41
Frekuensi konflik lahan secara umum dinilai jarang terjadi, hanya sekitar 6 persen pelaku usaha yang menyatakan sering terjadi konflik lahan. Sejalan
dengan resiko penggusuran, frekuensi konflik lahan juga lebih sering terjadi di kota daripada di kabupaten. Namun, frekuensi konflik lahan lebih sering
dirasakan terjadi di luar Jawa, seperti konflik lahan perkebunan yang memang kebanyakan berlokasi di luar Jawa.
4.1.2 Perizinan Usaha
Saat ini masalah perizinan usaha adalah salah satu masalah utama yang dihadapi seseorang ketika akan memulai usaha. Izin usaha merupakan bentuk
pendaftaran perusahaan kepada pemerintah untuk mendapatkan formalitas status usaha. Formalitas usaha diperlukan agar perusahaan bersangkutan bisa
mengakses modal dari lembaga keuangan formal dengan lebih mudah. Pengurusan perizinan di Indonesia secara umum masih lama dan mahal. Hal ini
tercermin dari laporan Doing Business 2010 yang dikeluarkan Bank Dunia, untuk memulai sebuah usaha baru di Jakarta seorang pengusaha harus melewati 9
prosedur, memerlukan 47 hari kerja, dan membutuhkan biaya sampai 22 persen pendapatan per kapita. Masalah-masalah ini dapat menghambat aktivitas
komersial, mempersulit
perkembangan perusahaan-perusahaan
kecil, menghambat pendirian usaha-usaha baru, dan membuat para usahawan
menghindari formalisasi. Penerbitan izin di daerah dikelola oleh instansi teknis atau PTSP. Di tingkat
daerah, instansi yang berwenang menyelenggarakan pelayanan perizinan adalah instansi teknis Satuan Kerja Pemerintahan Daerah atau SKPD yang diberi
wewenang. Salah satunya adalah Dinas PerdaganganPerindustrian untuk izin- izin yang terkait dengan perindustrian dan perdagangan, seperti SIUP, TDP dan
TDI. Pelayanan
perizinan juga
bisa dilaksanakan
oleh pejabat
yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP
setempat sesuai dengan yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri No 242006. PTSP adalah institusi yang mendapatkan wewenang
dari kepala daerah untuk menerbitkan berbagai izin usaha. Sebelum PTSP terbentuk, proses perizinan diselenggarakan di beberapa tempat yang terpisah.
42 Dengan adanya PTSP perizinan menjadi lebih sederhana, banyak prosedur yang
dapat dikurangi, selain pengurangan waktu dan biaya pengurusan izin. Berikut adalah beberapa jenis perizinan usaha yang menjadi kewenangan
daerah yaitu: 1. Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP
Perusahaan ―perdagangan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan
kegiatan usaha di sektor perdagangan yang bersifat tetap, berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara Republik
Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 36M-DagPer92007.
2. Tanda Daftar Perusahaan TDP Pada tahapan selanjutnya, setelah mendapatkan SIUP. Dalam kurun waktu
paling lama 3 tiga bulan setelah perusahaan beroperasi, perusahaan tersebut wajib segera mendaftarkan perusahannya.
3. Tanda Daftar Industri TDI Tanda Daftar Industri TDI adalah izin yang harus dimiliki oleh perusahaan
yang melakukan kegiatan industri dengan nilai investasi seluruhnya antara Rp5.000.000,00 - Rp200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan.
Proses pengurusan ini membutuhkan waktu kurang lebih selama 14 hari kerja. 4. Izin Gangguan HO
Setiap kegiatan usaha yang berpotensi menimbulkan bahaya atau ancaman bagi masyarakat luas diwajibkan memiliki izin gangguan HO. Untuk
perusahaan yang wajib memiliki amdal atau berada dalam kawasan industri yang telah memiliki AMDAL dikecualikan untuk memiliki HO. Sebagai
syarat untuk memperoleh HO, terlebih dahulu harus memiliki IMB. 5. Izin Mendirikan Bangunan IMB
Undang-undang Bangunan mempertegas kewajiban atas izin terhadap setiap aktifitas pembangunan konstruksi dengan berbagai fungsinya. Sedangkan
untuk dasar hukum HO yang masih menggunakan peraturan pada masa penjajahan hingga saat ini belum ada pembaharuan lagi.
Aspek perizinan usaha digambarkan dengan enam variabel penilaian, yaitu: 1. Persentase perusahaan yang memiliki TDP.