203
pedagang pengecer dan jumlah penduduk Indonesia variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan pemintaan tepung terigu
domestik untuk pemakaian sendiri. Berdasarkan nilai elastisitasnya,
pemintaan tepung terigu domestik untuk pemakaian sendiri hanya bersifat elastis terhadap variabel jumlah penduduksemua
variabel pembentuk persamaan permintaan tepung terigu domestik untuk pemakaian sendiri bersifat elastis
, sedangkan terhadap variabel harga tepung
terigu di tingkat industri sehingga semua variabel tersebut dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan. bersifat inelastis. Elastisitas harga tepung terigu di
tingkat industri dari permintaan tepung terigu untuk pemakaian sendiri sebesar - 0.39 artinya terjadi penurunan permintaan tepung terigu untuk pemakaian sendiri
sebesar 0.39 persen sebagai respon peningkatan harga tepung terigu di tingkat indus tri sebesar 1 persen. Sehingga pada persamaan permintaan tepung terigu
untuk pemakaian sendiri, variabel harga tepung terigu di tingkat industri bukan merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk
menurunkan permintaan tepung terigu untuk pemakaian sendiri. Sebaliknya variabel jumlah penduduk Indonesia merupakan variabel yang sangat efektif
untuk dikenakan suatu kebijakan untuk mempengaruhi permintaan tepung terigu. Kebijakan pembatasan kelahiran yang relatif sangat longgar di Indonesia
dipastikan akan membuat permintaan tepung terigu untuk pemakaian sendiri meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk.
2. Permintaan Tepung Terigu Industri
Rumah TanggaRumahtangga
Tabel 6 47
memperlihatkan permintaan langsung tepung terigu domestik oleh
variabel bedakala harga tepung terigu domestik di tingkat pedagang
For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: Sw edish Sw eden
For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndent: First line: 1,27
cm , Space Before: 0 pt
For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian
204
For m a t t e d: Left For m a t t e d: English U .S.
For m a t t e d: Justified For m a t t e d: Space A fter: 6 pt, Line
spacing: single
For m a t t e d: Sw edish Sw eden For m a t t e d T a ble
For m a t t e d: Sw edish Sw eden
besarindustri rumah-tangga dipengaruhi oleh harga riil tepung domestik di pedagang besar -, s, harga riil output produksi industri rumah tangga +, s,
selisih pendapatan per kapita dengan variabel bedakala pendapatan perkapita Indonesia +, ns, variabel bedakala jumlah +, ns
dan jumlah penduduk
Indonesia +, s . Dimana variabel bedakala harga tepung terigu domestik di
tingkat pedagang besar tidak berbeda nyata pada taraf α 0.15, sedangkan variabel
jumlah penduduk Indonesia berbeda nyata pada taraf α 0.15. , dan variabel
bedakala harga riil telur +, s. Meningkatnya harga riil tepung domestik di pedagang besar akan menurunkan permintaan langsung tepung terigu domestic
oleh industri rumah tangga. Sedangkan mM eningkatnya
harga riil output produksi industri rumah tangga, variabel bedakala
jumlah penduduk Indonesia +,
s, dan variabel bedakala harga riil telur
akan meningkatkan permintaan langsung tepung terigu domesti
kc oleh industri
rumah tanggarumahtangga .
Nilai R² sebesar 0.8351 pada Tabel 64 menggambarkan bahwa sekitar 83.51 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu
menjelaskan perilaku persamaan permintaan tepung terigu domestik untuk industri rumahtangga.
Tabel 6 47
. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Permintaan Tepung Terigu
Domestik untuk Industri Rumah TanggRumahtangga
a
Variabel Paramet er
Dugaan St andar Error
t-hit ung Prob|T|
Elastisit as Int ersep
-261942 33643
-7.786 0.0001
RPTPB -53.456445
t
11.562130 -4.623
0.0002 -1.358062464
ROPRT 0.002777
t
0.001394 1.992
0.0627 0.418047283
ICIDN
t -
ICIDN 3.652947
t- 1
16.216494 0.225
0.8245 0.000953937
PENIDN 2094.472157
t- 1
192.923045 10.857
0.0001 4.837403791
RPHIDN 6.924341
t- 1
3.464690 1.999
0.0619 0.000171898
205
F =40.807 R- Square =0.9231
Durbin-Wat son=2.383
Variabel Parameter
Dugaan Standar
Error t-
hitung Prob|T|
Elastisitas
Intersep -238219
31917 -7.464
0.0001
RPTPB
-15.764900
t-1
11.695644 -1.348
0.1928 -0.395860856
PENIDN
1881.487630
t -1
229.064560 8.214
0.0001 4.345493619
F =
50.634
R-Square =0.8351
Durbin-Wat son=1.977
Nilai R² sebesar 0.9231 menggambarkan bahwa sekitar 0.9231 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku
persamaan permintaan tepung terigu domestik untuk industri rumah tangga. Variabel Tabel 64 juga memperlihatkan bahwa permintaan tepung terigu
domestik untuk industri rumahtangga bersifat elastis terhadap harga riil tepung terigu domestik di pedagang besar, dan variabel bedakala
jumlah penduduk Indonesia
bersifat elastis , s
edangkan terhadap variabel harga tepung terigu di tingkat pedagang besar ehingga dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan.
bersifat inelastis. Elastisitas harga tepung terigu di tingkat pedagang besar dari permintaan tepung terigu untuk industri rumahtangga sebesar -0.39 artinya terjadi
penurunan permintaan tepung terigu untuk industri rumahtangga sebesar 0.39 persen sebagai respon peningkatan harga tepung terigu di tingkat pedagang besar
sebesar 1 persen. Sehingga pada persamaan permintaan tepung terigu untuk industri rumahtangga, variabel harga tepung terigu di tingkat pedagang besar
bukan merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk menurunkan permintaan tepung terigu untuk industri rumahtangga.Sedangkan
variabel harga riil output produksi industri rumah tangga, selisih pendapatan per kapita dengan variabel bedakala pendapatan perkapita Indonesia, dan variabel
bedakala harga riil telur tidak dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan
For m a t t e d: Font: D efault Tim es N ew Rom an
For m a t t e d: Font: 8 pt For m a t t e d: Left, Space Before: 0 pt,
Line spacing: single
For m a t t e d T a ble For m a t t e d: English U .S.
For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: English U .S.
For m a t t e d: Space Before: 18 pt
For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian
206
For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: Space Before: 0 pt
For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Justified
For m a t t e d: Space A fter: 6 pt, Line spacing: single
For m a t t e d: I ndonesian
3. Permintaan Tepung Terigu Industri Kecil dan Menengah