Angola HASIL PENDUGAAN MODEL INDUSTRI TEPUNG

148 Dugaan Error hitung Jangka Pendek Jangka Panjang Intersep -613259 717998 -0.854 0.4043 RPMTSOV t- 1 - 14.189642 40.452710 -0.351 0.7298 -0.027003352 -0.03895705 QTSOV -0.670146 t 0.108302 -6.188 0.0001 -29.15062718 -42.0548695 DTSOV 0.692900 t 0.108146 6.407 0.0001 30.84592079 44.50062654 MTSOV 0.306843 t- 1 0.136349 2.250 0.0372 F =18.323 R-Square =0.8028 Durbin-Watson=2.786 Tabel 40. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Impor Tepung Terigu Uni Soviet Variabel Parameter Dugaan Standar Error t- hitung Prob|T| Elastisitas Intersep 686424 956727 0.717 0.4818 QTSOV -0.814166 t 0.108888 -7.477 0.0001 -35.41534162 DTSOV 0783495 t 0.107997 7.255 0.0001 34.87895037 ICRUS 81.671002 t- 1 96.259307 0.848 0.4068 0.423675042 F = 19.258 R-Square =0.7525 Durbin-Wat son=2.335 Nilai R² sebesar 0.8028 menggambarkan bahwa sekitar 0.8028 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan impor tepung terigu Uni Soviet. Memperhatikan nilai elastitas pada persamaan impor tepung terigu Uni Soviet, dalam jangka pendek dan jangka panjang, instrumen kebijakan dapat diterapkan pada variabel produksi tepung terigu Uni Soviet dan deman tepung terigu Uni Soviet. Adapun variabel bedakala harga riil impor tepung terigu Uni Soviet tidak dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan, karena sifatnya yang inelastis.

4. Angola

Tabel 41 memperlihatkan impor tepung terigu Angola dipengaruhi oleh harga riil impor tepung terigu Angola -, ns, produksi tepung terigu Angola -, For m a t t e d: Space A fter: 6 pt For m a t t e d: Space A fter: 6 pt, D ont adj ust space betw een Latin and A sian text For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Font: 10 pt, I ndonesian For m a t t e d: Space A fter: 6 pt For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Font: 10 pt, I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space A fter: 6 pt, D ont adj ust space betw een Latin and A sian text For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space A fter: 6 pt For m a t t e d: Font: 10 pt, I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space A fter: 6 pt, D ont adj ust space betw een Latin and A sian text For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space A fter: 6 pt For m a t t e d: Space A fter: 6 pt, D ont adj ust space betw een Latin and A sian text For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space A fter: 6 pt For m a t t e d: Space A fter: 6 pt For m a t t e d: Justified, Space Before: 0 pt, Line spacing: single For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Justified, Space Before: 0 pt, A fter: 6 pt, Line spacing: single For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d T a ble For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: I ndent: First line: 0 cm , Space Before: 18 pt For m a t t e d: I ndonesian 149 s, deman tepung terigu Angola +, s, dan variabel bedakala impor tepung terigu Angola +, ns. Meningkatnya deman tepung terigu Angola akan meningkatkan impor tepung terigu Angola, sedangkan meningkatnya produksi tepung terigu Angola akan menurunkan impor tepung terigu Angola. Tabel 41. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Impor Tepung Terigu Angola Variabel Parameter Dugaan Standar Error t- hitung Prob| T| Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Int ersep 3198.836605 2651.565276 1.206 0.2433 RPMTAGO -0.000977 t 0.006243 -0.156 0.8774 -0.000438935 -0.000466728 QTAGO -0.932411 t 0.054864 -16.995 0.0001 -1.654678899 -1.759450667 DTAGO 0.931616 t 0.055274 16.855 0.0001 2.572177384 2.735043771 MTAGO 0.059548 t- 1 0.065875 0.904 0.3780 F =677.266 R- Square =0.9934 Durbin-Wat son=2.322 Memperhatikan nilai elastitas pada persamaan impor tepung terigu, terhadap variabel produksi tepung terigu Uni Soviet dan permintaan tepung terigu Uni Soviet bersifat elastis, sedangkan terhadap variabel bedakala pendapatan perkapita terigu Uni Soviet bersifat inelastis. Elastisitas produksi tepung terigu Soviet dari impor tepung terigu Uni Soviet sebesar -35.42 artinya terjadi penurunan impor tepung terigu Soviet sebesar 35.42 persen sebagai respon peningkatan produksi tepung terigu Soviet sebesar 1 persen. Sehingga pada persamaan impor tepung terigu Uni Soviet, variabel produksi tepung terigu dan permintaan tepung terigu Uni Soviet merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk mempengaruhi impor tepung terigu Uni Soviet. Nilai R² sebesar 0.9934 menggambarkan bahwa sekitar 0.9934 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan impr tepung terigu Angola. For m a t t e d: C entered, Space Before: 6 pt, A fter: 6 pt For m a t t e d T a ble For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space Before: 18 pt For m a t t e d: I ndonesian 150 Variabel harga riil impor tepung terigu Angola dalam jangka pendek dan jangka panjang karena sifatnya yang inelastis, maka tidak dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan. Sebaliknya variabel produksi tepung terigu Angola dan deman tepung terigu Angola dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. 54 . Amerika Serikat Tabel 4 12 menunjukkan impor t epung terigu Amerika Serikat dipengaruhi oleh selisih harga riilharga impor tepung terigu Amerika Serikat dengan variabel bedakala harga riil impor tepung terigu Amerika Serikat -, n s, selisihproduksi tepung terigu Amerika Serikat -, ns, demanpermintaan tepung terigu Amerika Serikat dengan variabel bedakala permintaan tepung terigu Indonesia +, n s, pendapatan perkapita Amerika Serikat +, s dan variabel bedakala impor tepung terigu Amerika Serikat +, s. Dimana variabel harga impor tepung terigu Amerika Serikat, pendapatan perkapita Amerika Serikat dan variabel bedakala impor tepung terigu Amerika Serikat berbeda nyata dengan nol pada taraf α 0.15, sedangkan selisih permintaan tepung terigu Amerika Serikat dengan variabel bedakala permintaan tepung terigu Indonesia tidak berbeda nyata dengan nol pada taraf α 0.15. Meningkatnya pendapatan perkapitademan tepung terigu Amerika Serikat akan meningkatkan impor tepung terigu Amerika Serikat , sedangkan meningkatnya harga impor tepung terigu Amerika akan menurunkan impor tepung terigu Amerika Serikat.. Adapun respon variabel bedakala impor tepung terigu Amerika Serikat terhadap perubahan ekonomi sangat mungkin terjadi. Tabel 4 12 . Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Impor Tepung Terigu Amerika Serikat For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndent: First line: 1,27 cm , Space A fter: 6 pt 151 Serikat Variabel Parameter Dugaan Standar Error t-hitung Prob |T| Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Int ersep -129952 63797 -2.037 0.0566 RPMTUS A t - RPMTUSA t- 1 - 49.573293- 60.955761 28.78178 947.7461 19 -1.722- 1.277 0.101 20.21 79 - 0.262282307 0.012230241 - 1.229087 0.046830 813 QTUSA t -0.002882 0.002850 -1.011 0.3253 - 0.554123563 - 2.12179432 8 DTUSA t DTUSA 0.0024090. 012702 t- 1 0.007485 0.006232 0.3222.0 38 0.751 10.05 65 0.008352109 2.512265017 0.039139 09.61971 3037 ICUSA 1.820884 t 0.829088 2.196 0.040 7 0.552377754 2.588510 3 MTUSA 0.7 8660438 842 t- 1 0.1 31834 50044 5.9674.9 24 0.000 1 F = 158.42965.955 R- Square =0.9 709361 Durbin-Wat son=1.6 6087 Nilai R² sebesar 0.9709 pada Tabel 41 menggambarkan bahwa sekitar 97.09 persen variabel harga impor tepung terigu Amerika Serikat, selisih permintaan tepung terigu Amerika Serikat dengan variabel bedakala permintaan tepung terigu Indonesia, pendapatan perkapita Amerika Serikat, dan variabel bedakala impor tepung terigu Amerika Serikat variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan impor tepung terigu Amerika Serikat. Berdasarkan nilai elastisitasnya, dalam jangka pendek, semua variabel bersifat inelastis, sedangkan dalam jangka panjang, harga impor tepung terigu Amerika Serikat, dan pendapatan perkapita Amerika Serikat yang bersifat elastis. Elastisitas jangka panjang harga impor tepung terigu Amerika Serikat dari impor tepung terigu Amerika Serikat sebesar 1.23 artinya terjadi penurunan impor tepung terigu Amerika Serikat sebesar 1.23 persen sebagai respon perubahan harga impor tepung terigu Amerika Serikat sebesar 1 persen. Elastisitas jangka panjang pendapatan perkapita Amerika Serikat dari impor tepung terigu Amerika For m a t t e d: Justified, I ndent: First line: 1,27 cm , Space A fter: 6 pt For m a t t e d T a ble For m a t t e d: Font: 10 pt For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Space Before: 18 pt For m a t t e d: I ndent: First line: 1,27 cm 152 Serikat sebesar 2.59 artinya terjadi kenaikan impor tepung terigu Amerika Serikat sebesar 2.59 persen sebagai respon perubahan harga impor tepung terigu Amerika Serikat sebesar 1 persen. Sehingga pada persamaan impor tepung terigu Amerika Serikat, variabel harga impor tepung terigu Amerika Serikat, dan pendapatan perkapita Amerika Serikat merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk meningkatkan impor tepung terigu Amerika Serikat. Nilai R² sebesar 0.9361 menggambarkan bahwa sekitar 0.9361 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan impor tepung terigu Amerika Serikat. Berdasarkan nilai elastisitasnya, dalam jangka pendek, hanya variabel deman tepung terigu Amerika Serikat yang bersifat elastis sehingga dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan, sedangkan dalam jangka panjang, variabel selisih harga riil impor tepung terigu Amerika Serikat dengan variabel bedakala harga riil impor tepung terigu Amerika Serikat, dan variabel produksi tepung terigu Amerika Serikat dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan.

6. Dunia