Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pengetahuan tradisional Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane mengenai tumbuhan adalah dalam bentuk pemanfaatan spesies tumbuhan meliputi, cara pengambilan, cara pengolahan dan penggunaan, serta cara membudidayakannya, khususnya tumbuhan pangan. Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane sebanyak 77 spesies dari 38 famili. Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane diantaranya, pangan, obat, hias, pakan ternak, bahan bangunan, upacara adat, kayu bakar. Spesies tumbuhan pangan merupakan spesies yang paling banyak dimanfaatkan. Hal tersebut karena fokus masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane pada spesies tumbuhan pangan yaitu sayur-sayuran sebagai komoditas ekonomi utama. Sehingga kegiatan budidaya lebih banyak dilakukan terhadap spesies tumbuhan pangan.

6.2 Saran

1. Perlu adanya kerjasama antara pihak taman nasional dengan masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane dalam hal kegiatan pelestarian, budidaya dan pemanfaatan spesies tumbuhan yang berasal dari hutan. 2. Perlu adanya penurunan pengetahuan tradisional masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane dalam pemanfaatan tumbuhan. Sehingga pengetahuan tradisional masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan tidak punah. 3. Pihak taman nasional perlu memfasilitasi masyarakat dalam hal informasi mengenai berbagai spesies tumbuhan potensial dan bernilai ekonomi tinggi seperti purwoceng Pimpinella pruatjan, serta bekerjasama dalam hal teknik budidaya, pengolahan dan pemasarannya. DAFTAR PUSTAKA Ahira A.2010. Tanaman Hias Pelengkap Dekorasi, Penghias Taman, Bonsai. http:www.aneeahira.combungaindex.htm. [14 Desember 2010]. Angriyantie L. 2010. Etnobotani dan Potensi Tumbuhan Berguna di Kampung Keay Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak diterbitkan. Atok AR. 2009. Etnobotani Masyarakat Suku Bunaq Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Tidak diterbitkan. Batubara R. 2002. Pemanfaatan Bambu di Indonesia. Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara. BBPK [Balai Besar Pulp dan Kertas]. 2009. Plants Potency in Accumulating Cu Metal Soil Media Contaminated by Solid Waste of Paper Industry. BS. 44 1 : 27-40 BBTNBTS [Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru]. 2010. Laporan Inventarisasi Flora Penting Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Malang : BBTNBTS. Choudhary K, Singh M, Pillai U. 2008. Ethnobotanical Survey of Rajasthan-An Update. American-Eurasian Journal of Botany. 12:38-45. CIFOR. 2007. Hutan dan Kesehatan Manusia. Cifor infobrief. 11b Darwati I, Roostika I. 2006. Status penelitian Purwoceng Pimpinella pruatjan Molk di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah. 121:9-15. Ernawati E. 2009. Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Daratan Studi Kasus di Desa Aur Kuning, Kecamatan kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Handayani A. 2010. Etnobotani Masyarakat sekitar kawasan Cagar alam Gunung Simpang Studi Kasus di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kaupaten Cianjur, Jawa Barat [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Harbelubun AE, Kesaulija EM, Rahawarin YY. 2005. Tumbuhan Pewarna Alami dan Pemanfaatannya secara Tradisional oleh Suku Marori Men-Gey di Taman Nasional Wasur Kabupaten Merauke. 64:285-288. Hendayana D. 2006. Mengenal Tanaman Bahan Pestisida Nabati. Hidayat S. 2009. Kajian Etnobotani Masyarakat Kampung Adat Dukuh Kabupaten Garut, Jawa Barat [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Kardinan, A. 2007. Tanaman Aromatik Pengendali Hama Lalat Buah. http:www.litbang.deptan.go.id..164. [27 Agustus 2010]. Kartikawati, S.M. 2004. Pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan Oleh Masyarakat Dayak Meratus di Kawasan Hutan Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor: Bogor. Lestari DA. 2009. Eksplorasi Jenis Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yang Berpotensi sebagai Pestisida Nabati. BSS 712:1-5. Lestari WS. 2004. Pemanfaatan Tumbuhan untuk Upacara Agama Hindu di Beberapa Wilayah di Kabupaten Gianyar. Prosiding Seminar Konservasi Tumbuhan Upacara Agama Hindu. Hal 273-278. Mahendra B. 2005. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta : Penebar Swadaya. Martin GI. 1998. Etnobotani. M. Mohamed, penerjemah. Gland Switzerland: kerja sama Natural History Publication Borneo , Kota Kinabalu dan World Life Fund for Nature. Masrukin H. 2008. Kajian Pencegahan Penambangan Pasir di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Jawa Timur melalui Pengembangan Budidaya Jamur Tiram Putih Pleuratus ostreatus Studi Kasus di Dusun Karangsuko, Desa Taman Santrian kecamatan Tirtoyudo kabupaten Malang Jawa Timur [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Meilin A. 2009. Pemanfaatan Pestisida Nabati pada Tanaman Sayuran. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Mutakin AM, Pasya GK. 2003. Dinamika Masyarakat Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Nugoroho, AW, Darwiati W. 2007. Studi Daerah Rawan Gangguan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan Desa Sekitarnya. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam IV 1 : 1-12. Octavia D, Andriani S, Qirom MA, Azwar F. 2008. Keanekargaman Jenis Tumbuhan sebagai Pestisida Alami di Savana Bekol Taman Nasional Baluran. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 44:355-365. Pairah. 2010. Praktek Ekoteknologi dalam Etnik Tradisional Suku Tengger Jawa timur [Laporan praktikum]. Konservasi BiodiversitasTropika Sekolah Pasca Sarjana. IPB. Bogor. Tidak diterbitkan. Primack RB, Supriatna J, Indrawan M, Kramadibrata P. 1998. Biologi Konservasi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Pujowati P. 2006. Pengenalan Ragam Tanaman Lansekap Asteraceae Compositae [Laporan]. Sekolah Pasca Sarjana Departeman Arsitektur Lansekap Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Purwanto Y. 2000. Etnobotani dan Konservasi Plasma Nutfah Holtikultura: Peran Sistem Pengetahuan Lokal pada Pengembangan dan Pengelolaanya. Prosiding Seminar Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Laboratorium Etnobotani, puslitbang Biologi-LIPI dan Lembaga Etnobotani Indonesia. Bogor. Hal 308-322. Rahayu M, Susiarti S, Purwanto Y. 2006. Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Hutan Non Kayu oleh Masyarakat Lokal di Kawasan Konservasi PT Wira Karya Sakti Sungai Tapa-Jambi. Biodiversitas 81:73-78. Rinduwati. 2008. Modul Pembelajaran Ilmu Tanaman Makanan Ternak. Jurusan Ilmu Nurisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makasar. Sayektiningsih T. 2008. Strategi Pengembangan Pendidikan Konservasi pada Masyarakat di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru [Skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Suhartini. 2009. Kajian Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Proshiding Seminar Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Sunarti S, Rugayah, Djarningsih T. 2007. Tumbuhan Berpotensi Bahan Pangan di Cagar Alam Tangale. Biodiversitas 82: 88-91. Suryadarma IGP. 2008. Etnobotani. Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Susilawati, Raharjo B.2010. Petunjuk Teknis Budidaya Jamur Tiram Pleouratus ostrearatus Var. Florida. Materi Pelatihan bagi KMPH. WWW.gtz.de Indonesia. [18 agustus 2011]. Sutara PK. 2009. Jenis Tumbuhan sebagai Pewarna Alam pada Beberapa Perusahaan Tenun di Gianyar. Bumi Lestari 92:217-223. Suwahyono S. 2011. Konsumsi Sayuran Tingkatkan Kekebalan Tubuh. ht t p: pharos.co.id new s 190-sayuran.ht ml. 03 Juli 2011. Waluyo. AA. 2009. Pusat Pelestarian dan Pengembangan Tanaman Hias di Karanganyar Sarana Pengembangan Hobi bagi Kalangan Eksekutif [Skripsi]. Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarata. Wibawa DAA, Prasetya E, Utari D. 2009. Kajian Tepung Fermentasi dari Bahan Baku Sampah Buah dan Sayur Pasar Sebagai Alternatif Pakan Ternak. Fakultas Ilmu Kesehatan, universitas Setia Budi. Surakarta. Widjaja EA, Mahyar UW, Utama SS. 1989. Tumbuhan Anyaman Indonesia. Jakarta : PT Melton Putra. Zuhud, E.A.M., Siswoyo, E.Sandra, R. Soekmadi, E. Adhiyanto. 2004. Penyusunan Rancangan dan Pengembangan Sumberdaya Alam Hayati Berupa Tumbuhan di Kabupaten Sintang. Kerjasama Fakultas Kehutanan IPB dengan Bappeda Kabupaten Sintang. Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Spesies Tumbuhan yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane No Nama Spesies Nama Ilmiah Famili Habitus Asal Manfaat Bagian digunakan Keterangan 1 Acacia gunung Acacia decurrens Wendl.f. Willd. Fabaceae Pohon Hutan, pekarangan Kayu bakar Kayu Liar 2 Adas Foeniculum vulgare Mill. Apiaceae Herba Hutan, pekarangan Obat Seluruh bagian Liar 3 Alang-alang Imperata cylindrica L. Beauv. Poaceae Herba Pekarangan Obat Akar Liar 4 Ampet Pilea melastomoides Poir. Bl Urticaceae Pohon Hutan Obat Kulit Liar 5 Anting-anting Fuchsia spesiosa Hort Onagraceae Herba Pekarangan Hias Bunga Budidaya 6 Bambu petung Dendrocalamus asper Backer Poaceae Pohon Hutan Bangunan, pangan Kayu Budidaya 7 Bambu tali Gigantochloa apus J.A. J.H. Schult. Poaceae Pohon Hutan Bangunan, pangan Kayu Budidaya 8 Bawang merah Allium cepa L. Liliaceae Herba Ladang Pangan, obat Umbi Budidaya 9 Bawang putih Allium sativum L. Liliaceae Herba Ladang Pangan Umbi Budidaya 10 Bayam hutan Amaranthus spinosus L. Amaranthaceae Herba Hutan Pangan Daun, batang Liar 11 Bunga chamomile Matricaria rucutita L. Asteraceae Herba Pekarangan Hias Bunga Budidaya 12 Bunga lili Hymeocallis milii Des moul Liliaceae Herba Pekarangan Hias Bunga Budidaya 13 Bunga matahari Helianthus annuus L. Asteraceae Herba Pekarangan Hias Bunga Budidaya 14 Carica Carica pubescens Lanne K. Koch Caricaceae Herba Pekarangan Pangan Buah Budidaya 15 Cemara gunung Casuarina junghuhniana Miq. Casuarinaceae Pohon Hutan, pekarangan Kayu bakar Kayu Liar 16 Ceplukan Physalis minima L. Solanaceae Herba Hutan, pekarangan Obat, pangan Buah, akar Liar 17 Dahlia Dahlia pinnata Cav. Asteraceae Herba Pekarangan Hias Bunga Budidaya 18 Digitalis Digitalis purpure L. Lamiaceae Herba Hutan Obat Daun Liar No Nama Spesies Nama Ilmiah Famili Habitus Asal Manfaat Bagian digunakan Keterangan 19 Dringu Acorus calamus L. Araceae Herba Hutan Obat Daun,buah, umbi Liar, Budidaya 20 Edelweis Anaphalis longifolia BI. DC. Asteraceae Semak Hutan Obat, hias, upacara adat Daun, akar, bunga Liar 21 Euphorbia Euphorbia milii Des moul Euphorbiaceae Herba Pekarangan Hias seluruh bagian Budidaya 22 Ganjan Artemisia vulgaris L. Asteraceae Herba Pekarangan Obat Daun Liar 23 Genjret Phytolacca dioica L. Moraceae Herba Pekarangan Upacara adat Daun Budidaya 24 Greges otot Equisetum debile Roxb Equisetaceae Liana Hutan Obat, Pakan ternak Daun Liar 25 Jagung Zea mays L. Poaceae Herba Ladang Pagan Biji Budidaya 26 Jambu wer Pimenta dioica L. Merr. Myrtaceae Pohon Hutan Obat Buah Budidaya 27 Jarak merah Riccinus communis L. Euphorbiaceae Perdu Pekarangan Obat, pangan Biji, daun Liar 28 Jenggot besi Usnea barbata Fries Parmeliaceae Efipit Hutan Obat Seluruh bagian Liar 29 Jogoran Hyptis suaveolens L. Poir Lamiaceae Herba Hutan Hias Seluruh bagian Liar 30 Kacang koro Canavalia ensiformis L. DC. Fabaceae Herba Ladang Pangan Biji Budidaya 31 Kayu manis Cinnamomum burmannii Blume Lauraceae Pohon Ladang Pangan Kulit Budidaya 32 Kayu putih Eucalyptus deglupta BI. Myrtaceae Pohon Hutan Obat Daun Budidaya 33 Kecubung Datura fasturosa L. Solanaceae Perdu Pekarangan Obat Buah Liar 34 Kelembak ketan Rheum officinale Baill Polygonaceae Herba Hutan Obat Daun Liar 35 Kembang ros Rosa damascana Mill. Rosaceae Herba Pekarangan Hias Bunga Budidaya 36 Kembang skolaan Tidak teridentifikasi Lamiaceae Herba Hutan, pekarangan Hias Bunga Liar 37 Kemlandingan Albizia lophanta Willd Fabaceae Perdu Hutan Pakan ternak, kayu bakar Daun, kayu Liar 38 Kentang Solanum tuberosum L. Solanaceae Herba Ladang Pangan Umbi Budidaya 39 Ketumbar Coriandrum sativum L. Apiaceae Semak Ladang Pangan Biji Budidaya 40 Konfree Symfitum officinale L. Boraginaceae Herba Hutan Obat Daun Liar No Nama Spesies Nama Ilmiah Famili Habitus Asal Manfaat Bagian digunakan Keterangan 41 Krangean Litsea cubeba Pers. Lauraceae Pohon Hutan Obat, pangan Kulit, buah Liar 42 Kubis Brassica oleracea Var. Cruciferae Herba Ladang Pangan, pakan Bunga Budidaya 43 Labu siam Sechium edule Jacq. Sw. Cucurbitaceae Liana Ladang Pangan Buah Budidaya 44 Lidah mertua Sansevieria trifasciata Prain Ruscaceae Herba Pekarangan Hias Daun Budidaya 45 Lieur Eupatorium odoratum L.f. Asteraceae Perdu Hutan, pekarangan Obat Daun Liar 46 Loba Nasturtium sp. Cruciferae Herba Hutan, pekarangan Pangan Daunpucuk Liar 47 Lombok teronng Capsium sp. Solanaceae Herba Ladang Pangan Buah Budidaya 48 Lompong Colocasia esculenta L. Schott Araceae Herba Hutan Pangan Batang Liar 49 Loyor Pilea melastomoides Poir. Bl. Urticaceae Herba Hutan Pangan Daun Liar 50 Lubuk Begonia heracleifolia Schlech Chamisso Begoniaceae Herba Hutan Pangan Batang Liar 51 Mentigi Vaccinium varingifolium Blume Miq Ericaceae Herba Hutan Hias Daun Liar 52 Pakis pohon Cyathea contaminans Hook Capel. Cyatheaceae Herba Hutan Pangan Daun Liar 53 Pampung Macropanax dispermus Bl. O.K. Araliaceae Pohon Hutan Upacara adat Daun Liar 54 Permenan Mentha sp. Lamiaceae Herba hutan, pekarangan Pangan Daun Liar 55 Peron Anamirta cocculus L. Menispermaceae Liana Hutan Hias Seluruh bagian Liar 56 Pulosari Alyxia reinwardtii BL. Apocynaceae Pohon Hutan Obat Kulit Liar 57 Purwoceng Pimpinella pruatjan Molk Apiaceae herba Hutan Obat Akar Liar, Budidaya 58 Ranti Solanum nigrum L. Solanaceae herba Hutan Pangan Daun, batang Liar 59 Rotan Calamus rotang L. Arecaceae Palem Hutan Pangan Pucuk daun Liar 60 Rumput gajah Pennisetum purpureum Schumacher Poaceae Herba Ladang Pakan ternak Daun Budidaya 61 Sawi Brassica rapa Var Brassicaceae Herba Ladang Pangan Daun Budidaya 62 Sawi ireng Brassica sp. Brassicaceae Herba Hutan Obat Seluruh bagian Liar 63 Sedap malam Polyanthes tuberosa L. Amarillydaceae Herba Hutan Hias Bunga Budidaya No Nama Spesies Nama Ilmiah Famili Habitus Asal Manfaat Bagian digunakan Keterangan 64 Selada Lactuca sativa L. Asteraceae Herba Ladang Pangan Daun Budidaya 65 Semanggi Hydocotyle sibthorpiodes Lamk Marsileaceae Liana Pekarangan Pangan Buah Liar 66 Sembung manis Blumea balsamifera L. Dc. Asteraceae Herba Hutan Obat Dun Liar 67 Sembung reungit Blumea lacera Dc. Asteraceae Herba Hutan Obat Daun Liar 68 Sempretan Eupatorium inofolium H.B.K. Asteraceae Perdu Hutan Obat Daun Liar 69 Senikir Cosmos caudatu Kunth Asteraceae Herba Pekarangan Pangan Daun Liar 70 Sintok Entada spiralis Ridl. Fabaceae Pohon Hutan Obat Kulit Liar 71 Stroberi gunung Rubus idaeus L. Rosaceae Perdu hutan, pekarangan Pangan, Obat Buah Liar 72 Suri pandak Plantago major L. Planfaginaceae Herba Hutan Obat Seluruh bagian Liar 73 Suruan Piper cf. Caninum Bl. Piperaceae Liana Hutan Obat Daun Liar 74 Tepung otot Stellaria saxatilis Buch-Ham Lamiaceae Herba Hutan Obat Seluruh bagian Liar 75 Terong belanda Solanum betaceum Cav. Solanaceae Perdu Ladang Pangan Buah Budidaya 76 Tiris Kalanchoe pinnata Pers. Crassulaceae Herba Pekarangan Hias Daun Budidaya 77 Tiwu Sonchus malaianus Bl. O.K. Asteraceae Herba hutan, pekarangan Pangan Daun Liar Lampiran 2. Spesies Tumbuhan yang Dimanfaatkan untuk Obat oleh Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane No. Nama Spesies Nama ilmiah Famili Kegunaan Bagian yang Digunakan Cara Penggunaan 1 Adas Foeniculum vulgare Mill. Apiaceae Obat batuk dan obat demam Daun Obat batuk: daun direbus dan diminum Obat demam: daun ditumbuk, ditambahkan bawang lalu di oleskan pada tubuh 2 Alang-alang Imperata cilyndrica L. Beauv. Poaceae Nyeri otot Akar Direbus dan airnya diminum secara teratur. 3 Ampet Pilea melastomoides Poir. Bl. Urticaceae Sakit perut Kulit Direbus dan airnya diminum. 4 Bawang merah Allium cepa L. Liliaceae Sakit perut dan demam Umbi Umbi dilumatkan kemudian dibalurkan pada perut sakit perut atau kening dan tubuh demam 5 Ceplukan Phisalis minima L. Solanaceae Perut keram, stroke Akar Perut keram: Akar direbus dengan air dan ditambahkan arang Stroke: akar danpurwoceng direbus diminum 2x sehari 6 Digitalis Digitalis purpure L. Lamiaceae Lemah jantung Daun Cuci daun dan rebus daun dalam dua gelas air selama 15 menit. Hasil rebusan diminum pada pagi dan sore hari. 7 Dringu Acorus calamus Rump Araceae Popok bayi Daun, buah, umbi Ditempelkan pada bayi 8 Edelweis Anaphalis longifolia BI. DC. Asteraceae obat sakit pinggang, Daun, akar, abu,arang pembakaran Direbus dan airnya diminum secara teratur. 9 Ganjan Artemisia vulgaris L. Asteraceae Obat congek Daun Daun diremas dan disumpalkan pada telinga 10 Greges otot Equisetum debile Roxb Equisetaceae obat rematik, wasir dan radang usus Daun Daun direbus dengan air kemudian airnya diminum teratur No. Nama Spesies Nama ilmiah Famili Kegunaan Bagian yang Digunakan Cara Penggunaan 11 Jahe wonopurwoc eng Pimpinella pruatjan Molk. Apiaceae Perut kembung Akar Dihaluskan kemudian dibalurkan pada perut 12 Jambu wer Pimenta dioica L. Merr. Myrtaceae Obat ginjal Buah yang masih muda Direbus dam 2 gelas air hingga menjadi 1 gelas. Minum secara teratur 13 Jarak merah Riccinus communis L. Euphorbiaceae Obat masuk angin Daun Masuk angin: pucuk daun dihaluskan dan ditambahkan minyak tanah kemudian dibalurkan pada perut 14 Jenggot besi Usnea barbata Fries Parmeliaceae Nyeri otot Seluruh bagian Direbus 15 Kayu putihkayu poo Eucaliptus deglupta BI. Myrtaceae Flu dan menghangatkan tubuh Daun Daun dihaluskan dan ditambahkan sedikit air kemudian airnya di oleskan pada tubuh 16 Kecubung Datura fasturosa L. Solanaceae Obat mata Buah Air dari buahnya diteteskan pada mata 17 Kelembak ketan Rheum officinale Baill Polygonaceae Sembelit Akar Akar direbus kemudian airnya diminum. 18 Konfree Sympitum officinale L. Boraginaceae Darah tinggi, pegal linu Daun Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci, untuk 2 kali atau daun segar 4 lembar di juice, sarinva diminum, untuk 2 kali. atau daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari. 19 Krangean Litsea cubeba Pers. Lauraceae Obat pegal linu Kulit Kulit direbus dan airnya diminum secara teratur No. Nama Spesies Nama ilmiah Famili Kegunaan Bagian yang Digunakan Cara Penggunaan 20 Lieurtri wulan ki rinyuh Eupatorium odoratum L.f. Asterceae Obat luka luar Daun Daun dihaluskan lalu dilumurkan pada luka. 21 Pulo sari Alyxia reinwardtii BL. Apocynaceae Obat kurang darah, lemas Kulit Direbus dalam air dan diminum secara teratur. 22 Sawi ireng Brassica sp. Brassicaeae Obat demam Seluruh bagian Daun dilumatkan dan di balurkan pada kening 23 Sembung manis Blumea balsamifera L. DC. Asteraceae Diare, demam Daun Diare: daun direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tersisa 1,5 gelas, tambahkan madu, minum 3 kali sehari. Demam: direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan, saring, lalu hasilnya diminum 2 kali sehari. 24 Sembung reungit Blumea lacera DC. Astreraceae Penurun panas Daun Daun segar direbus dalam 3 gelas air, rebus hingga menjadi 1 ½ gelas minum 2x sehari. 25 Sempretan Eupatorium inofolium H.B.K. Asteraceae Luka luar Jantung Akar dan daun Dihaluskan dan ditambahkan air lalu airnya dioleskan Jantung : akar direbus lalu diminum 2x sehari 26 Sintok Entada spiralis Ridl. Fabaceae Pegal linu Kulit Direbus dan airnya diminum secara teratur. 27 Stroberi gunung Rubus idaeus L. Rosaceae Buah muda : babal untuk obat diare Buah Buah mudababal direbus dan airnya diminum 28 Suri pandak Plantago major L. Planfaginaceae Obat luka, kurang darah dan nyeri otot Seluruh bagian Direbus Luka : kulit dihaluskan kemudian dioleskan 29 Suruan Piper cf. Caninum Bl. Piperaceae Obat Daun Direbus dan airny diminum 30 Tepung otot Stellaria saxatilis Buch-Ham Lamiaceae Obat keseleo Seluruh bagian Dihaluskan dan dibalurkan pada bagian tubuh yang keseleo ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU TENGGER: Studi Kasus di Desa Ranu Pane Wilayah Enclave Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang NOVITASARI DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etnobotani merupakan ilmu yang dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk mendokumentasikan pengetahuan masyarakat tradisional, masyarakat awam yang telah menggunakan berbagai macam jasa tumbuhan untuk menunjang kehidupannya. Pendukung kehidupan untuk kepentingan makan, pengobatan, bahan bangunan, upacara adat, budaya, bahan pewarna, dan lain-lain Suryadarma 2008. Masyarakat tradisional atau lokal memegang peranan penting dalam hal pengembangan sumberdaya alam di sekitarnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat sebagai bahan pemenuh kebutuhan berkembang menjadi pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur masyarakat tersebut. Pada umumnya masyarakat yang masih memegang teguh pengetahuan tradisional warisan leluhurnya adalah masyarakat tradisional, yaitu masyarakat yang kehidupannya dipengaruhi oleh nilai-nilai yang berlaku dan mempengaruhi interpretasi dan pandangan serta nilai-niai kepercayaan terhadap pengetahuan dan pengalaman masyarakat Mutakin Pasya 2003. Salah satu masyarakat yang masih kental pengaruh kebiasaan leluhurnya adalah masyarakat Suku Tengger di Desa Ranu Pane wilayah enclave Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS. Kepercayaan masyarakat Suku Tengger terhadap Gunung Bromo dan Gunung Semeru sangat besar, sehingga telah menciptakan hubungan yang erat antara masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane dengan alam. Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane telah lama memanfaatkan sumberdaya alam, khususnya tumbuhan sebagai bahan pemenuh kebutuhan hidup. Namun tingginya kegiatan wisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, khususnya Resort Ranu Pane, dengan berbagai hal yang dibawa oleh para wisatawan dapat mempengaruhi gaya hidup masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane itu sendiri. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menggeser pengetahuan tradisional masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan. Selain itu juga dapat mengancam kelestarian sumberdaya alam hayati Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang pada akhirnya dapat menggeser budaya asli masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane dalam memanfaatkan tumbuhan tersebut. Kajian etnobotani diharapkan tidak hanya menjadi sebuah dokumentasi pengetahuan tradisional dalam pemanfaatan tumbuhan untuk generasi-generasi berikutnya, tetapi juga sebagai salah satu modal dalam pengembangan dan kelestarian sumberdaya alam hayati Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Agar pengetahuan tradisional masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane dalam pemanfaatan tumbuhan dapat bersanding dan bersambung dengan teknologi modern di masa depan, guna menciptakan masyarakat Suku Tengger, khususnya masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane yang mandiri dalam menghadapi era globalisasi. Untuk itu penelitian mengenai etnobotani ini sangat penting untuk dilakukan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan tradisional mengenai pemanfaatan tumbuhan etnobotani pada masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan data dasar bagi pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS, dalam pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam hayati yang berbasis pada pengetahuan tradisional masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane.