Penurunan Emisi CO PERHITUNGAN DAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

10 Penurunan emisi dapat dilakukan dengan menginventarisasi emisi karbon yang dihasilkan suatu perusahaan. Metode tersebut digunakan untuk mengestimasikan emisi karbon yang dapat diturunkan industri. Greenhouse Gas Inventory merupakan metode pendekatan yang digunakan dalam proses penurunan emisi gas rumah kaca Putt del Pino et al 2006. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsentrasi CO 2 dari atmosfer, yaitu mengurangi produksi CO 2 dengan 2 dua cara berupa mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan dan mereboisasi hutan, serta menghilangkan sebagian CO 2 dari atmosfer dengan terknologi terbarukan Newman 1993. Wardhana 2004 menyatakan emisi gas rumah kaca dari sektor industri dapat ditanggulangi atau dikurangi secara teknis dengan cara mengganti sumber energi yang digunakan, yaitu mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar LNG Liquid Natural Gases yang akan menghasilkan gas buang yang lebih bersih. Fiantisca 2002 juga menyatakan bahwa cara mereduksi emisi CO 2 dari industri adalah dengan menggunakan bahan bakar bio, peralatan hemat energi, reboisasi, mengurangi penggunaan mesin produksi berumur tua, dan meminimalkan penggunaan material yang tidak ramah lingkungan.

3. Penurunan Emisi CH

4 Kotoran ternak dari sektor peternakan yang tidak dikelola akan menghasilkan emisi gas metana. Pemanfaatan kotoran ternak dapat dilakukan dengan cara diolah menjadi biogas atau pupuk organik kompos Departemen Pertanian 2007. Pernyataan ini ditegaskan oleh Agenda Riset Bidang Energi 2009-2013 yang dikeluarkan Institut Pertanian Bogor 2008 bahwa limbah rumah potong hewan akan lebih termanfaatkan jika digunakan sebagai biogas. Wahyuni 2009 menyatakan bahwa pembuatan biogas memerlukan digester untuk menguraikan kotoran ternak menjadi emisi gas metana agar dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar alternatif. Pada Tabel 4 bahwa 1 m 3 biogas setara dengan gas elpiji sebanyak 0,46 kg. Tabel 4. Biogas Dibandingkan dengan Bahan Bakar Lain Keterangan Bahan Bakar Lain 1 m 3 Biogas Elpiji 0,46 kg Minyak Tanah 0,62 liter Minyak Solar 0,52 liter Bensin 0,80 liter Gas Kota 1,50 m 3 Kayu Bakar 3,50 kg Sumber : Wahyuni 2009 Penurunan emisi gas rumah kaca dengan menghasilkan biogas, tidak hanya berasal dari limbah padat industri peternakan tetapi juga dapat berasal dari limbah cair. Menurut Hambali 2007, limbah cair rumah potong hewan merupakan salah satu limbah cair yang mengandung banyak bahan organik yang dapat menghasilkan gas dalam proses anaerobik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan penghasil biogas. III. METODOLOGI PENELITIAN

A. KERANGKA PEMIKIRAN

Pemanasan global yang semakin meningkat menuntut industri peternakan untuk ikut serta dalam upaya penurunan emisi gas. Penurunan emisi gas dengan metode Greenhouse Gas Inventory. Penggunaan metode ini berupa cara perhitungan emisi karbon yang dikeluarkan oleh industri, dengan adanya perhitungan jejak karbon maka industri dapat mengontrol dan mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan. Berikut ini adalah gambaran kerangka berpikir dalam penelitian ini Gambar 4. Gambar 4. Kerangka Berpikir

B. TATA LAKSANA PENELITIAN

1. Sumber Data

Penelitian dilaksanakan di RPH PT Elders Indonesia, Darmaga Bogor. Waktu pelaksanaan dilakukan selama 2 dua bulan antara tanggal 14 Maret sampai dengan 14 Mei Pemanasan global Penggunaan energi yang boros Penggunaan bahan bakar fosil Emisi gas CO 2 meningkat Tuntutan penurunan emisi GRK Protokol Kyoto Industri peternakan sebagai penghasil CH 4 dan pengguna bahan bakar fosil Perhitungan Gas Rumah Kaca Upaya penurunan emisi GRK Inventarisasi Gas Rumah Kaca Berkembangnya industri peternakan Emisi gas CH 4 terbesar