Hakikat Nilai Pendidikan dalam Karya Sastra

23 Ciri-ciri dari manusia yang memiliki kesadaran moral adalah ia akan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai yang diyakini sekalipun tidak ada orang lain yang melihatnya karena kesadaran ini lahir dari dalam dirinya sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun. Moral berarti etika, etika memiliki pengertian yang sama dengan moral. Mengacu pada penjelasan dari Setiadi yang mengatakan bahwa kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi orang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. 41 Pendapat lain yang dikemukakan oleh Salam, bahwa etika merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. 42 Hal tersebut merupakan sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik sebagai manusia. Menurut hukum etika, suatu perbuatan itu dinilai pada tiga tingkat: 1 semasih belum lahir jadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam kata hati, niat; 2 sesudahnya, sudah berupa perbuatan nyata = pekerti; 3 akibat atau hasil dari perbuatan itu = baik atau tidak baik. Apa yang masih berupa kata hati atau niat itu, dalam bahasa falsafah ataupun psikologi, biasa disebut karsa atau kehendak, kemauan, will. Isi dari karsa atau kemauan itulah yang akan direalisasikan oleh perbuatan. Langkah-langkah yang ditempuh oleh perbuatan itulah yang dinilai. 43 Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan yang lainnya kita dapat mengatakan bahwa antara etika dan moral memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk selanjutnya ditentukan posisinya baik atau buruk. 41 Setiadi, op.cit., h. 108. 42 Burhanuddin Salam, Etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, h. 1. 43 Burhanuddin Salam, Etika Individual: Pola Dasar Filsafat Moral, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 4 —5. 24 Dalam karya sastra, moral merupakan inti yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca dengan menampilkan makna yang terkandung di dalamnya. Moral dalam karya sastra dianggap sebagai pesan atau amanat, seperti yang tergambar melalui salah satu unsur pembangun novel, yaitu tokoh dan penokohan, dalam unsur tersebut akan menampilkan beberapa moral tentang baik dan buruk suatu perbuatan, dan pembaca harus pandai membedakan antara moral baik dan buruk. Moral dalam karya sastra merupakan pandangan hidup seorang pengarang tentang baik dan buruk suatu perbuatan, dengan maksud sebagai sarana yang berhubungan dengan ajaran moral dan bersifat praktis yang ditambilkan melalui cerita. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan moral menunjukkan peraturan-peraturan tingkah laku dan adat istiadat untuk menjunjung tinggi budi pekerti dan nilai susila, sehingga di dalam masyarakat sangat mengutamakan nilai akhlak atau tingkah laku. Tingkah laku tersebut yang akan menentukan kedudukan seseorang di dalam masyarakat.

2. Wujud Penyampaian Moral

Menurut Nurgiyantoro, wujud dari penyampaian moral secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu mencakup hubungan manusia dengan diri sendiri, manusia dengan manusia lain orang lain, dan manusia dengan Tuhan. 44 Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Hubungan manusia dengan diri sendiri Persoalan manusia dengan diri sendiri dapat bermacam-macam jenis dan tingkat intensitasnya.Persoalan tersebut dapat berhubungan dengan persoalan eksistensi diri, harga diri, rasa percaya diri, takut, rindu dendam, kesepian, kebimbangan, dan persoalan-persoalan lain yang lebih berhubungan dengan diri individu itu sendiri. 44 Nurgiyantoro, op.cit., h. 323-324

Dokumen yang terkait

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah

4 58 147

NILAI EDUKASI DAN SOSIAL DALAM NOVEL Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 0 15

PENDAHULUAN Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

7 75 36

NILAI EDUKASI DAN SOSIAL DALAM NOVEL Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 0 15

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 1 6

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 1 11

NILAI-NILAI MORAL PADA NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH Dian Permanasari STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Nilai-nilai moral Pada Novel "Orang

0 1 13

Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo (Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Gaya Bahasa)

0 24 148

KAJIAN POSKOLONIAL DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO - Repository UNRAM

0 0 14