Analisis Time Traps Diagram Sebab Akibat

Hasil perhitungan proses velocity menunjukkan kecepatan proses yang diperoleh untuk menyelesaikan jumlah permintaan produk pada bulan Oktober ini adalah 0,799 proseshari atau 0,114 prosesjam. Nilai proses velocity diperoleh dari hasil perbandingan jumlah aktivitas pada proses produksi formulir yaitu sebanyak 16 kegiatan proses dengan process lead time. Kecepatan proses pada suatu produksi harus ditingkatkan secara terus-menerus agar dapat meningkatkan hasil produksi serta mengurangi biaya produksi. Salah satu cara untuk meningkatkan kecepatan proses yaitu dengan mengurangi pemoborosan waste pada lantai produksi seperti WIP, transportasi, penyimpanan, dan waktu tunggu.

6.1.1.3. Analisis Time Traps

Time traps adalah perangkap waktu yang terjadi dalam proses produksi yang disebabkan oleh adanya waktu menunggu yang cukup lama sehingga memperpanjang waktu siklus pada proses produksi. Workstation turnover time WTT adalah waktu dari hasil penambahan waktu setup dengan waktu proses. Proses kerja yang menimbulkan time traps adalah proses kerja yang memiliki workstation turn over time WTT terpanjang. Dari hasil perhitungan, proses kerja pada pembuatan formulir yang menimbulkan time traps dengan WTT terpanjang adalah proses pencetakan sebesar 2662,03 menit. Dengan demikian, pada proses pencetakan dibutuhkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat mengurangi WTT sehingga tidak menimbulkan time traps, sehingga dapat mengurangi waktu siklus proses produksi. Universitas Sumatera Utara

6.1.1.5. Diagram Sebab Akibat

Berdasarkan data atribut kecacatan yang diperoleh, ketiga atribut kecacatan pada tahap inspeksi I perlu dianalisis lebih lanjut yaitu ceceran tinta, cetakan miring, dan kertas berkerut, sedangkan pada tahap inspeksi II adalah ukuran tidak sesuai dan potongan miring. Analisis yang dilakukan meliputi aspek manusia, aspek metode kerja, aspek lingkungan kerja, aspek mesinperalatan, dan aspek material atau bahan baku. Dari diagram sebab akibat yang telah dibuat maka dapat dilakukan analisa sebagai berikut: 1. Manusia a. Operator tidak melaksanakan tugasnya dengan baik Operator tidak melakukan setup mesin dengan baik dan mengakibatkan mesin cetak ataupun mesin potong mengalami kemacetan pada saat proses produksi berlangsung dan harus dilakukan setup mesin ulang, sehingga dapat menimbulkan kecacatan pada tahap inspeksi pertama. Hal ini dapat terjadi karena operator kurang mengerti tentang kondisi mesin. Selain itu, operator juga malakukan kesalahan dalam menentukan koordinat potong dan tidak rapi dalam menyusun kertas sehingga terjadi kecacatan pada tahap inspeksi kedua. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pelatihan dan penjelasan tentang prosedur kerja dari pihak perusahaan. Dengan demikian, dibutuhkan pelatihan kerja serta prosuder kerja bagi operator sehingga tidak terjadi kembali kesalahan yang disebabkan operator human error. Universitas Sumatera Utara b. Kurang Pengawasan Kurangnya pengawasan terhadap operator atau tenaga kerja dapat mengakibatkan kelalaian atau ketidakdisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab. Adanya pengawasan dapat membuat operator atau tenaga kerja lebih hati-hati dan teratur dalam melaksanakan kegiatan atau proses kerja, sehingga dukungan dari pihak manajemen sangat dibutuhkan. 2. Mesin a. Umur mesin cetak dan mesin potong sudah tua Kerja mesin cetak dan mesin potong yang sudah tua dalam hal pencetakan dan pemotongan seting menimbulkan kesulitan dalam proses produksi dikarenakan mesin tidak bekerja dengan optimal sehingga proses produksi terhenti. b. Kurangnya perawatan terhadap mesin cetak dan mesin potong Perawatan mesin cetak dan mesin potong yang digunakan pada proses produksi dilakukan tanpa ada jadwal perawatan yang baik sehingga dibutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan perawatan mesin sehingga memperlambat proses produksi. Selain itu, mesin sering mengalami kemacetan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi baik secara tiba-tiba maupun tidak yang mengakibatkan produk yang dihasilkan menjadi cacat. Dengan demikian, perawatan mesin merupakan aktivitas yang sangat penting untuk memelihara kondisi mesin agar dapat bekerja dengan optimal, sehingga harus dilaksanakan secara rutin. Universitas Sumatera Utara c. Mesin kurang air dan roll mesin tidak dalam konsisi baik Pada mesin cetak, air sangat dibutuhkan untuk kelancaran kinerja mesin sehingga jumlah air yang terdapat mesin cetak harus selalu diperhatikan agar tidak menyebabkan produk menjadi cacat. Selain itu, mesin cetak memiliki sistem kerja yang terdiri dari roll-roll yang selalu berputar, sehingga kondisi roll harus selalu dijaga dalam kondisi baik agar tidak menyebabkan kertas berkerut. 3. Metode Kerja Pada kegiatan pencetakan dan pemotongan tidak tersedia prosedur kerja yang tepat sehingga operator sering melakukan kesalahan yang menyebabkan kecacatan. Prosedur kerja yang tepat dibutuhkan agar para pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, prosedur kerja harus disediakan sehingga kerja operator sesuai dengan prosedur atau tahapan- tahapan proses yang telah ditetapkan. 4. Material Material yang berkualitas buruk akan mempengaruhi hasil produk formulir. Material utama yang digunakan dalam pembuatan formulir adalah kertas dan tinta. Dalam kondisi ini, kualitas dari bahan baku tergolong dalam kualitas yang kurang baik yaitu ukuran yang tidak sesuai dengan spesifikasi sehingga dapat menyebabkan kecacatan pada produk. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara pihak perusahaan dengan pihak supplier, sehingga material yang diperoleh selalu berkualitas baik. Universitas Sumatera Utara 5. Lingkungan Kerja a. Temperatur dan kebisingan Keadaaan ruang produksi yang cukup panas dan tingkat kebisingan yang cukup tinggi mengakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan menurunnya produktivitas dari tenaga kerja. Sehingga mereka tidak konsentrasi dalam bekerja yang berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat diatas dengan cara menambahkan lampu pada langit-langit di lantai produksi dengan daya yang lebih besar serta menggunakan ear plug bagi operator untuk mengatasi kebisingan. b. Penataan yang kurang baik Penataan peralatan yang kurang tepat dan kurang rapi menyebabkan kurang efisiennya dalam pergerakan tenaga kerja. Peralatan yang terlalu jauh tempatnya, peralatan yang berantakan dalam penyusunanya, dan lain- lain merupakan hal yang kurang efisien dalam proses produksi di lantai produksi. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan perbaikan dalam penataan peralatan sehingga proses produksi dapat berlangsung secara optimal.

6.1.1.6. Diagram Five Why