KESIMPULAN Kajian potensi penurunan emisi gas rumah kaca pada rumah potong hewan (Studi Kasus RPH PT Elders Indonesia, Bogor)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Rumah Potong Hewan RPH merupakan salah satu industri peternakan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca berupa CO 2 dan CH 4 . RPH PT Elders Indonesia merupakan salah satu industri pengolahan pangan dengan produk berupa daging kemasan chilled meat dengan kapasitas produksi sebesar ± 900 ekor per bulan. Emisi yang dihasilkan RPH PT Elders Indonesia berasal dari 4 empat sumber yaitu listrik, LPG, solar, dan pengolahan limbah. Potensi emisi CO 2 berasal dari penggunaan energi, sedangkan emisi CH 4 berasal dari pengolahan limbah padat dan limbah cair. Penggunaan energi berupa listrik, LPG, dan solar, masing-masing dari energi tersebut menghasilkan emisi CO 2 . Penggunaan listrik menghasilkan emisi rata-rata sebesar 0,199 ton CO 2 per bulan pada tahun 2010, sedangkan pada Januari 2011 hingga bulan April 2011 rata-rata sebesar 0,178 ton CO 2 per bulan. Penggunaan LPG menghasilkan emisi rata-rata sebesar 6,242 x 10 -7 ton CO 2 per bulan. Emisi yang dikeluarkan bahan bakar solar untuk penggunaan genset rata-rata sebesar 9,951 x 10 -6 ton CO 2 per bulan, sedangkan saat pengamatan yaitu pada bulan April 2011 emisi yang dikeluarkan sebesar 1,2 x 10 -5 ton CO 2 . Emisi yang dikeluarkan bahan bakar solar untuk mobil distribusi rata-rata sebesar 6,2 x 10 -6 ton CO 2 per bulan. Total potensi emisi CO 2 yang dihasilkan RPH PT Elders Indonesia dari penggunaan energi adalah rata-rata sebesar 0,199 ton CO 2 per bulan, sedangkan pada Januari 2011 hingga bulan April 2011 rata-rata sebesar 0,178 ton CO 2 per bulan. emisi dari listrik yang memberikan pengaruh yang besar terhadap perhitungan total emisi karena bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit listrik di Jawa-Madura-Bali Jamali adalah batubara sehingga pembakarannya menghasilkan emisi yang cukup besar. Total potensi emisi CH 4 yang dihasilkan dari pengolahan limbah adalah sebesar 0,5364 ton CH 4 pada tahun 2010 dan 0,1946 ton CH 4 pada tahun 2011 hingga April 2011 atau setara dengan 12,337 ton CO 2 equiv. pada tahun 2010 dan 4,476 ton CO 2 equiv. pada tahun 2011 hingga April 2011. Opsi yang berpotensi menurunkan emisi GRK di RPH PT Elders Indonesia adalah pemanfaatan limbah padat dan cair untuk biogas, pemanfaatan limbah padat untuk kompos, efisiensi penggunaan lampu, dan efisiensi penggunaan mesin produksi. Opsi pemanfaatan limbah padat dan limbah cair adalah merubahnya menjadi biogas untuk disubtitusi ke penggunaan gas di RPH. Pemanfaatan ini akan menurunkan emisi sebesar 0,37 ton CH 4 per tahun atau setara dengan 8,51 ton CO 2 equivalen. dan penghematan yang dapat dilakukan RPH adalah sebesar Rp. 1.103.250 – Rp 1.471.000 per bulan atau Rp 13.239.000 – Rp 17.652.000 per tahun. Opsi penurunan dengan merubah limbah padat kotoran ternak dengan proses pengomposan agar menjadi kompos, berpotensi menurunkan emisi sebesar 0,423 ton CH 4 per tahun atau setara dengan 9,729 ton CO 2 equivalen per tahun. Opsi efisiensi penggunaan lampu dapat dilakukan dengan pengurangan jumlah lampu dan efisiensi penggunaannya. Mengurangi jumlah unit lampu dapat menurunkan emisi CO 2 sebesar 125,53 g CO 2 per jam dengan mengurangi unit lampu, sedangkan untuk efisiensi penggunaannya dapat menurunkan emisi sebanyak 6,33 kg CO 2 . Opsi efisiensi pengunaan mesin produksi dilakukan dengan mengganti mesin produksi yang sudah lama yaitu mesin vacuum . 44 Opsi pemanfaatan dari penanganan limbah dengan memanfaatkan sebagai biogas dan pengomposan merupakan opsi yang memiliki potensi dalam penurunan emisi GRK terbaik untuk RPH karena ditinjau dari persentase emisi GRK yang dihasilkan, penanganan limbah merupakan sumber emisi terbesar dari RPH PT Elders Indonesia yaitu sebesar 98,2 . Opsi yang paling berpotensi untuk menurunkan emisi secara signifikan yaitu dengan melakukan opsi pemanfaatan limbah untuk biogas yaitu sebesar ± 69 , sedangkan untuk pengomposan sebesar ± 80,3 penurunan emisi dari total prakiraan emisi di RPH PT Elders Indonesia.

B. SARAN