Diagram Five Why Tahap Analyze

5. Lingkungan Kerja a. Temperatur dan kebisingan Keadaaan ruang produksi yang cukup panas dan tingkat kebisingan yang cukup tinggi mengakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan menurunnya produktivitas dari tenaga kerja. Sehingga mereka tidak konsentrasi dalam bekerja yang berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat diatas dengan cara menambahkan lampu pada langit-langit di lantai produksi dengan daya yang lebih besar serta menggunakan ear plug bagi operator untuk mengatasi kebisingan. b. Penataan yang kurang baik Penataan peralatan yang kurang tepat dan kurang rapi menyebabkan kurang efisiennya dalam pergerakan tenaga kerja. Peralatan yang terlalu jauh tempatnya, peralatan yang berantakan dalam penyusunanya, dan lain- lain merupakan hal yang kurang efisien dalam proses produksi di lantai produksi. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan perbaikan dalam penataan peralatan sehingga proses produksi dapat berlangsung secara optimal.

6.1.1.6. Diagram Five Why

Diagram Five Why merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mengungkapkan akar dari permasalahan agar dapat diperbaiki dengan tepat dengan bertanya sebanyak lima kali mengapa ketika suatu ketidaksesuaian terjadi pada proses. Diagram five why akan menggunakan data-data yang diperoleh dari diagram sebab akibat untuk mencari akar permasalahan dari setiap kecacatan yang Universitas Sumatera Utara terjadi. Pada diagram five why, faktor-faktor yang dipisahkan dalam diagram sebab akibat dapat saling berkaitan sehingga dapat memperjelas permasalahan yang terjadi serta dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan. 1. Tahap Inspeksi I Pada diagram five why atribut ceceran tinta dan kertas berkerut, terdapat dua permasalahan utama yang mengakibatkan kecacatan ceceran tinta yaitu proses pencetakan mengalami gangguan dan operator tidak melakukan setup dengan benar. Pada diagram five why atribut cetakan miring, terdapat dua permasalahan utama yang mengakibatkan kecacatan cetakan miring yaitu operator tidak melakukan setup dengan benar dan proses pencetakan mengalami gangguan. Penyebab dari permasalahan diatas yaitu kurangnya pengawasan dari pihak manajemen terhadap kinerja operator serta tidak tersedianya prosedur kerja yang tepat untuk operator sehingga operator sering melakukan kesalahan yang menyebabkan terjadinya kecacatan pada hasil kerja atau produk. 2. Tahap Inspeksi II Pada diagram five why untuk atribut ukuran tidak sesuai, permasalahan utama yang mengakibatkan kecacatan yaitu operator tidak akurat dalam menentukan koordinat potong, sedangkan untuk atribut potongan miring, permasalahan utama yang mengakibatkan kecacatan yaitu operator tidak rapi ketika menyusun kertas. Dengan demikian, diagram five why tahap tahap inspeksi I dan II menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi sering diakibatkan oleh kesalahan Universitas Sumatera Utara operator. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengawasan dari pihak manajemen, pelatihan kerja, serta pembuatan prosedur kerja yang tepat sehingga dapat membantu operator dalam melaksanakan tugasnya dengan benar. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja dari operator sangat diperlukan pemberian reward penghargaan bagi operator dengan kinerja yang baik, serta punishment hukuman bagi operator dengan kinerja buruk sehingga dapat memacu operator untuk selalu bekerja dengan baik.

6.2. Pemecahan Masalah