BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak, Luas dan Batas Kawasan Resort Ranu Pane
Resort Ranu Pane termasuk ke dalam Seksi Pengelolaan TNBTS SPTN wilayah III Senduro yang memilki luas 5.212,050 ha. Resort Ranu Pane
merupakan Resort yang terletak di Desa Ranu Pane. Desa Ranu Pane merupakan wilayah enclave TNBTS yang terletak pada ketinggian 2200 m dpl. Desa Ranu
Pane diusahakan menjadi desa pada tanggal 19 Desember 2005 oleh pemerintah Kabupaten Lumajang dan termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan
Senduro. Desa Ranu Pane memilki luas 300 ha yang terbagi menjadi dua dukuh yaitu, Mbedog asu dan Besaran. Batas utara Resort Ranu Pane adalah Resort
Pengelolaan Taman Nasional RPTN Tengger Laut Pasir, sebelah selatan berbatasan dengan RPTN Darungan, sebelah selatan berbatasan dengan RPTN
Patok Picis, RPTN Kunci, RPTN Taman Satriyan dan sebelah timur berbatasan dengan RPTN Seroja, RPTN Candipuro BBTNBTS 2010.
4.2 Aksesibilitas
Resort Ranu Pane SPTN III Wilayah Senduro dapat dicapai melalui dua jalur yaitu dari arah Lumajang melalui Senduro ±50 Km dan dari arah Tumpang
- Malang ±53 Km. Perjalan dari kedua arah tersebut melalui jalan aspal yang dapat dilalui dengan menggunakan mobil atau motor. Perjalan dari arah Tumpang-
Malang dapat ditempuh dalam waktu 1-1,5 jam perjalan dengan menggunakan mobil dengan kondisi jalan aspal-berbatu dan hanya dapat dilalui oleh satu mobil
serta terdapat jurang di bagian kiri atau kanan jalan.
4.3 Kondisi Fisik
4.3.1 Iklim
Berdasarkan klasifikasi tipe iklim oleh Schmidt dan Ferguson 1951 kawasan Resort Ranu Pane termasuk dalam iklim C. Kawasan Ranu Pane
setiap hari hampir selalu berkabut dan dingin. Suhu udara rata-rata mencapai 10
o
C, curah hujan di Ranu Pane cukup tinggi yaitu, dengan nilai Q=33,3-60.
Pada bulan Januari-Februari angin bertiup kencang disertai dengan hujan yang terus menerus. Kombinasi hujan dan tiupan angin ini merupakan salah satu
penyebab erosi BBTNBTS 2010.
4.3.2 Tanah dan Hidrologi
Materi tanah yang membentuk daerah Ranu Pane merupakan akumulasi dari tumpukan lava atau lahar Gunung Semeru yang memadat ribuan tahun lalu
dan telah mengalami pelapukan karena faktor air dan radiasi matahari. Jenis tanah daerah ini termasuk jenis regosol dan latosol dengan kelas tanah 5,
artinya bahwa tanah di daerah ini sangat peka terhadap erosi BBTNBTS 2010.
Kawasan Ranu Pane memiliki kondisi hidrologi yang pada umumnya sama dengan daerah vulkanik lainnya. Daerah Ranu Pane memperolah air
tanah dari air hujan yang merembes melalui sebaran batu gunung, bergerak masuk ke dalam lapisan batuan di bawah batu lempung yang kedap air. Untuk
keperluan sehari-hari masyarakat Suku Tengger Desa Ranu Pane diperoleh dari bukit, yaitu dari sumber air Amprong dekat Gunung Ayek-ayek yang berjarak
kurang lebih 4-5 Km dari Ranu Pane. Sumber air lainnya adalah dari Ranu Regulo yang mempunyai mata air sendiri, berbeda dengan Ranu Pani yang
tidak memiliki mata air sendiri, karena Ranu Pane merupakan danau tadah hujan BBTNBTS 2010.
4.3.3 Topografi
Resort Ranu Pane memiliki kondisi topografi bergelombang mulai sedang sampai dengan curam pada daerah desa dan topografi terjal sampai
sangat terjal pada kawasan hutan. Pada kawasan hutan Gunung Semeru terdapat banyak sungai yang merupakan jalur lahar yang membawa material
hasil aktivitas Gunung Semeru berupa pasir dan batu. Dilihat dari selatan Gunung Semeru berbentuk kerucut sempurna dengan lereng bagian timur lebih
landai dari pada lereng di sebelah barat. Pada elevasi 1.000 hingga 2.000 m dpl, lerengnaya tidak begitu terjal, namun volume endapan material cukup
besar. Mata air dan sungai-sungai mulai dijumpai dan bersumber dari Gunung