Pendekatan Six Sigma Pendekatan Lean

Tabel 3.1. Jenis-jenis Pemborosan Waste Lanjutan Jenis Pemborosan Waste Akar Penyebab Root Causes 7. Defective Products: Memproduksi komponen cacat atau yang memerlukan perbaikan. Perbaikan atau pengerjaan ulang, scrap, memproduksi barang pengganti, dan inspeksi berarti tambahan penanganan, biaya, waktu dan upaya yang sia-sia. - Incapableprocesses - Insufficientplanning - Ketiadaan prosedur-prosedur operasi standar SOP 8. Defective Design: Desain yang tidak memenuhi kebutuhan pelanggan, penambahan features yang tidak perlu. - Lack ofcustomerinputindesign - Overdesign Sumber: Lean Six Sigma, Vincent Gaspersz dan Avanti Fontana 2011

3.2.2. Pendekatan Six Sigma

3 Pada dasarnya pelanggan akan puas apabila mereka menerima nilai yang mereka harapkan. Six Sigma didefinisikan sebagai metode peningkatan proses bisnis yang bertujuan untuk menemukan dan mengurangi faktor-faktor penyebab kecacatan dan kesalahan, mengurangi waktu siklus dan biaya operasi, meningkatkan produktivitas, memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, mencapai tingkat pendayagunaan aset yang lebih tinggi, serta mendapatkan hasil atas investasi yang lebih baik dari segi produksi maupun pelayanan. Metode Six Sigma disusun berdasarkan sebuah metodologi penyelesaian masalah yang sederhana yaitu DMAIC, yang merupakan singkatan dari Define merumuskan, Measure mengukur, Analyze menganalisis, Improve meningkatkan atau memperbaiki, dan Control mengendalikan dimana yang menggabungkan bermacam-macam perangkat statistik serta serta pendekatan perbaikan proses yang lainnya. 3 Vincent Gaspersz dan Avanti Fontana, Op. cit, hlm. 37-50 Universitas Sumatera Utara Prinsip-prinsip kualitas yang menjadi landasan filosofi Six Sigma yaitu: 1. Fokus pada pelanggan 2. Partisipasi dan kerja sama semua individu di dalam perusahaan 3. Fokus pada proses yang didukung oleh perbaikan dan pembelajaran secara terus-menerus.

3.2.3. Pendekatan Lean

Six Sigma 4 Lean Six Sigma merupakan suatu pendekatan sistematis kombinasi antara Lean dan Six Sigma yang mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan waste atau aktivitas- aktivitas yang tidak bernilai tambah non value added activities 2. Melalui peningkatan terus-menerus radikal untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma kapabilitas proses 6 sigma 3. Mengalirkan produk material, work in process, output dan informasi menggunakan sistem tarik pull system dari pelanggan internal dan eksternal 4. Mengejar keunggulan dan kesempurnaan hanya dengan memproduksi 3,4 kecacatan untuk setiapa satu juta kesempatan atau operasi 3,4 DPMO Fokus dari Lean dan Six Sigma dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Fokus Lean dan Six Sigma Fokus Lean Fokus Six Sigma Pemborosan material, waktu, aktivitas,dll Variasi proses Menyeimbangkan aliran dalam proses value stream Identifikasi akar-akar penyebab dari masalah Reduksi Cycle Time Menciptakan output proses yang seragam bebas cacat Sangat penting utuk meningkatkan produktivitas Sangat penting untuk meningkatkan kapabilitas proses dan kualitas produk Sumber: Lean Six Sigma, Vincent Gaspersz 2008 4 Vincent Gaspersz dan Avanti Fontana, Op. cit, hlm. 91-96. Universitas Sumatera Utara Pendekatan Lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan waste elimination, memperlancar aliran material, produk dan informasi, serta peningkatan secara terus-menerus. Sedangkan pendekatan Six Sigma bertujuan untuk reduksi variasi variation reduction, pengendalian proses dan peningkatan secara terus-menerus. Integrasi Lean dan Six Sigma Lean Six Sigma akan meningkatkan kinerja bisnis dan industri melalui peningkatan kecepatan shorter cycle time dan akurasi zero defect. Pendekatan Lean akan menyingkapkan Non Value Added NVA dan Value Added VA serta membuat Value Added mengalir secara lancar sepanjang value stream processes, sedangkan Six Sigma akan mereduksi variasi Value Added tersebut.

3.3. Metode DMAIC dalam