Permintaan Tepung Terigu Pemakaian Sendiri

205 F =40.807 R- Square =0.9231 Durbin-Wat son=2.383 Variabel Parameter Dugaan Standar Error t- hitung Prob|T| Elastisitas Intersep -238219 31917 -7.464 0.0001 RPTPB -15.764900 t-1 11.695644 -1.348 0.1928 -0.395860856 PENIDN 1881.487630 t -1 229.064560 8.214 0.0001 4.345493619 F = 50.634 R-Square =0.8351 Durbin-Wat son=1.977 Nilai R² sebesar 0.9231 menggambarkan bahwa sekitar 0.9231 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan permintaan tepung terigu domestik untuk industri rumah tangga. Variabel Tabel 64 juga memperlihatkan bahwa permintaan tepung terigu domestik untuk industri rumahtangga bersifat elastis terhadap harga riil tepung terigu domestik di pedagang besar, dan variabel bedakala jumlah penduduk Indonesia bersifat elastis , s edangkan terhadap variabel harga tepung terigu di tingkat pedagang besar ehingga dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan. bersifat inelastis. Elastisitas harga tepung terigu di tingkat pedagang besar dari permintaan tepung terigu untuk industri rumahtangga sebesar -0.39 artinya terjadi penurunan permintaan tepung terigu untuk industri rumahtangga sebesar 0.39 persen sebagai respon peningkatan harga tepung terigu di tingkat pedagang besar sebesar 1 persen. Sehingga pada persamaan permintaan tepung terigu untuk industri rumahtangga, variabel harga tepung terigu di tingkat pedagang besar bukan merupakan variabel yang efektif untuk dikenakan suatu kebijakan untuk menurunkan permintaan tepung terigu untuk industri rumahtangga.Sedangkan variabel harga riil output produksi industri rumah tangga, selisih pendapatan per kapita dengan variabel bedakala pendapatan perkapita Indonesia, dan variabel bedakala harga riil telur tidak dapat diterapkan sebagai instrumen kebijakan For m a t t e d: Font: D efault Tim es N ew Rom an For m a t t e d: Font: 8 pt For m a t t e d: Left, Space Before: 0 pt, Line spacing: single For m a t t e d T a ble For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: English U .S. For m a t t e d: Space Before: 18 pt For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian 206 For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Space Before: 0 pt For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: I ndonesian For m a t t e d: Justified For m a t t e d: Space A fter: 6 pt, Line spacing: single For m a t t e d: I ndonesian

3. Permintaan Tepung Terigu Industri Kecil dan Menengah

Tabel 6 58 menunjukkan permintaan langsung tepung terigu domestik oleh industri kecil menengah dipengaruhi oleh variabel bedakala harga riilharga tepung domestik ditingkatdi tingkat Pedagang Besar -, n s, dan variabel bedakalaharga riil ouput produksi industri kecil menengah +, s, jumlah penduduk Indonesia +, s . , dan variabel bedakala harga telur +, ns. Dimana variabel bedakala harga tepung domestik di tingkat Pedagang Besar tidak berbeda nyata pada taraf α 0.15, sedangkan variabel bedakala jumlah penduduk Indonesia berbeda nyata pada taraf α 0.15. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesiaharga riil ouput produksi industri kecil menengah , dan jumlah penduduk Indonesia akan meningkatkan permintaan langsung tepung terigu domestik oleh industri kecil menengah. Nilai R² sebesar 0.6840 pada Tabel 65 menggambarkan bahwa sekitar 68.40 persen variabel variabel bedakala harga tepung domestik di tingkat pedagang besar, dan variabel bedakala jumlah penduduk Indonesia variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan permintaan tepung terigu domestik untuk industri kecil menengah. Nilai R² sebesar 0.8044 menggambarkan bahwa sekitar 0.8044 persen variabel penjelas variabel eksogen secara bersama mampu menjelaskan perilaku persamaan permintaan tepung terigu domestik untuk industri kecil menengah. Tabel 68. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Permintaan Tepung Terigu Domestik untuk Industri Kecil dan Menengah Variabel Parameter Dugaan Standar Error t-hitung Prob|T| Elastisitas Int ersep -3427589 912883 -3.755 0.0015 RPTPB -554.448144 t 255.757077 -2.168 0.0438 -0.980771917 207 ROPKM 0.081500 t 0.032240 2.528 0.0210 0.57457036 PENIDN 24355 t 5451.652873 4.467 0.0003 3.946529889 RPHIDN 110.849574 t-1 85.873729 1.291 0.2131 0.588019295 F = 18.504 R-Square =0.8044 Durbin-Watson=2.112 Tabel 65. Hasil Pendugaan Parameter Persamaan Permintaan Tepung Terigu Domestik untuk Industri Kecil dan Menengah