1. Tahapan Produksi dan Pasar Tepung Terigu 2. Permintaan Input dan Penawaran Output

III. KERANGKA TEORI

3. 1. Tahapan Produksi dan Pasar Tepung Terigu

Rangkaian kegiatan industri tepung terigu Indonesia meliputi kegiatan pengadaan biji gandum dari luar negeri impor, penggilingan biji gandum menjadi tepung terigu di dalam negeri, dan tataniaga kebijakan impor biji gandum dan tepung terigu, permintaan dan penawaran tepung terigu domestik maupun dunia . Analisis model yang dilakukan meliputi tahapan sejak biji gandum ditawarkan di pasar gandum dunia, dikirim ke penggilingan sebagai indus tri primer untuk diproses menjadi tepung terigu, kemudian tepung terigu dijual ke pasar untuk keperluan rumah-tangga konsumsi langsung maupun industri sekunder untuk diproses menjadi bahan makanan, namun tidak mengkaji pasar input untuk usaha tani gandum antara lain: pengadaan pupuk, pestisida, dan benih antara lain: pengadaan pupuk, pestisida dan benih dan pasar produk akhir dari industri makanan antara lain mie, roti, dan biskuit antara lain: mie, roti dan biskuit. Gambar 4 5 menunjukkan bahwa setiap tahapan pengadaan biji gandum dan produksi tepung terigu Indonesia terkait dengan penawaran dan permintaan yang membentuk aliran penawaran produk, baik dalam bentuk biji gandum dan tepung terigu dan aliran permintaan input dari suatu tahapan produksi ke tahapan selanjutnya.

3. 2. Permintaan Input dan Penawaran Output

For m a t t e d: Left: 4 cm , Right: 3 cm , Top: 3 cm , Bottom : 3 cm , Width: 21 cm , H eight: 29,7 cm For m a t t e d: Line spacing: M ultiple 2,2 li 39 For m a t t e d: Font: 11 pt, I talian I taly Permintaan input suatu usaha ekonomi dapat diturunkan dari fungsi produksi suatu usaha ekonomi, dengan asumsi bahwa produsen dimaksud bersifat rasional dan memaksimumkan keuntungan pada berbagai kendala teknologi dan pasar. Varian 1993 menyatakan bahwa permintaan ataupun pilihan terhadap input yang berdampak kepada biaya produksi yang minimal akan tergantung pada harga dari input dan tingkat atau besarnya produksi yang akan diproduksi, selanjutnya dikenal sebagai derived factor demand. Pasar Produk Akhir Indonesia Permintaan Tepung Terigu I ndustri Kecil Menengah Indonesia Pasar Tepung Terigu Indonesia Permintaan Tepung Terigu Rumah Tangga Indonesia Permintaan Akhir Penawaran Output Penawaran Output Permintaan Input Penawaran Output Industri Primer Penggilingan Tepung Terigu Diluar Indonesia Permintaan Tepung Terigu Industri Makanan dan Minuman Permintaan Input Permintaan Tepung Terigu Industri Rumah Tangga Indonesia Penawaran Output Permintaan Input Penawaran Output 40 For m a t t e d: Justified For m a t t e d: Justified, I ndent: First line: 1,27 cm , Line spacing: D ouble For m a t t e d: I talian I taly For m a t t e d: Line spacing: single For m a t t e d: Space Before: 18 pt For m a t t e d: I talian I taly Gambar 45 . Tahapan Produksi dan Pasar Produk Industri Tepung Terigu Indonesia Varian 1993 menyatakan bahwa permintaan ataupun pilihan terhadap input yang berdampak pada biaya produksi yang minimal akan tergantung pada harga dari input dan tingkat atau besarnya produksi yang akan diproduksi, selanjutnya dikenal sebagai derived factor demand. Dengan menggunakan asumsi derived f actor demand maka fungsi permintaan terhadap faktor produksi dari produk tepung terigu sebenarnya merupakan turunan permintaan yang tergantung dan diturunkan dari tingkat output perusahaan dan biaya input, modal, tenaga kerja dan input lain yang digunakan dalam proses pengadaan biji gandum hingga industri tepung terigu.

3. 2.1. Permintaan Biji Gandum dan Penawaran Te pung Terigu oleh