CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM CDM

7 Secara umum menurut Mudiyarso 2003 CDM merupakan kerangka multilateral yang memungkinkan negara maju melakukan investasi di negara berkembang untuk mencapai target penurunan emisinya, sementara itu negara berkembang berkepentingan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Panjiwibowo et al 2003 menambahkan bahwa CDM, pada dasarnya dibedakan atas kegiatan yang menurunkan emisi GRK pada sumber dan kegiatan yang menyerap GRK dari atmosfer. Kegiatan menurunkan emisi dari sumbernya terfokus pada sektor pemanfaatan energi, sedangkan kegiatan menyerap GRK dari atmosfer dikenal dengan carbon sequestration, kegiatan non-energi seperti kehutanan. Sektor-sektor yang menjadi sumber emisi GRK dan yang termasuk dalam CDM adalah sektor energi, sektor transportasi, sektor industri, sektor komersial dan rumah tangga, sektor persampahan, serta sektor kehutanan Panjiwibowo et al 2003.

E. INDUSTRI PETERNAKAN SEBAGAI SUMBER EMISI GAS RUMAH

KACA Sumber emisi dari sektor industri adalah pemakaian energi, proses produksi yang menghasilkan emisi GRK dan limbah yang mengeluarkan gas CH 4 Wiharja 2010. Industri peternakan merupakan termasuk salah satu sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor yang menjadi sumber emisi GRK. Gas metana dari sektor pertanian merupakan gas terbesar kedua yang mempengaruhi pemanasan global Departemen Pertanian 2007. Gambar 3. Grafik Prakiraan Emisi CH 4 dari Sapi Potong di Indonesia, 2004-2007 Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup 2009 Pada Gambar 3 menunjukan bahwa perkiraan emisi CH 4 yang dihasilkan dari peternakan, khususnya sapi potong, terus meningkat setiap tahunnya. Jika besarnya emisi CH 4 diequivalenkan dengan CO 2 , maka emisi yang dikeluarkan sektor peternakan sapi potong akan menghasilkan emisi yang besar Kementrian Lingkungan Hidup 2009. Menurut penelitian pada tahun 2006 diketahui bahwa 51 emisi GRK berasal dari industri peternakan. Emisi CH 4 dari industri peternakan berasal dari 2 dua aktivitas, yaitu aktivitas pencernaan hewan enteric fermentation dan pengolahan kotoran ternak manure management Departemen Pertanian 2007. Industri peternakan, khususnya rumah potong hewan termasuk industri yang menghasilkan emisi GRK berupa gas CO 2 dari penggunaan energi seperti listrik dan gas CH 4 dari hewan ternak. 100 200 300 400 500 2004 2005 2006 2007 E m is i G RK Ribu T o n CH4 equiv. CO2 8

F. PERHITUNGAN DAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

1. Perhitungan Emisi

Perhitungan emisi dapat dilakukan dengan menghitung konsumsi energi. Menurut Laksamana 2007 konsumsi energi bertujuan untuk mengetahui dan memperkirakan besarnya energi yang dibutuhkan dalam proses produksi. Perhitungan tersebut dapat pula dipergunakan untuk mengukur tingkat efisiensi proses produksi serta tindakan-tindakan penghematan dan konservasi energi pada masing-masing bagian produksi. Menurut Goswani 1986 Konservasi energi merupakan kegiatan pengurangan atau penghematan penggunaan energi melalui suatu cara peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi tanpa mengurangi produktivitas produksi. Studi yang dilakukan secara global sejak awal tahun 1970-an menunjukkan bahwa konservasi energi dapat dilakukan melalui penerapan manajemen energi. Perhitungan emisi, dilakukan dengan menggunakan dasar perhitungan emisi yang telah diakui oleh Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC. Laporan IPCC 2006, perhitungan emisi yang diakibatkan pembakaran bahan bakar adalah sebagai berikut : Faktor emisi yang digunakan berdasarkan dari bahan bakar yang digunakan pada industri yang bersangkutan, nilai yang digunakan merupakan nilai-nilai konstanta yang telah ditentukan default oleh IPCC. Tabel 2. di bawah ini merupakan faktor emisi untuk pembakaran stasioner oleh IPCC tahun 2006. Tabel 2. Faktor Emisi Pembakaran Bahan Bakar No. Produk Faktor Emisi CO 2 KgTJ 1 Bensin 69.300 2 Solar 74.100 3 Minyak Tanah 71.900 4 Batubara 94.600 5 LPG 63.100 6 Briket Batubara 97.500 7 Arang Kayu 112.000 8 Kayu Bakar 112.000 Sumber : IPCC Report 2006 Perhitungan emisi yang dihasilkan dari peternakan memiliki nilai faktor emisi yang berbeda dengan faktor emisi dari hasil pembakaran. Berikut adalah Tabel 3 merupakan faktor emisi untuk peternakan oleh IPCC tahun 2006.