Objek Tokoh dan Penokohan

50 ―Aku baru kelas dua, ―kataku. Kemudian Ki Hajar memandang Yudi, Pambudi dan Pepeng yang hanya tersenyum-senyum karena malu. 23 Melalui penggambaran fisik yang disampaikan pengarang secara analitik tersebut telah memberikan bayangan kepada pembaca bahwasanya anak yang masih duduk di bangku SD ini biasanya bertubuh kecil. Namun, tubuhnya yang kecil ini memiliki sifat pemberani. Sikap pemberaninya ditunjukkan ketika terjadi konflik antara warga Gedong Sapi dengan Yok Bek. Dengan keberaniannya, Faisal berusaha mendamaikan keduanya, meski ia tahu bahwa risikonya sangat besar, bisa saja ia yang diserang oleh warga. Perlakuannya tersebut merupakan salah satu upaya Faisal untuk mengaktualisasikan dirinya terhadap masyarakat bahwa ia bukanlah anak kecil yang selalu diremehkan warga. Meskipun dengan resiko terburuk memberanikan diri untuk menaruh nyawaku di ujung tanduk, semua itu demi teman-temanku, anak-anak alam yang entah bagaimana nasibnya seandainya Yok Bek dibunuh, mereka akan sulit bekerja, mereka juga akan sulit sekolah. 24 Akan tetapi, sifat pemberani yang dimiliki Faisal merupakan paradoks yang coba dihadirkan oleh pengarang. Anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar ini telah berani membela teman-temannya dari amukan warga yang jelas mereka telah dewasa dan dipastikan berbadan besar. Selain itu, secara dramatik Faisal digambarkan sebagai seorang anak yang berkemauan keras dan pantang menyerah dalam memperoleh pendidikan, serta gigih dalam memberikan motivasi kepada 23 Ibid., h. 47. 24 Prasetyo, Loc.cit. 51 teman-temannya untuk menyadarkan akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan. Nah, itulah maksudku, aku hanya ingin kalian bisa terus semangat sekolah demi masa depan kalian. Itu semua demi kalian sendiri, bukan demi Kania atau demi aku, aku ingin melihat kalian sukses. 25 Faisal adalah seorang tenaga pengajar pembantu di kampungnya. Hal itu merupakan bukti bahwa ia begitu peduli terhadap pendidikan di kampungnya. Ia mengajarkan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Sikap ikhlasnya ia tunjukkan ketika panitia Dinas hendak memberikan sepucuk amplop yang sudah dipastikan isinya adalah uang, namun, Faisal berusaha menolaknya. Empat orang panitia dari Dinas menyalamiku sambil tangannya menempelkan sepucuk amplop. Naluriku mengatakan isinya uang, dan aku mencoba menolaknya. Bagaimanapun juga pahala lebih berarti daripada sekadar uang. Aku tak mau niat tulusku dilumuri oleh pujian manusia yang berupa materi ataupun ucapan sanjungan. 26 Sikap ini sangat terpuji. Pada zaman sekarang tak jarang orang mengharapkan imbalan ketika berbuat sesuatu untuk masyarakat, tetapi Faisal memberikan contoh yang sangat baik, bagaimana ia mau membantu dengan ikhlas. Karakter tokoh protagonis ini ditampilkan ideal oleh pengarang sehingga perlu dipertimbangkan ulang kemungkinan terjadinya intelektualisasi pada tokoh ini. Toh ia baru kelas dua SD, akan tetapi memiliki perkembangan karakter seperti orang yang lebih dewasa. 25 Prasetyo, Loc.cit. 26 Ibid., h. 210.

Dokumen yang terkait

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah

4 58 147

NILAI EDUKASI DAN SOSIAL DALAM NOVEL Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 0 15

PENDAHULUAN Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

7 75 36

NILAI EDUKASI DAN SOSIAL DALAM NOVEL Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 0 15

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 1 6

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 1 11

NILAI-NILAI MORAL PADA NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH Dian Permanasari STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Nilai-nilai moral Pada Novel "Orang

0 1 13

Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo (Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Gaya Bahasa)

0 24 148

KAJIAN POSKOLONIAL DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO - Repository UNRAM

0 0 14