TUJUAN MANFAAT PENELITIAN RUANG LINGKUP PENCEMARAN UDARA

2 Pengaruh gas metan dari sektor peternakan terhadap pemanasan global sangat besar sehingga mempengaruhi konsumsi daging sapi di Indonesia. Menurut BPS pada tahun 2008, konsumsi daging sapi di Indonesia semakin menurun hingga 0,8 pada tahun 2008 per kapita per minggu. Pada tahun 2008, dapat dikatakan bahwa setiap penduduk Indonesia mengkonsumsi 0,03 kg daging sapi per bulan atau 0,36 kg daging sapi per tahun. Penurunan konsumsi ini akan menyebabkan turunnya permintaan daging sapi terhadap industri peternakan. Industri peternakan memerlukan strategi bisnis yang tepat sehingga dapat meningkatkan produk dan kinerja lingkungannya secara bersamaan. Eco-efficiency pada industri peternakan merupakan strategi bisnis dalam memproduksi hasil peternakan dengan menggunakan sedikit energi dan menurunkan gas metan dari ternak secara bersamaan.

B. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengevaluasi potensi sumber penghasil emisi GRK pada RPH 2. Menghitung emisi CO 2 dan CH 4 dari kegiatan pemotongan hewan 3. Mengevaluasi opsi yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi GRK di RPH

C. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. RPH dapat melakukan pengurangan pengeluaran gas metan dari ternak dan menghemat penggunaan energi, sehingga dapat menurunkan tingkat emisinya 2. RPH dapat mengurangi biaya produksi dengan melakukan opsi yang disarankan 3. RPH ikut berpartisipasi dalam Rencana Aksi Nasional RAN penurunan emisi gas rumah kaca

D. RUANG LINGKUP

Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Hewan RPH sebagai salah satu dari industri peternakan yang menghasilkan emisi CO 2 dan CH 4 . Titik berat pada penelitian ini adalah emisi yang dihasilkan dari kegiatan pemotongan hewan, berupa proses produksi, manajemen limbah peternakan, dan pembangkit energinya. Data aktifitas yang diperoleh berasal dari konsumsi energi RPH dan manajemen limbah peternakan di RPH, kemudian data aktivitas tersebut akan dikonversi menjadi nilai emisi dengan menggunakan perhitungan emisi yang telah disetujui oleh organisasi internasional. Nilai emisi tersebut akan di equivalenkan dengan nilai emisi berupa CO 2 . II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PENCEMARAN UDARA

Udara adalah campuran beberapa macam gas dan berupa atmosfir yang mengelilingi bumi dan memiliki fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan di bumi. Susunan udara bersih dan kering adalah nitrogen N 2 sebanyak 78,09, oksigen O 2 sebanyak 21,94, argon Ar sebanyak 0,93, dan karbon dioksida CO 2 sebanyak 0,032 Wardhana 2004. Emisi merupakan zat atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang berpotensi sebagai unsur pencemar udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer. Sumber emisi berasal dari setiap usaha atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dari sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak maupun sumber tidak bergerak spesifik Anonim 2010. Pencemaran udara merupakan adanya komponen-komponen asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan udara dari keadaan normalnya. Pencemaran udara disebabkan oleh pembangunan yang berkembang pesat pada sektor industri dan teknologi serta meningkatnya kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil Wadhana 2004. Penggunaan bahan bakar fosil untuk keperluan industri dimulai sejak akhir abad ke-19, udara dicemari oleh gumpalan-gumpalan asap hitam sebagai hasil pembakaran bahan bakar tersebut Buchari et al 2001. Menurut Soemarno 1999 pencemaran udara ada dua macam berdasarkan sumbernya yaitu, alami dan non-alami. Pencemaran udara alami adalah masuknya zat pencemar ke dalam udara, diakibatkan oleh proses-proses alam, sedangkan pencemaran non- alami adalah masuknya zat pencemar ke dalam udara yang diakibatkan oleh hasil samping aktivitas manusia yang tanpa disadari.

B. PEMANASAN GLOBAL DAN EMISI GAS RUMAH KACA