22 diperlukan adalah 16°C. Proses deboning terdiri atas tiga tahapan, yaitu boning, cutting, dan
trimming. Boning merupakan tahap pemisahan daging dengan tulang. Cutting merupakan tahap
pemotongan bagian-bagian daging sesuai dengan potongan komersilnya Lampiran 3 dan proses pemotongan tulang dilakukan dengan bone saw Gambar 10. Proses terakhir dari
deboning adalah trimming, proses ini merupakan proses pembersihan lemak yang menempel pada daging dan daging yang masih menempel pada tulang.
Gambar 10. Bone Saw Sumber: http:image.made-in-china.com4f0j00mCMTnQpGOtofBone-Saw-GRT-
BS210A-.jpg
12. Pengemasan dan Pengepakan
Potongan daging yang telah dipotong sesuai dengan potongan komersialnya, kemudian dimasukkan ke dalam kemasan plastik sesuai dengan ukuran daging. Kemasan
plastik merupakan plastik khusus vacuum yang dapat digunakan pada proses vakum. Daging- daging yang telah dikemas dengan plastik akan di vakum dengan menggunakan vacuum pack
machine. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan daging lebih tahan lama, proses vakum tersebut dilakukan dalam keadaan hampa udara pressmeat.
Produk yang dihasilkan tidak hanya daging komersial saja, tetapi juga berupa tulang, lemak, dan tendon. Produk-produk tersebut dikelompok berdasarkan jenisnya, kemudian
dikemas ke dalam kardus-kardus yang telah dilapisi plastik linier di dalamnya. Proses pelabelan dilakukan setelah produk-produk tersebut dikemas ke dalam kardus. Isi label pada
produk adalah tanggal produksi, masa kadaluarsa, jenis produk, bobot produk, jumlah produk, saran penyimpanan keep chilled atau keep frozen, dan produsen. Produk yang telah dikemas
dan diberi label, kemudian diikat dengan menggunakan alat stripping band machine.
13. Penyimpanan
Produk yang telah dikemas ke dalam kardus, kemudian disimpan dalam gudang penyimpanan cold storage. Penyimpanan produk dilakukan pada keadaan chilled dan frozen.
Keadaan chilled terdapat pada carton chiller, suhu pada carton chiller berkisar antara 0-4°C. Keadaan frozen terdapat pada blast freezer dengan suhu berkisar antara -35 s.d -45°C.
Penyimpanan produk dilakukan berdasarkan saran penyimpanan masing-masing produk. Keep
23 chilled harus disimpan di bawah suhu 4°C, sedangkan keep frozen harus disimpan di bawah
suhu -20°C.
14. Pemasaran dan Distribusi
Pemasaran produk yang dilakukan RPH PT Elders Indonesia tidak langsung ke tangan konsumen. Pemasaran dilakukan melalui perusahaan distributor yaitu PT Sukanda
Djaya. Distribusi dilakukan menggunakan mobil yang dilengkapi box refrigerator agar kualitas daging tetap terjaga hingga ke tangan distributor.
E. PENANGANAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh sebuah perusahaan. Setiap perusahaan pengolah hasil pertanian pasti akan menghasilkan limbah yang
secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan dampak terhadap lingkungan ekologis. RPH PT Elders Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang melakukan
pengolahan hasil pertanian berupa produk olahan dari ternak sapi. RPH PT Elders Indonesia mengeluarkan 3 tiga macam jenis limbah, yaitu limbah padat, cair, dan gas. Penanganan dan
pengolahan limbah tersebut dilakukan berdasarkan jenis limbahnya, berikut penjelasannya dalam Tabel 7.
Tabel 7. Penanganan dan Pengolahan Limbah RPH PT Elders Indonesia Berdasarkan Jenis Limbah.
Jenis Limbah
Sumber Limbah Penanganan dan Pengolahan
Padat
Kotoran Ternak Dibuang pada tempat penampungan
kotoran khusus limbah peternakan Sisa Pakan
Isi Rumen Sisa Lemak
Di kumpulkan pada karung dan dibuang
Cair
Darah Dijual kepada pengumpul darah
Air sisa pembersihan kandang
Dibuang pada satu saluran menuju ke kolam IPAL untuk diolah lebih lanjut
Air sisa pembersihan karkas Air buangan cuci tangan dan mandi
karyawan syarat higienis produksi Air buangan toilet
Air cucian piring Air sisa klorin
Gas Cerobong asap dari genset
Asap dari proses pembakaran dialirkan ke dalam bunker bawah tanah untuk
direduksi, kemudian dibuang ke udara