Famili Asteraceae merupakan famili yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane yaitu sebanyak 12 spesies.
Berbagai spesies dari famili Asteraceae memiliki banyak manfaat diantaranya, pangan, obat, hias dan upacara adat. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Pudjowati 2006 bahwa spesies tumbuhan dari famili Asteraceae merupakan salah satu tumbuhan lansekap yang bernilai estetik dan secara fungsional memiliki
manfaat khasiat sebagai obat. Selain memiliki berbagai kegunaan, spesies tumbuhan dari famili
Asteraceae juga dapat disebabkan karena, famili Asteraceae merupakan salah satu famili tumbuhan yang mudah ditemukan disekitar Desa Ranu Pane. Keberadaan
spesies tumbuhan dari famili Asteraceae yang dapat ditemukan diberbagai lokasi seperti, ladang, hutan dan pekarangan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Pudjowati 2006 bahwa famili Asteraceae merupakan spesies tumbuan yang mudah untuk dipelihara dan tersebar diberbagai daerah, serta tumbuh liar di
halaman, kebun dan di tepi jalan.
5.4 Pemanfaatan Tumbuhan berdasarkan Habitus
Berdasarkan habitusnya, spesies tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane, dapat dikelompokkan kedalam 7
habitus yaitu, herba, pohon, perdu, semak, efipit, liana, palem. Persentase pemanfaatan tumbuhan berdasarkan habitus tersebut ditunjukan oleh Gambar 5.
Gambar 5 Persentase habitus tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane.
63,64
15,58 9,09
2,6 6,49
1,3 1,3
10 20
30 40
50 60
70
Herba Pohon
Perdu Semak
Liana Efipit
Palem
P e
r se
n tas
e
Habitus
Spesies yang dimanfaatkan sebagian besar merupakan spesies tumbuhan berhabitus herba, yaitu sebesar 63,64. Hal tersebut dikarenakan spesies
tumbuhan berhabitus herba merupakan spesies tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane. Spesies tumbuhan
berhabitus herba tersebut pada umumnya merupakan spesies yang dimanfaatkan untuk obat, pangan dan hias. Tingginya pemanfaatan spesies tumbuhan berhabitus
herba dikarenakan tumbuhan berhabitus herba lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan tumbuhan berhabitus lainnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Handayani 2010, bahwa tumbuhan yang berhabitus herba lebih mudah dalam pengambilannya dan lebih cepat tumbuh. Sehingga kecil kemungkinan bahwa
tubuhan berhabitus herba punah.
5.5 Pemanfaatan Tumbuhan berdasarkan Bagian yang Digunakan
Salah satu bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane adalah daun 44,87 diikuti oleh
buah 14,29 dan bunga 11,69. Persentase besarnya penggunaan bagian tumbuhan tersebut ditunjukan oleh Gambar 6.
Gambar 6 Persentase bagian tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane.
Pemanfaatan bagian tumbuhan berupa daun lebih banyak dilakukan. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, karena daun
merupakan bagian tumbuhan yang mudah untuk diambil dan diolah dibandingkan dengan bagian tumbuhan lainnya. Pada umunya spesies tumbuhan memiliki daun
yang tidak tergantung pada musim serta jumlah ketersedian daun pada suatu
14,29 3,9
45,45
5,19 3,9
9,09 11,69 3,9
7,79 6,49
10 20
30 40
50
P e
r se
n tas
e
Bagian yang digunakan
spesies tumbuhan lebih besar dibandingkan bagian tumbuhan lainnya seperti akar, batang, bunga, kulit, buah, kayu, biji dan getah. Selain itu juga pemanfaatan
tumbuhan melalui daun dapat tetap menjaga kelestarian tumbuhan tersebut, karena tumbuhan tersebut dapat tetap tumbuh. Karena pemanfaatan bagian lain
dari tumbuhan kebanyakan harus melukai bahkan menebang tumbuhan tersebut, dengan kata lain pemanfaatan tumbuhan berupa daun dapat berperan dalam usaha
konservasi flora. Selain daun, bagian tumbuhan yang juga banyak digunakan adalah buah
14,29. Pemanfaatan buah juga banyak dimanfaatkan karena pada umumnya buah tidak memerlukan proses pengolahan atau bisa langsung dikonsumsi
Mahendra 2005. Sehingga dianggap lebih praktis dibandingkan dengan bagian tumbuhan lainnya.
5.6 Pemanfaatan Tumbuhan berdasarkan Tipe Habitat