Etika Jawa Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di sekolah

29

F. Hakikat Pembelajaran Sastra

Pembelajaran mengenai analisis novel yang dibahas di sekolah sangat membantu siswa dalam memperdalam ilmu sastra. Tujuan pembelajaran tersebut dijabarkan ke dalam empat kompetensi, yaitu kompetensi menyimak, kompetensi berbicara, kompetensi membaca, dan kompetensi menulis sastra. Kompetensi menyimak meliputi kemampuan mendengarkan, memahami, dan mengapresiasi ragam karya sastra sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Kompetensi berbicara meliputi kemampuan membahas dan mendiskusikan ragam karya sastra sesuai dengan konteks lingkungan dan budaya. Kompetensi membaca meliputi kemampuan membaca dan memahami berbagai jenis karya sastra. Kompetensi menulis meliputi kemampuan mengapresisasikan karya sastra dalam bentuk sastra tulis yang kreatif dalam bentuk menulis kritik dan esai sastra berdasarkan jenis sastra yang telah dibaca. Menurut Rahmanto, manfaat dari pembelajaran sastra bagi siswa di sekolah yaitu membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, menunjang pembentukan watak. 51 Dari pemaparan di atas, dijelaskan bahwa dalam pembelajaran sastra diharapkan agar siswa mampu mengapresiasi karya sastra dengan baik dan mampu mengembangkan kepekaan siswa dalam memahami karya sastra, baik dari segi nilai positif yang terdapat dalam karya sastra maupun hal menarik lainnya yang terdapat di luar karya sastra itu sendiri. Selain itu, pembelajaran sastra bagi siswa diharapkan dapat mengembangkan cipta dan rasa yang memiliki ruang lingkup luas terhadap kehidupan sehari-hari, sehingga berpengaruh terhadap pembentukan watak siswa tersebut. Pokok materi pembelajaran sastra di sekolah terdapat dalam pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu kompetensi dasar dalam pembelajaran sastra adalah menentukan unsur intrinsik dalam novel. Dalam menentukan unsur intrinsik novel, siswa diarahkan untuk membaca dan menganalisis novel, sehingga dapat membantu siswa dalam mengembangkan pola pikir. Selain itu, alur dalam novel yang dianalisis juga dapat menambah wawasan siswa karena novel biasanya 51 B. Rahmanto, Metode Pengajaran Sastra, Yogyakarta: Kanisius, 1988, h. 16. 30 menceritakan tentang kehidupan bermasyarakat. Penelitian yang difokuskan pada nilai moral diharapkan dapat memberikan contoh yang baik untuk siswa sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dapat berpengaruh terhadap pembentukan watak siswa sehingga dapat meningkatkan moralitas remaja yang sedang mengalami penurunan.

G. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan bertujuan untuk mengetahui keaslian karya ilmiah. Penelitian yang dimaksud adalah penelitian terhadap karya lain yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang relevan dapat bersumber dari makalah, skripsi, jurnal, internet, atau yang lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: Penelitian Antik Setiyorina, mahasiswi Fakultas Sastra, Universitas Sebelas Maret, dalam skripsinya yang berjudul ―Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo Tinjauan Sosiologi Sastra dan Gaya Bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1 unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo; 2 lapisan sosial yang terdapat dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo; 3 pemanfaatan gaya bahasa dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo; dan 4 makna gaya bahasa yang terdapat dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo. Pada novel Orang Miskin Dilarang Sekolah digunakan beberapa gaya bahasa, yakni gaya bahasa yang paling dominan adalah simile karena kalimat-kalimatnya banyak ditemukan penggunaan kata tugas seperti dan bagai. Pemaknaan gaya bahasa dapat ditentukan berdasarkan konteksnya. Pemaknaan pada gaya bahasa ditujukan untuk membantu pemabaca dalam menafsirkan nilai-nilai yang diungkapkan pengarang dalam novel ―Orang Miskin Dilarang Sekolah‖. Penelitian Fitri Wulandari, K 1207018, mahasiswi Fakultas Sastra, Universitas Sebelas Maret, dalam skripsinya yang berjudul ―Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata dan Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid 31 Prasetyo Kajian Intertekstualitas dan Nilai Pendidikan‖. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1 struktur novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah; 2 persamaan dan perbedaan struktur novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah; 3 kajian intertekstualitas antara novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah; dan 4 nilai pendidikan novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah. Hasil temuan penelitian dengan kajian intertekstualitas menunjukkan bahwa kedua novel tersebut: 1 struktur kedua novel terdiri atas tema, sudut pandang, penokohan, latar, alur, dan amanat; 2 persamaan struktur kedua novel tersebut berupa tema. Kedua novel mempunyai tema yang sama yakni pendidikan. Amanat, kedua novel mengamanatkan untuk berani bercita-cita dan berusaha keras mewujudkan cita- cita tersebut. Terkait dengan alur, kedua novel menggunakan alur maju. Penokohan dalam kedua novel memiliki persamaan yakni pada teknik karakterisasi. Baik itu Laskar Pelangi maupun Orang Miskin Dilarang Sekolah karakter tokoh tidak selalu digambarkan secara gamblang dan terperinci tetapi dapat diketahui dari dialog antartokoh dan deskripsi pengarang secara langsung. Secara fisiologis, tokoh utama dalam kedua novel memiliki jenis kelamin yang sama yakni laki-laki Ikal dan Faisal. Secara psikologis tercermin watak tokoh utama yaitu berkemauan keras. Perbedaan kedua novel terletak pada sudut pandang. Laskar pelangi menggunakan sudut pandang persona pertama ―Aku‖, sedangkan Orang Miskin Dilarang Sekolah menggunakan sudut pandang campuran. Latar cerita dalam novel Laskar Pelangi di Pulau Belitong, Sumatera Selatan, sedangkan novel Orang Miskin Dilarang Sekolah berlatar di Semarang, Jawa Tengah; 3 dari hasil kajian intertekstualitas dapat disimpulkan bahwa novel Laskar Pelangi merupakan hipogram, sedangkan novel Orang Miskin Dilarang Sekolah merupakan teks transformasi; dan 4 nilai pendidikan yang terkandung di dalam novel Laskar Pelangi dan Orang Miskin Dilarang Sekolah yaitu: nilai pendidikan religius, sosial, moral, dan kebudayaan. Penelitian Aryani, IndahDwi. 1506500600, 2010, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Pancasakti Tegal, dalam skripsinya yang berjudul ―Aspek Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya 32 Wiwid Prasetyo dan Implikasinya bagi Pembelajaran Sastra di SMP‖.Aspek sosial yang dikaji dalam skripsi ini hanya dibatasi pada interaksi sosial, stratifikasi sosial, tindakan sosial, perilaku menyimpang, dan problem-problem sosial.Hal tersebut karena dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah banyak membasa mengenai kegigihan dalam mencapai sebuah mimpi dan cita-cita banyak menemui kesulitan, tetapi tetap dilalui demi tercapainya cita-cita tersebut.Penelitian ini mengkaji aspek sosial dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo. Permasalah penelitian ini adalah 1 Aspek-aspek sosial apa saja yang menonjol dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo? 2 Bagaimanakah implikasi aspek sosial dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo bagi pembelajaran sastra di SMP? Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat dapat menambah dan memperkaya khasanah penelitian Sastra Indonesia khususnya dalam hal studi analisis novel tentang struktur satra dan aspek sosial. Manfaat secara praktis, dapat memberi masukan kepada guru bahasa Indonesia dalam mengajar teori sastra dan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami sebuah novel. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan metode analisis deskriptif, sumber datanya adalah novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo, data penelitiannya berupa keseluruhan teks dalam novel tersebut. Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa 1 novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo merupakan novel yang mengungkapkan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat seperti interaksi sosial, stratifikasi sosial, tindakan sosial, perilaku menyimpang, masalah kemiskinan, kriminalitas, dan lingkungan hidup. 2 struktur yang terdapat dalam novel ini meliputi alur, tokoh dan penokohan, latar, serta tema. Novel ini banyak mengandung nilai-nilai sosial sehingga novel tersebut sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan pelajaran di SMP.Implikasi bagi pembelajaran sastra di sekolah adalah memberikan manfaat bagi siswa agar tidak takut untuk bermimpi, sebab orang yang tidak memiliki mimpi berarti tidak memiliki cita-cita, sesama manusia dilarang membeda-bedakan antara orang kaya dengan orang miskin. 33 Dari beberapa penelitian yang telah diuraikan di atas, peneliti tidak menemukan penelitian yang khusus mengenai analisis nilai moral dalam novel Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji mengenai analisis struktur yang membangun novel tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, dan gaya bahasa. Peneliti juga akan mendeskripsikan mengenai nilai moral yang terkandung dalam novel, serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah.

Dokumen yang terkait

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah

4 58 147

NILAI EDUKASI DAN SOSIAL DALAM NOVEL Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 0 15

PENDAHULUAN Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

7 75 36

NILAI EDUKASI DAN SOSIAL DALAM NOVEL Nilai Edukasi dan Sosial dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 0 15

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 1 6

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi Dalam Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo.

0 1 11

NILAI-NILAI MORAL PADA NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH Dian Permanasari STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRACT - View of Nilai-nilai moral Pada Novel "Orang

0 1 13

Novel Orang Miskin Dilarang Sekolah Karya Wiwid Prasetyo (Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Gaya Bahasa)

0 24 148

KAJIAN POSKOLONIAL DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO - Repository UNRAM

0 0 14