42 pengemasan daging dan merupakan bagian dari HACCP RPH. Salah satu alat vacuum yang
boros energi perlu diganti dengan unit yang baru agar penggunaan listrik dapat diefisiensikan.
D. UPAYA PENGELOLAAN RPH TERHADAP PENURUNAN EMISI
GAS RUMAH KACA
Pada pengamatan di RPH, emisi yang dikeluarkan berasal dari 2 dua bagian yaitu emisi dari penggunaan energi dan penanganan limbah. Opsi-opsi yang diberikan dan telah
dianalisa merupakan opsi-opsi yang memungkinkan untuk dilakukan dalam upaya penurunan emisi GRK di RPH PT Elders Indonesia. Hasil analisa dari opsi-opsi tersebut, bahwa
pemanfaatan limbah padat menjadi kompos merupakan opsi terbaik dalam penurunan emisi GRK di RPH. Selain itu, pemanfaatan limbah padat dan cair untuk biogas merupakan opsi
kedua terbaik dalam penurunan emisi GRK. Penurunan emisi GRK dengan memanfaatkan limbah, sangat direkomendasikan untuk RPH ini. Hal ini didasari dengan besarnya emisi yang
dihasilkan dari penanganan limbah, sehingga akan lebih efektif untuk menurunkan emisi GRK apabila memanfaatkan limbah untuk kompos atau biogas.
RPH PT Elders Indonesia tertarik dengan adanya opsi mengenai biogas, karena emisi yang dihasilkan RPH sebagian besar emisi berasal dari bahan bakunya yaitu ternak sapi.
Keuntungan dari pembuatan biogas selain dapat mengurangi emisi GRK berupa gas metana CH
4
, dapat memberikan keuntungan secara finansial dengan menghemat penggunaan energi gas yang selama ini berasal dari LPG. Kendala dari opsi ini adalah bahwa belum ada desain
reaktor biogas yang dapat diimplimentasikan secara optimal untuk RPH dengan kapasitas ± 900 ekor per bulan.
Opsi penurunan emisi GRK dengan memanfaatkan limbah RPH yang lebih baik diimplementasikan dalam waktu dekat adalah melakukan pengomposan. Implementasi opsi
ini lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan implementasi opsi biogas. Selain itu, opsi ini akan lebih banyak menurunkan emisi GRK dibandingkan dengan implementasi opsi
biogas. Opsi penurunan dengan efisiensi penggunaan listrik juga cukup mudah untuk
diimplementasikan, namun tidak menghasilkan penurunan emisi GRK yang signifikan. Opsi efisiensi penggunaan listrik dapat dilakukan dengan efisiensi penggunaan lampu dan mesin
produksi. Penurunan dengan opsi efisiensi penggunaan lampu dapat dilakukan, akan tetapi pihak RPH menyatakan penerangan yang ada di ruang produksi mereka sudah cukup atau
bahkan kurang. Pernyataan tersebut dilandasi dengan adanya audit yang dilakukan saat sertifikasi NKV. Menurut Lukman 2010 NKV adalah sertifikat atau bukti tertulis yang sah
telah terpenuhinya syarat higiene sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan asal hewan, sehingga pihak RPH tidak dapat melakukan
opsi tersebut. Opsi penurunan emisi GRK dengan efisiensi penggunaan mesin produksi adalah
mengganti mesin yang lama dengan unit yang baru, akan tetapi penurunan emisi GRK dengan mengganti unit mesin produksi akan membutuhkan banyak biaya dan tidak signifikan dalam
menurukan emisi di RPH PT Elders Indonesia.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN