Jepang HASIL PENDUGAAN MODEL INDUSTRI TEPUNG

107 Dengan memperhatikan hasil Uji Statistik sebagaimana tercantum pada tabel 19, maka variabel deman biji gandum Brasil bersifat elastis sehingga dapat dipergunakan sebagai alat instrumen kebijakan. Sedangkan variabel bedakala harga riil impor biji gandum Brasil, dan produksi biji gandum Brasil tidk dapat digunakan sebagai instrumen kebijakan.

4. Jepang

Tabel 20 memperlihatkan bahwa impor biji gandum Jepang dipengaruhi oleh selisih harga riilharga impor biji gandum Jepang dengan variabel bedakala harga impor biji gandum Jepang -, ns, pendapatan perkapita Jepang +, s, variabel bedakala permintaan konsumsi biji gandum Jepang +, s , dan variabel bedakala impor biji gandum Jepang +, ns. Dimana variabel selisih harga impor biji gandum Jepang dengan variabel bedakala harga impor biji gandum Jepang dan variabel bedakala impor biji gandum Jepang tidak berbeda nyata dengan nol dengan nol pada taraf α 0.15, sedangkan variabel pendapatan perkapita dan variabel bedakala permintaan biji gandum Jepang berbeda nyata dengan nol pada taraf α 0.15. Meningkatnya pendapatan perkapita Jepang, dan variabel bedakala demanpermintaan biji gandum Jepang akan meningkatkan impor biji gandum Jepang. Nilai R² sebesar 0.2923 pada Tabel 20 menggambarkan bahwa sekitar 29.23 persen variabel selisih harga impor biji gandum Jepang dengan variabel bedakala harga impor biji gandum Jepang, pendapatan perkapita Jepang, variabel bedakala permintaan biji gandum Jepang dan variabel bedakala impor biji gandum Jepang variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku For m a t t e d: I ndent: First line: 1,27 cm , Space Before: 18 pt For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space Before: 18 pt, Line spacing: M ultiple 1,95 li For m a t t e d: Line spacing: M ultiple 1,95 li For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space Before: 0 pt, Line spacing: M ultiple 1,95 li 108 persamaan impor biji gandum Jepang. Dengan kata lain, lebih besar pengaruh diluar persamaan impor biji gandum Jepang. Tabel 20. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Impor Biji Gandum Jepang Variabel Parameter Dugaan Standar Error t- hitung Prob |T| Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intersep 4579125 1382408 3.312 0.0039 RPMGJPN t - RPM GJPN t- 1 -1435.408458 2131.29261 4 -0.673 0.5092 0.000838438 0.00087738 2 ICJPN t 11.010912 , 5.901933 1.866 0.0785 0.048954663 0.05122849 1 DGJPN 0.093119 t- 1 0.050150 1.857 0.0798 0.111244744 0.11641179 8 MGJPN 0.044386 t- 1 0.246429 0.180 0.8591 F =1.858 R- Square =0.2923 Durbin-Wat son=1.684 Nilai R² sebesar 0.2923 menggambarkan bahwa hanya sekitar 0.2923 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan impor biji gandum Jepang. Dengan kata lain, lebih besar pengaruh diluar persamaan impor biji gandum Jepang.Elastisitas D alam jangka pendek dan jangka panjang terhadap semua variabel pembentuk impor biji gandum Jepang bersifat inelastis ., sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen kebijakan. Elastisitas harga impor biji gandum Jepang dari impor biji gandum Jepang sebesar -0.0008 artinya terjadi penurunan impor biji gandum sebesar 0.0008 persen sebagai respon kenaikan harga impor biji gandum Jepang sebesar 1 persen. Sehingga berdasarkan elastisitasnya, variabel harga impor biji gandum Jepang dan permintaan biji gandum Jepang serta For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Left For m a t t e d: Left, Space Before: 0 pt, A fter: 6 pt, Line spacing: single For m a t t e d T a ble For m a t t e d: Font: 10 pt For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 10 pt For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 10 pt For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 10 pt For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 10 pt For m a t t e d: Font: 10 pt For m a t t e d: Font: 10 pt For m a t t e d: Space Before: 18 pt For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian 109 pendapatan perkapita Jepang bukan merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk mempengaruhi impor biji gandum Jepang.

5. Aljazair