Hubungan Tata Kelola Pemerintahan, Penyediaan Infrastuktur, dan Pendapatan Per Kapita

22

2.3 Kerangka Pemikiran

Desentralisasi atau otonomi daerah menempatkan pemerintah daerah sebagai pelaku penting dalam proses pembangunan di Indonesia. Seiring dengan pelaksanaan desentralisasi di Indonesia yang meliputi tiga jenis desentralisasi, yaitu desentralisasi fiskal, desentralisasi politik, dan desentralisasi administrasi, terjadi pembagian tugas dan tanggung jawab beberapa urusan antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga tata kelola pemerintahan daerah menjadi faktor penting yang memengaruhi pembangunan di daerah. Namun, desentralisasi yang dilaksanakan secara big bang, tidak ada penyiapan institusi lokal untuk memikul tanggung jawab pembangunan yang lebih besar diduga memengaruhi kualitas pemerintah daerah yang pada akhirnya berimbas pada hasil pembangunan di daerah. Salah satu ukuran agregat pembangunan yang sering digunakan pertumbuhan ekonomi, dlam hal ini pertumbuhan ekonomi jangka panjang digambarkan dengan peningkatan pendapatan per kapita. Hasil studi McCulloch dan Malesky 2010 menemukan hubungan yang lemah antara tata kelola pemerintahan dengan pertumbuhan ekonomi secara langsung. Hubungan antara tata kelola pemerintah daerah dengan pendapatan per kapita merupakan hubungan yang kompleks, artinya tata kelola pemerintahan belum tentu berpengaruh secara langsung tetapi bisa memengaruhi secara tidak langsung melalui beberapa jalur, seperti: infrastruktur, investasi, dan perdagangan. Infrastruktur menjadi salah satu saluran yang penting untuk dikaji mengingat infrastruktur mempunyai peran penting dalam perekonomian, namun setelah lebih dari 10 tahun desentralisasi justru infrastruktur antar daerah semakin timpang. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab mengapai pencapaian pembangunan daerah berbeda-beda. Untuk itu ingin diketahui bagaimana hubungan tata kelola pemerintah daerah, penyediaan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan dirumuskan implikasi kebijakan guna peningkatan penyediaan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Secara ringkas alur pemikiran diatas dapat dilihat pada Gambar 3. 23 Desentralisasi Pengalihan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam proses pembangunan ke pemerintah daerah Permasalahan:  Desentralisasi secara big bang, tidak dipersiapkan institusi lokal, menjadikan tata kelola pemerintahan daerah cenderung berbeda-beda  Infrastruktur antar daerah semakin timpang Keterkaitan tata kelola pemerintahan daerah, penyediaan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tata kelola pemerintahan daerah Belanja publik, Investasi swasta Perdagangan Infrastruktur Administrasi, Geografis Pertumbuhan ekonomi Penduduk, Belanja publik Gambaran tata kelola pemerintahan dan penyediaan infrastruktur, serta keterkaitan tata kelola pemerintahan daerah, penyediaan infrastruktur, dan pendapatan perkapita di Indonesia Keterangan: Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan Tidak dianalisis Gambar 3 Diagram alur kerangka pemikiran

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan, tujuan dan alur kerangka pemikiran di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tata kelola pemerintahan daerah yang baik mempunyai pengaruh positif terhadap penyediaan infrastruktur, artinya semakin baik tata kelola pemerintahan daerah semakin tinggi tingkat penyediaan infrastrukturnya. 24 2. Tata kelola pemerintahan daerah yang baik mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya semakin baik tata kelola pemerintahan daerah semakin tinggi pertumbuhan ekonominya. 3. Infrastruktur mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya semakin baik infrastruktur semakin tinggi pertumbuhan ekonominya.