2.2. Identifikasi dan Pendugaan Model

106 Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan kuota impor biji gandum Indonesia dengan hanya memperkenankan impor biji gandum sebesar 90 persen terhadap kinerja industri tepung terigu Indonesia. Peningkatan Teknologi Produksi Tepung Terigu Indonesia Simulasi kebijakan tentang kemungkinan penerapan teknologi yang lebih baik sehingga dapat memberikan tingkat efisiensi produksi tepung terigu sebesar 80. 2. Pelarangan ImporSwasembada Tepung Terigu Simulasi kebija kan dilakukan dalam rangka melihatkan tentang kemungkinan upaya pemanfaatanswasembada tepung terigu hasil produksi dalaman negeri dengan meniadakanmelarang impor tepung terigu . Lebih lanjut diharapankan arah dan perilaku dampak mendorong industri penggilingan tepung terigu domestik berkembang. dari tiga besar importir tepung terigu Jepang, Australia, Singapura. 3. Pengenaan Tarif Bea Masuk Impor Biji Gandum sebesar 5 persen Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan tarif bea masuk impor biji gandum sebesar 5 persen terhadap kinerja industri tepung terigu Indonesia. 4. Pengenaan Tarif Bea Masuk Impor Tepung Terigu sebesar 5 persen Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas pengenaan tarif bea masuk impor tepung terigu sebesar 5 persen terhadap kinerja industri tepung terigu Indonesia. For m a t t e d: I ndent: Left: 0,95 cm , First line: 1,27 cm , Line spacing: M ultiple 2,1 li, N o bullets or num bering For m a t t e d: Portuguese Brazil For m a t t e d: I ndent: Left: -0 cm , Line spacing: M ultiple 2,1 li For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: I ndent: Left: 0,95 cm , First line: 1,27 cm , Line spacing: M ultiple 2,1 li For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: I ndent: Left: -0 cm , Line spacing: M ultiple 2,1 li For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: I ndent: Left: 0 cm , H anging: 0,95 cm , Line spacing: M ultiple 2,2 li, N um bered + Lev el: 4 + N um bering Sty le: 1, 2, 3, … + Start at: 1 + A lignm ent: Left + A ligned at: 4,44 cm + Tab after: 5,08 cm + I ndent at: 5,08 cm , Tab stops: N ot at 5,08 cm For m a t t e d: Spanish I nternational Sort 107 5. Penambahan Kuota Impor Biji Gandum sebesar 10 persen Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas peningkatan impor biji gandum sebesar 10 persen terhadap kinerja industri tepung terigu Indonesia.. 6. Penambahan Kuota Impor Tepung Terigu sebesar 50 persen Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas peningkatan impor t epung terigu sebesar 50 persen terhadap kinerja industri tepung terigu Indonesia. 7. Gabungan Kuota Impor Biji Gandum Indonesia sebesar 90 persen dan Pelarangan Impor Tepung Terigu. Simulasi gabungan dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas pengenaan kuota impor biji gandum Indonesia gandum sebesar 90 persen dan pelarangan impor tepung terigu terhadap kinerja industri tepung terigu Indonesia, sehingga diperoleh alternatif kebijakan yang memberikan dampak terbaik kepada produsen dan konsumen, serta pemerintah. Peningkatan Permintaan Tepung Terigu oleh Industri Makanan dan Minuman Kebijakan ini dilakukan dengan meningkatkan produk PDB sektor industri makanan dan minuman PDBIM menjadi sebesar 1,25PDBIM sehingga diharapkan terjadi peningkatan deman. 4.Pengenaan Tarif Bea Masuk Impor Biji Gandum sebesar 5 Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan tarif bea masuk impor biji gandum sebesar 5, sehingga harga riil impor biji gandum Indonesia menjadi 1,05 1,05RPMGIDN. For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: Spanish I nternational Sort For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: I ndent: Left: 0 cm , H anging: 0,96 cm , Line spacing: single For m a t t e d: Bullets and N um bering For m a t t e d: I ndent: Left: 0,95 cm , Space Before: 18 pt For m a t t e d: Portuguese Brazil For m a t t e d: Font: D efault A rial, Portuguese Brazil For m a t t e d: Font: D efault A rial, Sw edish Sw eden For m a t t e d: Bullets and N um bering