Interaksi Dengan Tetangga Dampak Relokasi Terhadap Kondisi Sosial Masyarakat

commit to user 123 sendiri. Dengan terjadinya interaksi yang baik maka aspek integrasi memungkinkan akan tercapai. Dengan demikian maka indikator kondisi sosial yang akan dinilai adalah interaksi masyarakat dengan lingkungan luar permukiman, interaksi dengan tetangga, kehadiran dalam mengikuti kegiatan gotong royong, dan kegiatan dalam mengikuti pertemuan rutin warga. Berikut adalah pembahsan mengenai masing-masing indikator

a. Interaksi Dengan Tetangga

Nilai-nilai kemasyarakatan yang sudah terbentuk pada lokasi permukiman yang lama relative tidak mengalami perubahan, atau dengan kata lain sosial masyarakat di lokasi permukiman yang lama masih dibawa pada lokasi permukiman yang baru. Seperti contohnya pada saat peneliti melakukan wawancara didapatkan bahwa kegiatanaktivitas masyarakat yang biasa mereka lakukan di lokasi yang lama masih dilakukannya di lokasi yang baru sekarang seperti arisan, pertemuan rutin bapak-bapak, kerja bakti dan lain-lain. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada umumnya warga yang direlokasi sudah saling kenal antara satu dengan yang lain, karena mereka merupakan warga yang sama-sama direlokasi dari permukiman yang sama. Pada waktu dipindahkan ke kawasan relokasi, pembagian kapling rumah dilakukan melalui pengundian, sehingga ketika mereka menempati rumah dilokasi relokasi kedudukan rumah mereka terpencar dari orang-orang yang pernah menjadi tetangga pada saat di lokasi permukiman lama. Namun demikian, karena mereka berada pada lokasi permukiman yang sama interaksi dengan tetangga masih sangat baik dilakukan. tingkat interaksi dengan tetangga sebelum dan setelah relokasi dapat dilihat seperti gambar berikut : commit to user 124 Gambar 6.6 Frekuensi Interaksi Dengan Tetangga Sebelum dan Sesudah Relokasi Sumber : olah data kuesioner, 2010 Dari data tersebut diketahui bahwa interaksi dengan tetangga kondisi sebelum dan sesudah relokasi tidak mengalami perubahan yang signifikan. Baik kondisi sebelum dan sesudah relokasi frekuensi interaksi dengan tetangga masih sangat tinggi. Kondisi ini dapat dilihat dari sebanyak 97 responden yang menyatakan masih selalu dan sering berinteraksi dengan tetangganya setelah direlokasi. Masih eratnya hubungan antar tetangga tersebut dikarenakan relokasi dilakukan sesuai dengan keinginan warga secara bersama untuk menempati lokasi permukiman yang baru. Hingga sekarang kondisi interaksi sesama keluarga masih terpelihara dengan baik. Dengan demikian program relokasi yang dilalukan di Kelurahan Pucangsawit tidak menyebabkan perubahan yang buruk terhadap hubungan bertetanggaan. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 selalu sering kadang- kadang jarang tidak pernah sebelum 58.82 36.76 4.41 0.00 0.00 sesudah 63.24 33.82 2.94 0.00 0.00 p e rs e n tas e frekuensi interaksi dengan tetangga commit to user 125

b. Interaksi Dengan Lingkungan Luar

Dokumen yang terkait

Proses Peralihan Fungsi Kawasan: Dari Kawasan Permukiman Menjadi Kawasan Perdagangan (Study Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Medan Area Kota Medan)

1 35 150

Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Program Penataan Permukiman Kumuh (Studi Kasus Permukiman Kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

3 29 318

KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH DI KAMPUNG KRAJAN KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 21

EFEKTIVITAS PROGRAM REVITALISASI PASAR PUCANGSAWIT KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 15

FAKTOR KEBERHASILAN RELOKASI PERMUKIMAN MENURUT PERSEPSI PENGHUNI (Studi Kasus: Program Relokasi Pemukiman DAS Bengawan Solo Surakarta).

0 0 13

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM KOTA LAYAK ANAK DI KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 1

Relokasi Permukiman Pasca Bencana Gempa dan Tsunami di kelurahan Kota Atas Sabang

0 0 7

Partisipasi Masyarakat Dalam Penataan Permukiman Kumuh Di Bantaran Sungai Bengawan Solo (Studi Deskriptif Relokasi Permukiman Kumuh di Kelurahan Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta). - UNS Institutional Repository

0 0 16

DAFTAR ISI - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROGRAM RELOKASI PERMUKIMAN (STUDI KASUS :RT 3/36 &RT 3/37 KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA) - Unissula Repository

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROGRAM RELOKASI PERMUKIMAN (STUDI KASUS :RT 3/36 &RT 3/37 KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA) - Unissula Repository

0 1 34