4. Ek onomi Tepung Terigu Indonesia

26 yang diberikan subsidi ekspor, atas dasar product-by-product, rata-rata sebesar 21 persen dari tahun 1986-1990 sebagai base period level.

2. 4. Ek onomi Tepung Terigu Indonesia

Data pada Tabel 10 menunjukkan nilai impor biji gandum Indonesia tahun 2007 sebesar US 1 181 313 000 merupakan negara importir no 7 dunia dan impor tepung terigu sebesar US 180 550 negara importer no 4 dunia, impor biji gandum dan tepung terigu tersebut diyakini akan meningkat terus. Tabel 10. Ekspor dan Impor Biji Gandum dan Tepung Terigu Indonesia Tahun 1980-2007 Tahun Nilai Biji Gandum 1000 Nilai Tepung Terigu 1000 Ekspor Impor Selisih 2-3 Ekspor Impor Selisih 5-6 1 2 3 4 5 6 7 1980 161 955 -161 955 1 471 -1 471 1981 151 165 -151 165 5 732 -5 732 1982 151 041 -151 041 949 -949 1983 333 645 -333 645 3 935 -3 935 1984 276 055 -276 055 2 946 -2 946 1985 258 565 -258 565 3 931 -3 931 1986 272 411 -272 411 1 947 -1 947 1987 244 030 -244 030 1 878 -1 878 1988 225 387 -225 387 3 437 -3 437 1989 286 904 -286 904 184 4 511 -4 327 1990 281 883 -281 883 258 6 599 -6 351 1991 15 366 361 -366 346 59 9 185 -9 126 1992 403 853 -403 853 23 8 424 -8 401 1993 442 005 -442 005 3 7 552 -7 549 1994 579 681 -579 681 5 5 717 -5 712 1995 803 409 -803 409 43 671 -43 671 1996 1 050 364 -1 050 364 13 4 776 -4 763 1997 33 776 521 -776 488 18 4 122 -4 104 1998 630 422 -630 422 71 4 935 -4 864 1999 62 404 381 -404 319 181 67 683 -67 502 2000 12 502 406 -502 399 601 81 358 -80 757 2001 36 399 522 -399 486 570 48 525 -47 955 2002 5 768 625 000 -619 232 2 614 69 269 -66 655 2003 1 666 579 925 -562 259 3 799 75 398 -71 757 2004 3 025 841 000 -837 975 11 959 79 532 -67 573 2005 2 880 799 003 -796 123 19 684 128 045 -108 361 2006 3 287 816 121 -812 834 12 733 143 197 -130 464 2007 13 665 1 181 313 -1 167 748 6 918 180 550 -173 632 27 Dunia 2007 34 152 156 3 639 669 Sumber : FAO, 2011 Keterangan = Unofficial Data Dekade 1980-2003, konsumsi tepung terigu di Indonesia per kapita mengalami peningkatan rata-rata sebesar 7.78 persen setiap tahunnya, sebagaimana disajikan pada Tabel 11. Peningkatan ini juga berarti menunjukkan adanya peningkatan ketergantungan pada biji gandum dan tepung terigu impor. Tabel 11. Perkembangan Konsumsi Perkapita Tepung Terigu Indonesia Tahun 1980-2007 Tahun Produksi t on Impor t on Ekspor t on Konsumsi t on Penduduk ribu Konsumsi Perkapit a Jumlah kgt h 56 Peruba- han 1 2 3 4 5 6 7 8 1980 998 404 4 299 1 359 972 151 108 9.00 - 1981 1 011 938 15 215 1 389 132 154 348 9.00 1982 1 075 747 3 184 1 418 499 157 611 9.00 1983 1 233 747 12 494 1 608 790 160 879 10.00 11.11 1984 1 073 898 11 343 1 313 056 164 132 8.00 -20.00 1985 941 007 15 114 1 169 924 167 351 7.00 -12.50 1986 1 149 727 9 094 1 534 770 170 530 9.00 28.57 1987 1 202 421 6 444 1 563 039 173 671 9.00 1988 1 268 920 9 187 1 414 160 176 770 8.00 -12.22 1989 1 315 239 21 434 674 1 618 461 179 829 9.00 -12.50 1990 1 268 610 30 808 963 1 645 623 182 847 9.00 1991 1 669 437 51 831 223 2 229 864 185 822 12.00 33.33 1992 1 595 847 38 919 79 2 453 841 188 757 13.00 8.33 1993 1 987 634 41 574 13 2 491 567 191 659 13.00 1994 2 438 316 25 006 25 3 112 640 194 540 16.00 23.08 1995 3 000 109 158 111 4 145 631 197 411 21.00 31.25 1996 3 042 763 20 395 20 4 005 420 200 271 20.00 -4.76 1997 3 198 335 15 631 3 453 074 203 122 17.00 -15.00 1998 2 511 857 23 916 158 3 295 520 205 970 16.00 -5.88 1999 2 042 224 368 932 340 2 923 550 208 825 14.00 -12.50 2000 2 656 837 459 152 1 643 4 022 167 211 693 19.00 35.71 2001 2 011 014 256 411 1 940 2 789 475 214 575 13.00 31.58 2002 3 184 173 343 522 8 413 4 566 786 217 466 21.00 61.54 2003 3 184 173 343 283 15 278 3 746 035 220 355 17.00 19.05 2004 3 318 160 307 556 62 910 3 562 806 216 443 16.46 -3.17 2005 3 369 220 478 016 102 152 3 745 084 219 210 17.08 3.79 2006 3 493 540 537 257 47 710 3 983 087 221 954 17.94 5.04 2007 3 577 900 581 535 17 688 4 141 747 224 670 18.43 2.73 Rat a-rat a 1980 – 2003 7.78 Sumber : FAO, 2011. Keterangan = Perkiraan FAO, = Hasil 2011 28 Impor yang meningkat adalah wajar mengingat tanaman gandum merupakan tanaman subtropik sehingga jarang dibudidayakan di Indonesia. Sari 2009 4 mengatakan sejak 1998 kalangan produsen tepung terigu telah memulai upaya pengembangan tanaman biji gandum bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi. Pada tahun 2000, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Pajajaran, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya dan Universitas Kristen Satya Wacana. Upaya budidaya biji gandum di Indonesia saat ini masih dalam tahap penelitian dan diharapkan dapat tumbuh seperti halnya tanaman subtropik lainnya antara lain kentang, kedelai, kol, tomat dan apel. Selain itu petani di Pasuruan telah menanam biji gandum di areal seluas 100 ha dengan hasil panen sebanyak 150 ton sebagaimana disampaikan oleh Suriyanto 2011. 5

2. 5. Kebijak an Tepung Terigu Indonesia