26 masing-masing variabel, pengolahan data menyesuaikan dengan jenis data yang
dikumpulkan. Kesembilan aspek tata kelola pemerintahan daerah tersebut, yaitu: 1 akses lahan usaha dan kepastian berusaha, 2 perizinan usaha, 3 interaksi
Pemda dan pelaku usaha, 4 program pengembangan usaha swasta, 5 kapasitas dan integritas kepala daerah, 6 biaya transaksi, 7 kebijakan infrastruktur
daerah, 8 keamanan dan penyelesaian sengketa, dan 9 kualitas peraturan daerah.
3.2 Metode Analisis
3.3.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis sederhana yang bertujuan mendeskripsikan dan mempermudah penafsiran yang dilakukan dengan bantuan
tabel dan grafik. Analisis deskriptif eksploratif pada penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran tentang tata kelola pemerintahan daerah dan
penyediaan infrastruktur selama periode penelitian dengan bantuan tabel, grafik, uji beda rata-rata dan spasial untuk melihat sebaran dan pengelompokan data.
Adapun pola hubungan antara tata kelola pemerintahan daerah, penyediaan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi dieksplorasi dengan korelasi pearson.
Melalui gambaran umum ini, diharapkan dapat menguatkan analisis ekonometrika yang dibahas selanjutnya, terkait dengan hipotesis yang telah disusun untuk
menjawab tujuan penelitian ini.
Uji Beda Rata-Rata
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tata kelola dan infrastruktur antar wilayah administrasi kabupaten-kota dan geografis Jawa-luar Jawa digunakan
uji beda rata-rata dua sampel independen. Independen maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan populasi
yang lain. Ada dua tahap pengujian yang dilakukan. Pertama adalah menguji apakah kedua populasi mempunyai varian yang sama atau tidak. Uji ini dilakukan
karena peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam varian populasi. Tahap kedua adalah menguji apakah kedua populasi mempunyai nilai rata-rata yang
sama atau tidak.