3.6. 3.7. Harga RiilHarga Impor Tepung Terigu Indonesia
195
F =
69.798
R-Square =0.9363
Durbin- Wat son=0.685
Variabel Parameter
Dugaan Standar Error
t-hitung Prob|T|
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka Panjang
RPMTIDN 0.034575
t
0.062883 0.550 0.5888 0.016284028
0.674398585 QTIDN
t
- QTIDN
-0.000247
t -1
0.000100 -2.469 0.0232 -0.009409123 -0.389676267
DTIM 0.000118
t
0.000204 0.579 0.5692 0.038149163
1.579937168 RPTIDN
t-1
0.975854 0.084386 11.564 0.0001
F =571.141 R-Square =0.9918
Durbin-Watson=1.605
Nilai R² sebesar 0.9363 pada Tabel 60 menggambarkan bahwa sekitar 0.9363 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu
menjelaskan perilaku persamaan harga tepung terigu di tingkat Industri Indonesia.
Sesuai dengan nilai elastisitasnya, tabel juga memperlihatkan bahw a harga tepung terigu di tingkat Industri Indonesia bersifat inelastis terhadap semua
variabel dalam persamaan harga tepung terigu di tingkat industri Indonesia. Elastisitas harga impor tepung terigu dari harga tepung terigu di tingkat industri
sebesar 0.03 artinya terjadi peningkatan harga tepung terigu di tingkat industri sebesar 0.03 persen sebagai respon peningkatan harga impor t epung terigu sebesar
1 persen. Sehingga pada persamaan harga tepung terigu di tingkat industri, variabel harga impor tepung terigu, harga impor biji gandum, produksi tepung
terigu dan permintaan tepung terigu bukan merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk mempengaruhi harga tepung terigu di tingkat
industri. Variabel harga impor biji gandum Indonesia mempunyai peranan yang
lebih besar dibandingkan harga impor tepung terigu Indonesia dalam penentuan
For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: English U .S.
For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: English U .S.
For m a t t e d: Justified, Space A fter: 6 pt, Line spacing: single
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d T a ble
For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S.
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S.
For m a t t e d: Font: 9 pt For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S.
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d: Font: 9 pt
For m a t t e d: Font: 9 pt, English U .S. For m a t t e d: Space Before: 18 pt, Line
spacing: M ultiple 2,2 li
For m a t t e d: Space Before: 0 pt, Line spacing: M ultiple 2,2 li
196
harga tepung terigu di tingkat industri diduga karena hampir 90 persen kebutuhan tepung terigu indonesia diperoleh dari produksi dalam negeri yang bahan bakunya
di impor. Sehingga transmisi harga tepung terigu di tingkat Industri yang terjadi bukan hanya dari harga impor tepung terigu tetapi juga dari harga impor biji
gandum. Dalam jangka pendek, semua variabel pembentuk persamaan bersifat
inelastis, sehingga tidak dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan. Dalam jangka panjang, variabel deman tepung terigu industri makanan bersifat elastis,
sehingga dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan.
5. 3.6.5. 3.9. HH arga Tepung Terigu di
Tingk at Pedagang Besar
Tabel 6 14
memperlihatkan harga tepung terigu ditingkatdi tingkat
Pedagang Besar dipengaruhi oleh harga tepung terigu ditingkatdi tingkat
industri Indonesia +, s,
selisih produksi tepung terigu Indonesia dengan variabel bedakala produksi tepung terigu Indonesia -, ns, selisih deman tepung
terigu industri kecil menengah dengan variabel bedakala deman tepung terigu industri kecil menengah +, ns, variabel bedakala demanpermintaan
tepung terigu indus tri
kecil menengahrumah tangga +, ns
, dan
variabel bedakala permintaan tepung terigu industri rumahtanggaharga tepung terigu ditingkat pedagang besar
+, ns. Dimana variabel bedakala permintaan tepung terigu industri kecil
menengah, dan variabel bedakala permintaan tepung terigu industri rumahtangga tidak berbeda nyata pada taraf
α 0.15, sedangkan harga tepung terigu di tingkat industri Indonesia berbeda nyata pada taraf
α 0.15. Meningkatnya
For m a t t e d: English U .S.
For m a t t e d: N o bullets or num bering For m a t t e d: English U .S.
For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: I ndonesian
197
harga tepung terigu ditingkatdi tingkat
industri Indonesia akan
meningkatkan harga tepung terigu
ditingkatdi tingkat pedagang besar.
Nilai R² sebesar 0.9994 pada Tabel 61 menggambarkan bahwa sekitar 99.94 persen variabel harga tepung terigu di tingkat industri Indonesia, variabel
bedakala permintaan tepung terigu industri kecil menengah, dan permintaan tepung terigu industri rumahtangga variabel eksogen secara bersama mampu
menjelaskan perilaku persamaan harga tepung terigu di tingkat Pedagang Besar. Selanjutnya tabel juga memperlihatkan bahw a harga tepung terigu di
tingkat pedagang besar bersifat inelastis terhadap semua variabel pembentuk persamaan harga tepung terigu di tingkat pedagang besar. Elastisitas harga
tepung terigu di tingkat indus tri dari harga tepung terigu di tingkat pedagang besar sebesar 0.97 artinya terjadi peningkatan harga tepung terigu di tingkat
pedagang besar sebesar 0.97 persen sebagai respon peningkatan harga tepung terigu di tingkat industri sebesar 1 persen. Sehingga pada persamaan harga tepung
terigu di tingkat pedagang besar, variabel harga tepung terigu di tingkat industri, variabel bedakala permintaan tepung terigu di tingkat industri kecil menengah dan
permintaan tepung terigu di tingkat industri rumahtangga bukan merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk mempengaruhi harga
tepung terigu di tingkat pedagang besar. Harga tepung terigu di tingkat Industri mempunyai pengaruh yang nyata
dan ditransmisikan secara langsung pada harga tepung terigu di tingkat pedagang besar. Hal ini diduga karena sebagian besar tepung terigu yang beredar di pasaran
berasal dari industri tepung terigu dalam negeri, sedangkan tepung terigu impor
For m a t t e d: Space Before: 0 pt For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian
For m a t t e d: I ndonesian