yang direloksi. Dalam Program reloksi, ADB telah mengungkapkan bahwa salah satu dampak reloksi adalah hilangnya sumber-sumber produktif, pendapatan dan mata pencaharian. Namun demikian sebagai salah satu program maka relokasi di harapkan mampu untuk memberikan manfaat terhadap perekonomian masyarakat pada lokasi baru. Indikator yang digunakan untuk melihat dampak ekonomi yang ditimbulkan dari program relokasi di Kelurahan Pucangsawit yaitu perubahan tingkat pendapatan dan peluang dalam memperoleh sumber penghasilan. Berikut akan diuraikan mengenai perubahan yang terjadi pada kondisi perekonomian berdasarkan indikator tersebut.

a. Tingkat Pendapatan

Pendapatan merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginaan rumah tangga keluarga. Kehidupan ekonomi masyarakat yang direlokasi tergolong pada masyarakat dengan commit to user 112 tingkat ekonomi yang rendah. Sebagian besar masyarakatya bekerja pada sektor informal yaitu, berjualan, sopir becak, buruh srabutan, PKL. Pekerjaan masyarakat yang direlokasi mayoritas bekerja sebagai buruh dan berjualan. Berikut adalah data pekerjaan warga masyarakat yang direlokasi: Tabel 6.12 Pekerjaan Penduduk Permukiman di Kelurahan Pucangsawit Pekerjaan Sebelum Setelah Berjualan 19 19 Buruh 36 36 Guru 1 1 Penjahit 2 Supir becak 4 4 Bengkel 2 2 Pemulung 4 4 Tidak bekerja 2 jumlah 68 68 Sumber :Pengolahan Data Kuosioner, 2010 Gambar 6.3 Pekerjaan Penduduk Permukiman di Kelurahan Pucangsawit Sumber :Pengolahan Data Kuosioner, 2010 5 10 15 20 25 30 35 40 Pekerjaan Masyarakat Sebelum Setelah commit to user 113 Dari Data diatas terlihat bahwa pekerjaan mereka sebelum direlokasi tidak banyak mengalami perubahan. Dari data hasil kuesioner diatas juga diperoleh bahwa pada saat tinggal di permukiman lama tidak ada yang tidak bekerja, namun setelah direlokasi ada sebanyak 2 responden yang kehilangan pekerjaannya Untuk tingkat pendapatan, dari hasil survey menunjukkan bahwa sebelum direlokasi ada sebanyak 7 responden 10,29 memiliki pendapatan kurang dari 400.000 per bulan sangat rendah, responden yang memiliki pendapatan antara 400 000 – 674.300 rendah ada sebanyak 33 48,53 . Untuk yang memiliki pendapatan antara 674.300-1.348.600 Sedang sebanyak 25 36.76 . Setelah direlokasi ada sebanyak 10 responden 14,71 memiliki pendapatan kurang dari 400.000 per bulan sangat rendah, responden yang memiliki pendapatan antara 400 000 – 674.300 rendah ada sebanyak 43 63,24 , untuk yang memiliki pendapatan antara 674.300-1.348.600 Sedang sebanyak 14 20,59 , sedangkan yang memiliki pendapatan yang tinggi hanya ada 1 1,47 Tabel 6.13 Tingkat Pendapatan Sebelum dan Setelah Program Tingkat Pendapatan Sebelum Sesudah Keterangan Jumlah Persentase Jumlah Persentase 2.022.900 Sangat tinggi 0.00 0.00 Tetap 1.348.600-2.022.900 Tinggi 3 4.41 1 1.47 Turun 2,94 674.300-1.348.600 Sedang 25 36.76 14 20.59 Turun 16,17 400.000-674.300 Rendah 33 48.53 43 63.24 Naik 14,71 400.000 Sangat Rendah 7 10.29 10 14.71 Naik 4,42 Jumlah 68 100.00 68 100.00 Sumber : Pengolahan Data Kuesioner, 2010 commit to user 114 Gambar 6.4 Tingkat Pendapatan Sebelum dan Setelah Program Sumber :Pengolahan data Kuesioner, 2010 Dari hasil analisis jawaban responden, seperti yang terlihat pada tabel dan gambar diatas diketahui bahwa untuk responden yang berpenghasilan tinggi mengalami penurunan setelah program relokasi dari 4,41 menjadi 1.47 atau turun 2,94 . Sedangkan yang berpenghasilan rendah dan sangat rendah mengalami peningkatan setelah program relokasi. Jika dikaitkan dengan kebutuhan hidup layak KHL Kota Surakarta yaitu sebesar 674.300, maka saat ini ada sebesar 77,95.7 masyarakat yang masih memiliki penghasilan dibawah standar hidup layak. Dengan demikian maka dapat dikatakan relokasi permukiman yang dilakukan di kelurahan pucangsawit menjadikan penurunan pada tingkat pendapatan masyarakat. Berdasarkan analisis dengan menggunakan perhitungan statistik uji tanda yang dibantu dengan SPSS Versi 14 didapatkan hasil sebagai berikut : 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Pendapatan Sebelum dan Setelah Direlokasi Sebelum setelah commit to user 115 Sign Test Frequencies N pendapatansetelah - pendapatansebelum Negative Differencesa 15 Positive Differencesb Tiesc 53 Total 68 a pendapatansetelah pendapatansebelum b pendapatansetelah pendapatansebelum c pendapatansetelah = pendapatansebelum Sumber : Analisis SPSS Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper pendapatansebelum - pendapatansetelah .2500 .50000 .06063 .12897 .37103 4.12 3 67 .000 Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa jumlah sampel yang mengalami perubahan ada sebanyak 15 responden, dengan 15 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 Meningkat Tetap Menurun 0.00 77.94 22.06 Tingkat Pendapatan Tingkat Pendapatan commit to user 116 responden 22,05 mengalami penurunan pada pendapatan setelah direlokasi, 53 responden 77,94 pendapatan mereka tidak mengalami perubahan, tidak ada responden yang menyatakan pendapatannya mengalami peningkatan setelah direlokasi. Dari hasil pengujian juga didapat nilai t Hitung = 4,123 1,29 artinya bahwa ada penurunan yang Signifikan terhadap tingkat pendapatan setelah direlokasi. Hipotesis yang digunakan yaitu Ho : Penurunan Pendapatan sebelum dan sesudah relokasi tidak Signifikan ; HI : penurunan pendapatan sebelum dan setelah relokasi Signifikan. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa program relokasi yang dilakukan Kelurahan Pucangsawit belum mampu memberikan dampak yang positif terhadap tingkat pendapatan masyarakat, sehingga program relokasi dapat dikatakan tidak berhasil dalam meningkatkan pendapatan. Adanya penurunan terhadap tingkat pendapatan dikarenakn hilangnya sumber penghasilan mereka. Pada saat bertempat di lokasi permukiman lama, mereka memiliki pekerjaan sebagai berjualan diwarung, beternak, penjahit dan pemulung, namun pada waktu menempati pada lokasi permukiman yang baru mereka tidak bisa menjalankan usahanya tersebut. Sekalipun ada yang melanjutkan usaha dirumahnya mereka mengaku pendapatanya berkurang karena berkurangnya pembeli, sehingga mereka harus merintis kembali usahnya karena kehilangan pelangan.. Berdasarkan fenomena tersebut di atas memberikan gambaran bahwa apabila program penataan permukiman kumuh termasuk program relokasi hanya menyentuh aspek fisik saja sedangkan aspek ekonomi tidak dibina maka tidak ada pengaruh yang Signifikan bahkan berdampak buruk terhadap kondisi ekonomitingkat pendapatan mereka. commit to user 117

b. Kemudahan Memperoleh Peluang Sumber Penghasilan

Dokumen yang terkait

Proses Peralihan Fungsi Kawasan: Dari Kawasan Permukiman Menjadi Kawasan Perdagangan (Study Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Medan Area Kota Medan)

1 35 150

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Program Penataan Permukiman Kumuh (Studi Kasus Permukiman Kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

3 29 318

KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH DI KAMPUNG KRAJAN KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 21

EFEKTIVITAS PROGRAM REVITALISASI PASAR PUCANGSAWIT KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 15

FAKTOR KEBERHASILAN RELOKASI PERMUKIMAN MENURUT PERSEPSI PENGHUNI (Studi Kasus: Program Relokasi Pemukiman DAS Bengawan Solo Surakarta).

0 0 13

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM KOTA LAYAK ANAK DI KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 1

Relokasi Permukiman Pasca Bencana Gempa dan Tsunami di kelurahan Kota Atas Sabang

0 0 7

Partisipasi Masyarakat Dalam Penataan Permukiman Kumuh Di Bantaran Sungai Bengawan Solo (Studi Deskriptif Relokasi Permukiman Kumuh di Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta). - UNS Institutional Repository

0 0 16

DAFTAR ISI - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROGRAM RELOKASI PERMUKIMAN (STUDI KASUS :RT 3/36 &RT 3/37 KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA) - Unissula Repository

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROGRAM RELOKASI PERMUKIMAN (STUDI KASUS :RT 3/36 &RT 3/37 KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA) - Unissula Repository

0 1 34