Prosedur Analisis METODE PENELITIAN
42 Dengan adanya PTSP perizinan menjadi lebih sederhana, banyak prosedur yang
dapat dikurangi, selain pengurangan waktu dan biaya pengurusan izin. Berikut adalah beberapa jenis perizinan usaha yang menjadi kewenangan
daerah yaitu: 1. Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP
Perusahaan ―perdagangan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan
kegiatan usaha di sektor perdagangan yang bersifat tetap, berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara Republik
Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 36M-DagPer92007.
2. Tanda Daftar Perusahaan TDP Pada tahapan selanjutnya, setelah mendapatkan SIUP. Dalam kurun waktu
paling lama 3 tiga bulan setelah perusahaan beroperasi, perusahaan tersebut wajib segera mendaftarkan perusahannya.
3. Tanda Daftar Industri TDI Tanda Daftar Industri TDI adalah izin yang harus dimiliki oleh perusahaan
yang melakukan kegiatan industri dengan nilai investasi seluruhnya antara Rp5.000.000,00 - Rp200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan.
Proses pengurusan ini membutuhkan waktu kurang lebih selama 14 hari kerja. 4. Izin Gangguan HO
Setiap kegiatan usaha yang berpotensi menimbulkan bahaya atau ancaman bagi masyarakat luas diwajibkan memiliki izin gangguan HO. Untuk
perusahaan yang wajib memiliki amdal atau berada dalam kawasan industri yang telah memiliki AMDAL dikecualikan untuk memiliki HO. Sebagai
syarat untuk memperoleh HO, terlebih dahulu harus memiliki IMB. 5. Izin Mendirikan Bangunan IMB
Undang-undang Bangunan mempertegas kewajiban atas izin terhadap setiap aktifitas pembangunan konstruksi dengan berbagai fungsinya. Sedangkan
untuk dasar hukum HO yang masih menggunakan peraturan pada masa penjajahan hingga saat ini belum ada pembaharuan lagi.
Aspek perizinan usaha digambarkan dengan enam variabel penilaian, yaitu: 1. Persentase perusahaan yang memiliki TDP.
43
2. Persepsi kemudahan perolehan TDP. 3. Rata-rata waktu perolehan TDP.
4. Persepsi tingkat biaya tidak memberatkan usaha. 5. Persepsi bahwa pelayanan izin usaha adalah bebas KKN.
6. Persepsi bahwa pelayanan izin usaha yang efisien. 7. Persepsi bahwa pelayanan izin usaha yang bebas pungutan liar.
8. Pengetahuan mengenai keberadaan mekanisme pengaduan. 9. Persepsi tingkat keseluruhan kemudahan izin usaha terhadap usahanya.
Tabel 3 menunjukkan bahwa secara umum kepemilikan TDP masih cukup rendah, yaitu hanya sekitar 20 persen pelaku usaha yang sudah memilikinya.
Berdasarkan wiilayah administrasi tidak ada perbedaan jumlah kepemilikan TDP di kota dan kabupaten. Sedangkan berdasarkan letak geografisnya pelaku usaha
di Jawa justru lebih sedikit yang memiliki TDP dibandingakan pelaku usaha di luar Jawa, walaupun untuk pengurusan TDP masih lebih mudah di Jawa
dibandingkan luar Jawa. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran pelaku usaha di Jawa untuk mengurus perizinan,.
Secara rata-rata lama pengurusan TDP adalah 12 hari, tidak ada perbedaan antara kota dan kabupaten, serta daerah di Jawa dan daerah luar Jawa. Di tingkat
kabupatenkota, waktu yang dibutuhkan untuk mengurus TDP sangat lama di Ketapang Kalbar dan Kota Malang Jatim. Waktu pengurusan TDP terlama di
antara seluruh kabupatenkota yang disurvei adalah di Ketapang. Menurut pengakuan pelaku usaha di Ketapang, waktu yang dibutuhkan untuk mengurus
TDP adalah 49 hari. Waktu pengurusan di Kota Malang juga termasuk yang terlama, mencapai 36 hari. Jauh lebih lama daripada tetangganya, Kota Batu,
dengan waktu pengurusan TDP hanya 11 hari. Secara umum biaya pengurusan TDP tidak terlalu memberatkan, lebih dari
85 persen pelaku usaha menilai biaya pengurusan TDP tidak memberatkan. Biaya pengurusan TDP di kota lebih mahal dibandingkan di kabupaten dan di luar Jawa
lebih mahal dibandingkan di Jawa. Sekitar 8 persen pelaku usaha menilai bahwa perizinan usaha sudah bebas
KKN. Perizinan di luar Jawa dinilai pelaku usaha lebih efisien dan bebas pungli dibandingkan di Jawa.
Variabel Wilayah
Statistik Deskriptif
44 Tabel 3 Perbandingan variabel-variabel perizinan usaha menurut wilayah
administrasi dan geografisnya tahun 2010
Uji beda rata-rata N
Mean Std. Dev.
t p-value
Q50: Kepemilikan TDP
Q51cR1: Kemudahan dapat TDP
Q51dR1: Waktu perolehan TDP hari
Q52cR1: Biaya tidak memberatkan
Kab. 170
20,32 16,59
-0,89 0,37
Kota 42
22,87 16,35
Luar Jawa 167
21,81 17,23
1,96 0,05
Jawa 45
17,16 13,17
Kab. 201
87,96 15,06
1,53 0,13
Kota 43
84,15 13,53
Luar Jawa 198
86,31 15,65
-2,83 0,01
Jawa 46
91,47 9,80
Kab. 201
11,95 15,15
-0,36 0,72
Kota 43
12,81 6,58
Luar Jawa 198
12,08 15,10
-0,05 0,96
Jawa 46
12,19 7,97
Kab. 201
89,82 13,95
1,84 0,07
Kota 43
85,63 11,40
Luar Jawa 198
88,15 14,35
-2,99 0,00
Jawa 46
93,10 8,83
Q54R1: Bebas KKN
Kab. 202
81,78 15,06
0,28 0,78
Kota 43
81,10 11,49
Luar Jawa 199
81,41 14,37
-0,57 0,57
Jawa 46
82,75 15,02
Q54R2: Efisien
Kab. 202
71,36 18,20
1,42 0,16
Kota 43
67,06 17,51
Luar Jawa 199
72,22 16,35
2,37 0,02
Jawa 46
63,62 23,30
Q54R3: Bebas pungli
Q57: Mekanisme pengaduan
Q59: Keseluruhan izin usaha
Kab. 202
72,15 18,91
1,16 0,25
Kota 43
68,55 16,47
Luar Jawa 199
73,09 16,96
2,30 0,02
Jawa 46
64,73 23,20
Kab. 202
23,51 24,22
-4,21 0,00
Kota 43
40,52 23,20
Luar Jawa 199
22,85 22,98
-5,00 0,00
Jawa 46
42,25 26,74
Kab. 202
94,20 8,87
0,78 0,43
Kota 43
93,09 5,85
Luar Jawa 199
93,48 9,02
-3,04 0,00
Jawa 46
96,28 4,48
Sumber: KPPOD diolah