spesies yang menjadi unggulan dalam pembutan lumbung kayu bakar tersebut adalah akasia gunung Acacia decurrens dan cemara gunung Casuarina
junghuhniana.
5.7.5 Tumbuhan untuk upacara adat
Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane memanfaatkan tumbuhan untuk melangsungkan upacara adat, salah satunya adalah upacara adat
pernikahan dan kematian masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane. Spesies tumbuhan yang biasa digunakan dalam upacara adat Suku Tengger Desa Ranu
Pane terdiri dari 3 spesies dari 3 famili. Spesies tumbuhan tersebut dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kegiatan upacara adat masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane
No. Nama Lokal
Nama Ilmiah Bagian yang Digunakan
1 Edelweis
Anaphalis longifolia Bunga
2 Pampung
Macropanax dispermus Daun
3 Genjret
Pytholacca dioica Daun
Pampung Macropanax dispermus dan genjret Pytholacca dioica merupakan spesies pelengkap dalam upacara adat masyarakat Suku Tengger Desa
Ranu Pane. Lain halnya dengan Edelweis Anaphalis longifolia yang memiliki arti penting tersendiri dalam setiap upacara adat, khususnya upacara adat
pernikahan masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane. Pentingnya Edelweis Anaphalis longifolia dalam upacara adat pernikahan karena melambangkan
keabadian, dimana diharapkan pasangan yang melaksanakan upacara adat pernikahan tersebut dapat menjadi pasangan yang abadi atau langgeng dalam
membina rumah tangga.
5.7.6 Tumbuhan pakan ternak
Spesies tumbuhan yang biasa dimanfaatkan sebagai pakan ternak tediri dari 4 spesies dan termasuk dalam 4 famili. Spesies tumbuhan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak oleh masyarakat suku Tengger Desa Ranu Pane
No. Nama Lokal
Nama Ilmiah Bagian yang Digunakan
1 Kubis
Brassica oleracea Daun
2 Kemlandingan Albzzia lophanta
Daun 3
Rumput gajah Pennisetum purpureum
Daun 4
Greges otot Equisetum debile
Seluruh bagian
Pemberian pakan berupa kubis Brassica oleracea L. pada ternak merupakan salah satu tindakan dalam memanfaatkan limbah sayuran,
khususnya kubis Brassica oleracea. Limbah kubis Brassica oleracea memiliki kadar protein yang tinggi, yaitu 1,4 g per 100 g berat basah. Limbah
kubis Brassica oleracea dapat di olah menjadi tepung untuk pakan ternak. Sehingga dapat menjadi salah satu alternatif pakan bagi ternak Wibawa 2009.
Selain memanfaatkan limbah kubis, masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane juga biasanya memperoleh pakan untuk ternaknya dari hutan atau
pekarangan. Adapun pakan ternak yang biasa diperoleh dari hutan yaitu, kemlandingan dan greges otot Equisetum debile. Kemlandingan Albzia
lophanta dimanfaatkan daunnya untuk pakan ternak setelah kayunya diambil
untuk kayu bakar. Greges otot Equisetum debile selain dimanfaatkan sebagai pakan ternak, masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane juga biasa
memanfaatkannya sebagai obat untuk mengobati wasir, rematik dan radang usus. Sedangkan rumput gajah Pennisetum purpureum merupakan salah satu
pakan yang sengaja masyarakat tanam guna memenuhi kebutuhan pakan ternaknya.
5.7.7 Tumbuhan bahan bangunan