Tumbuhan pangan Pemanfaatan Tumbuhan berdasarkan Kelompok Kegunaan

5.7.1 Tumbuhan pangan

Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pangan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane sebanyak 31 spesies yang terdiri dari 18 famili. Spesies tumbuhan yang sering dimanafaatkan sebagai pangan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane umumnya berupa sayur-sayuran baik hasil budidaya maupun spesies tumbuhan yang berasal dari hutan atau pekarangan. Adapun spesies tanaman sayuran yang dibudidayakan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Beberapa Spesies tumbuhan pangan yang dibudidayakan No. Nama Lokal Nama Ilmiah Bagian yang Digunakan 1 Kubis Brassica oleracea Daun 2 Kentang Solanum tuberosum Umbi 3 Bawang merah Allium cepa Umbi dan daun 5 Bawang putih Allium sativum Umbi 6 Ketumbar Coriandrum sativum Biji 7 Labu siam Sechium edule Buah 8 Jagung Zea mays Buah a b c Gambar 9 Spesies tumbuhan pangan yang banyak dibudidayakan : a kubis Brassica oleracea, b bawang merah Allium cepa, c kentang Solanum tuberosum. Gambar 9. Merupakan gambar beberapa spesies tanaman sayur yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane. Ketiga Spesies tersebut juga merupakan komoditas ekonomi utama bagi masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane. Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane biasanya menjual hasil ladangnya yaitu sayur-sayuran pada tengkulak yang datang langsung kepada petani. Sayur-sayuran tersebut diangkut dengan menggunakan truk dan dibawa guna dijual di pasar, biasanya para tengkulak tersebut sudah mempunyai pelanggan yang siap menampung dan menjual kembali di pasar. Selain memanfaatkan sayur-sayuran yang sengaja dibudidayakan untuk dikonsumsi masyarakat juga biasa memanfaatkan beberapa spesies tumbuhan yang berasal dari hutan atau pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Beberapa spesies tumbuhan yang biasa dimanfaatkan sebagai pangan dan berasal dari hutan atau pekarangan tersaji pada Tabel 8. Tabel 8 Spesies tumbuhan pangan yang berasal dari hutanpekarangan No. Nama Lokal Nama Ilmiah Bagian yang Digunakan 1 Tiwu Sonchus malaianus Daun 2 Semanggi Hydrocotyle sibthorpiodes Daun 3 Permenan Mentha sp. Daun 4 Ranti Physalis nigrum Daun, buah 5 Loba Nasturtium sp. Buahbiji Kebiasaan masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane mengkonsumsi sayur-sayuran sehari-hari dapat berefek positif pada kesehatan masyarakat hal tersebut karena menurut Suwahyono 2011 sayur-sayuran mengindikasikan adanya semacam senyawa yang mempunyai sifat menstimulasi tubuh memproduksi senyawa, yang diistilahkan dengan TNF Tumor Necrosis Factor. TNF adalah senyawa aktif dalam tubuh yang dapat berfungsi untuk meluruhkan sel-sel tumor. Selain itu juga sayuran mempunyai kemampuan menstimulasi daya tahan tubuh atau kekebalan tubuh yang diistilahkan dengan immunopotentiator. Salah satu jenis sayuran tersebut adalah kubis dan bayam, dimana kedua spesies tersebut mempunyai aktivitas stimulan yang kuat sepadan dengan interferon dan OK-432 serum. Hal tersebut terbukti dari 7 dari 10 responden yang berusia di atas 50 tahun masih memiliki fisik yang bugar dan masih dapat bekerja di ladang. Selain tumbuhan, masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane juga sering memanfaatkan jamur sebagai salah satu pangan sehari-hari. Salah satu jamur yang biasa dikonsumsi adalah jamur kuping Auricularia auricula dari famili Auriculariaceae. Gambar 10 Jamur kuping Auricularia auricula. Masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane biasanya memperoleh jamur kuping Auricularia auricula pada pohon-pohon yang telah mati atau tumbang di hutan. Pengambilan jamur kuping Auricularia auricula dari hutan dilakukan sengaja ataupun ketika mencari kayu bakar. Pemanfaatan jamur kuping oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane sebagai pangan juga karena masyarakat mempercayai kandungan dari jamur kuping yang memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh. Menurut Crisan et al. 1978 dalam Susilawati et al. 2010, rata-rata kandungan protein dari jamur kuping berat kering sebesar 49. Bahkan menurut Susilawati et al. 2010 jamur kuping selain memilki senyawa penting bagi tubuh juga dapat memerankan peranan penting dalam pengobatan masyarakat. Adapun khasiat dari jamur kuping tersebut diantaranya, menormalkan tekanan darah dan menurunkan kolesterol darah, Chang et al. 1978 dalam Susilawati et al. 2010. Jamur kuping Auricularia auricula merupakan salah satu jamur yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasaran. Oleh karena itu selain untuk konsumsi rumah tangga, jamur kuping yang diperoleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pani dari hutan, sebagian juga biasanya dijual.

5.7.2 Tumbuhan obat