Tumbuhan obat Pemanfaatan Tumbuhan berdasarkan Kelompok Kegunaan

Gambar 10 Jamur kuping Auricularia auricula. Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane biasanya memperoleh jamur kuping Auricularia auricula pada pohon-pohon yang telah mati atau tumbang di hutan. Pengambilan jamur kuping Auricularia auricula dari hutan dilakukan sengaja ataupun ketika mencari kayu bakar. Pemanfaatan jamur kuping oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane sebagai pangan juga karena masyarakat mempercayai kandungan dari jamur kuping yang memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh. Menurut Crisan et al. 1978 dalam Susilawati et al. 2010, rata-rata kandungan protein dari jamur kuping berat kering sebesar 49. Bahkan menurut Susilawati et al. 2010 jamur kuping selain memilki senyawa penting bagi tubuh juga dapat memerankan peranan penting dalam pengobatan masyarakat. Adapun khasiat dari jamur kuping tersebut diantaranya, menormalkan tekanan darah dan menurunkan kolesterol darah, Chang et al. 1978 dalam Susilawati et al. 2010. Jamur kuping Auricularia auricula merupakan salah satu jamur yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasaran. Oleh karena itu selain untuk konsumsi rumah tangga, jamur kuping yang diperoleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pani dari hutan, sebagian juga biasanya dijual.

5.7.2 Tumbuhan obat

Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane sebanyak 30 spesies yang termasuk ke dalam 17 famili. Beberapa spesies tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Beberapa spesies tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane No Nama Lokal Nama Ilmiah Kegunaan Bagian yang Digunakan 1 Adas Foeniculum vulgare Obat batuk dan obat demam Daun 2 Sempretan Eupatorium inofolium Luka luar dan Jantung Akar dan daun 3 Suri pandak Plantago major Obat luka, kurang darah dan nyeri otot Seluruh bagian 4 Jenggot besi Usnea barbata Nyeri otot Seluruh bagian 5 Ampet Pilea melastomoides Sakit perut Kulit 6 Jahe wono purwoceng Pimpinella pruatjan Perut kembung Daun 7 Alang-alang Imperata cilyndrica Nyeri otot Akar 8 Dringu Acorus calamus Pencegah perut kembung pada bayi Daun, buah, umbi 9 Kecubung Datura fastuosa Obat mata Buah 10 Tepung otot Stellaria saxatilis Obat keseleo Seluruh bagian Spesies tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai obat biasanya digunakan untuk mengobati penyakit ringan seperti, pegal linunyeri otot dan perut kembung. Perut kembung merupakan penyakit yang paling sering diderita oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kebiasaan masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane sehari- hari. kebiasaan masyarakat Suku tengger Desa Ranu Pani, yaitu makan atau merokok sambil mengobrol, sehingga masyarakat banyak menelan udara. Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat pada umunya diolah dengan cara yang sederhana yaitu dengan cara merebusnya dalam air. Pemanfaatan tumbuhan untuk obat tidak hanya terbatas pada bagian tumbuhan yang masih segar, beberapa masyarakat juga menyimpanya dalam bentuk keringsimplisia maupun ramuan yang siap digunakan. Salah satu ramuan yang sering disimpan oleh masyarakat adalah sempretan Eupatorium inofolium yang berkhasiat untuk mengobati luka luar pada kulit. Cara pengolahan dari sempretan Eupatorium inofolium tergolong mudah yaitu hanya perlu melumat daun segarnya dan menambahkan air, kemudian diambil airnya. Menurut salah satu dukun di Desa Ranu Pane, menyatakan bahwa abu dari hasil pembakaran edelweis Anaphalis longifolia juga dapat dimanfaatkan sebagai obat pelangsing, yaitu dengan cara abu tersebut ditambahkan air, lalu diminum. Beberapa spesies tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai obat dapat dilihat pada Gambar 11. a b c Gambar 11 Spesies tumbuhan yang sering digunakan sebagai obat : a suri pandak Plantago major, b ampet Pilea melastomoides., c jenggot besi Usnea barbata. Berdasarkan Gambar 10, ketiga spesies tumbuhan tersebut merupakan spesies tumbuhan berkhasiat obat yang tumbuh liar di pekarangan ataupun hutan. suri pandak Plantago major dan jenggot besi Usnea barbata biasa dimanfaatkan untuk mengobati nyeri otot, sedangkan ampet Pilea melastomoides. biasa dimanfaatkan untuk mengobati sakit perut. Bagian yang dimanfaatkan dari ampet Pilea melastomoides. adalah kulit kayunya. Sedangkan suri pandak Plantago major bagian yang digunakan adalah daunnya. Ketiga spesies tumbuhan tersebut cukup diolah dengan cara direbus dan diminum airnya guna mengobati penyakit tersebut. Pemanfaatan jenggot besi Usnea barbata kini telah dilarang oleh pihak TNBTS, karena tempat tumbuh dari jenggot besi Usnea barbata sendiri yang menempel pada pohon inang, biasanya yang menjadi pohon inang dari jenggot besi Usnea barbata adalah pohon Acacia decurens. Sehingga untuk mengambilnya perlu memotong cabang dan bahkan menebang pohon inangnya. Umumnya masyarakat Suku Desa Ranu Pane memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat sebagai pertolongan pertama sebelum dibawa ke dukun atau Puskesmas yang terdapat di Desa tersebut. Kebanyakan masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane memilih untuk berobat pada seorang seorang dukun. Selain lebih percaya, alasan lainnya adalah karena minimnya sarana kesehatan di Desa Ranu Pane. Sehingga harus pergi ke luar Desa bila ingin berobat ke Rumah Sakit. Di Desa Ranu Pane terdapat dua orang dukun. Kedua dukun ini tidak hanya menggunakan berbagai spesies tumbuhan sebagai obat, pengobatan juga disertai dengan jampi-jampi sebagai sarana memohon kesembuhan bagi orang yang sakit. Salah satu spesies tumbuhan obat yang berkhasiat dan bernilai ekonomi tinggi adalah purwoceng Pimpinella pruatjan atau spesies yang biasa masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane sebut dengan jahe wono. habitat dari purwoceng yang tumbuh pada ketinggian 2000-3000 m dpl Darwati et al. 2006. Ketinggian tempat tumbuh purwoceng Pimpinella pruatjan tersebut memungkinkan purwoceng Pimpinella pruatjan dapat tumbuh dengan baik di kawasan Resort Ranu Pane yang terletak pada ketinggian 2200 m dpl. Pemanfaatan purwoceng Pimpinella pruatjan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane sendiri umunya untuk mengobati penyakit ringan seperti perut kembung. Adapun Cara penggunaan purwoceng Pimpinella pruatjan tersebut adalah dengan melumatkan akarnya kemudian dibalurkan pada perut. Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane belum mengetahui bahwa purwoceng Pimpinella pruatjan ini merupakan salah satu spesies tumbuhan obat yang memilki nilai ekonomi tinggi dan memiliki khasiat lebih dari sekedar obat perut kembung yaitu untuk diuretic melancarkan saluran air seni, tonikum meningkatkan stamina tubuh dan afrodisiak meningkatkan gairah seksual dan ereksi Darwati et al. 2006. Kurangnya informasi akan khasiat dan nilai ekonomi yang tinggi dari spesies purwoceng Pimpinella pruatjan ini membuat tidak banyak masyarakat yang membudidayakannya.

5.7.3 Tumbuhan hias