III. KERANGKA TEORI
3. 1. Tahapan Produksi dan Pasar Tepung Terigu
Rangkaian kegiatan industri tepung terigu Indonesia meliputi kegiatan pengadaan biji gandum dari luar negeri impor, penggilingan biji gandum
menjadi tepung terigu di dalam negeri, dan tataniaga kebijakan impor biji
gandum dan tepung terigu, permintaan dan penawaran tepung terigu domestik maupun dunia
. Analisis model yang dilakukan meliputi tahapan sejak biji gandum ditawarkan di pasar gandum dunia, dikirim ke penggilingan sebagai
indus tri primer untuk diproses menjadi tepung terigu, kemudian tepung terigu dijual ke pasar untuk keperluan rumah-tangga konsumsi langsung maupun
industri sekunder untuk diproses menjadi bahan makanan, namun tidak mengkaji pasar input untuk usaha tani gandum
antara lain: pengadaan pupuk, pestisida, dan benih
antara lain: pengadaan pupuk, pestisida dan benih dan pasar produk
akhir dari industri makanan antara lain mie, roti, dan biskuit antara lain: mie,
roti dan biskuit. Gambar
4 5 menunjukkan bahwa setiap tahapan pengadaan biji gandum
dan produksi tepung terigu Indonesia terkait dengan penawaran dan permintaan yang membentuk aliran penawaran produk, baik dalam bentuk biji gandum dan
tepung terigu dan aliran permintaan input dari suatu tahapan produksi ke tahapan selanjutnya.
3. 2. Permintaan Input dan Penawaran Output
For m a t t e d: Left: 4 cm , Right: 3 cm , Top: 3 cm , Bottom : 3 cm , Width: 21
cm , H eight: 29,7 cm
For m a t t e d: Line spacing: M ultiple 2,2 li
39
For m a t t e d: Font: 11 pt, I talian I taly
Permintaan input suatu usaha ekonomi dapat diturunkan dari fungsi produksi suatu usaha ekonomi, dengan asumsi bahwa produsen dimaksud bersifat
rasional dan memaksimumkan keuntungan pada berbagai kendala teknologi dan pasar.
Varian 1993 menyatakan bahwa permintaan ataupun pilihan terhadap input yang berdampak kepada biaya produksi yang minimal akan tergantung pada
harga dari input dan tingkat atau besarnya produksi yang akan diproduksi, selanjutnya dikenal sebagai derived factor demand.
Pasar Produk Akhir Indonesia
Permintaan Tepung Terigu I ndustri Kecil
Menengah Indonesia
Pasar Tepung Terigu Indonesia
Permintaan Tepung Terigu Rumah
Tangga Indonesia Permintaan Akhir
Penawaran Output
Penawaran Output
Permintaan Input
Penawaran Output Industri Primer
Penggilingan Tepung Terigu Diluar
Indonesia Permintaan Tepung
Terigu Industri Makanan dan Minuman
Permintaan Input
Permintaan Tepung Terigu Industri Rumah
Tangga Indonesia
Penawaran Output
Permintaan Input Penawaran Output
40
For m a t t e d: Justified
For m a t t e d: Justified, I ndent: First line: 1,27 cm , Line spacing: D ouble
For m a t t e d: I talian I taly For m a t t e d: Line spacing: single
For m a t t e d: Space Before: 18 pt For m a t t e d: I talian I taly
Gambar 45
. Tahapan Produksi dan Pasar Produk Industri Tepung Terigu Indonesia
Varian 1993 menyatakan bahwa permintaan ataupun pilihan terhadap input yang berdampak pada biaya produksi yang minimal akan tergantung pada
harga dari input dan tingkat atau besarnya produksi yang akan diproduksi, selanjutnya dikenal sebagai derived factor demand.
Dengan menggunakan asumsi derived f actor demand maka fungsi permintaan terhadap faktor produksi dari produk tepung terigu sebenarnya
merupakan turunan permintaan yang tergantung dan diturunkan dari tingkat output perusahaan dan biaya input, modal, tenaga kerja dan input lain yang
digunakan dalam proses pengadaan biji gandum hingga industri tepung terigu.
3. 2.1. Permintaan Biji Gandum dan Penawaran Te pung Terigu oleh