SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN

17

B. KETENAGAKERJAAN

RPH PT Elders Indonesia dikepalai oleh seorang manajer dan memiliki lima divisi, yakni FinanceHuman Resource Development, Production, Quality Control or Quality Assurance, Maintenance, dan PurchaseWarehouse. Struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1. Hari kerja dibagi menjadi dua macam hari kerja. Hari ganjil yaitu Senin, Rabu, dan J um’at merupakan hari pemotongan killing, sedangkan hari genap yaitu Selasa, Kamis, dan Sabtu merupakan hari boning. Waktu kerja dimulai pada pukul 07:30 WIB dan selesai pukul 16:00 WIB, dengan dua kali istirahat selama hari kerja, yaitu pada pukul 09:30 s.d. 10:00 dan pukul 12:00 s.d. 13:00.

C. SISTEM MANAJEMEN PENDUKUNG

1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3

RPH PT Elders Indonesia telah menerapkan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 untuk melindungi pekerjanya. Pekerja di RPH ini di lengkapi dengan alat pelindungan diri APD, APD disesuaikan dengan kebutuhan pekerja di unit kerja masing seperti, sepatu bot, apron, masker, iron gloves, helm, sarung pisau dengan ikat pinggang rantai. Pada unit pemingsanan stunning disediakan earplug untuk melindungi stunner dari kebisingan. Peralatan-peralatan tersebut diletakan di dalam ruang produksi dan selalu dibersihkan setelah dipakai. RPH ini juga menyediakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti menyediakan tempat cuci tangan, kamar mandi dan toilet khusus pekerja serta ventilasi yang cukup untuk sanitasi pekerja, serta terdapat kotak P3K dan alat pemadam api ringan APAR yang disimpan di ruangan dekat pos satpam. APAR di RPH Elders tersedia dua unit, kedua unit tersebut diletakan di pos jaga dan ruang maintenance untuk mempermudah pengambilan jika terjadi kebakaran. Pengawasan terhadap K3 dilakukan setiap hari selama bekerja sebagai tindakan preventif yang dilakukan pihak manajemen. Pengawasan ini dilakukan sebagai proses mengingatkan pekerja yang melakukan tindakan tidak aman baik yang disengaja atau tidak disengaja. Selain itu, perusahaan juga mengikutka pekerjanya pada program JAMSOSTEK. Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan antisipasi jika terjadi kecelakaan kerja.

2. Pemeliharaan

Divisi pemeliharaan atau maintenance merupakan divisi yang bertanggung jawab terhadap kinerja peralatan-peralatan di RPH. Tugas yang dilakukan antara lain memperbaiki kerusakan, mengontrol kinerja mesin, perawatan secara berkala, mengganti atau memasang suku cadang. Perawatan dan perbaikan yang tepat waktu merupakan usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin pada saat proses berlangsung. Kerusakan mesin dan peralatan merupakan titik kritis proses pada saat proses berlangsung akan mengakibatkan terhentinya proses produksi. 18

3. Quality Control or Quality Assurance

RPH PT Elders Indonesia sangat menjaga kualitas dari daging yang dihasilkan dan keamanan kesehatan. Hal tersebut dilakukan dengan memperkerjakan seorang dokter hewan untuk mengawasi kesehatan ternak sebelum dipotong dan setelah daging dipotong. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk melindungi konsumen dari penyakit ternak, seperti anthrax. Seorang Quality controler setiap harinya mengawasi dan mengevaluasi kualitas dari produk yang mereka hasilkan.

4. Hazard Analysis and Critical Control Point HACCP

HACCP merupakan sistem yang digunakan untuk mengetahui, mengukur dan mengendalikan bahaya yang signifikan terhadap keamanan produk. RPH PT Elders Indonesia memiliki 8 delapan titik sebagai titik kritis produksiCritical Control PointCCP. CCP 1 terdapat pada bagian kandang, CCP 2 terdapat pada proses pemeriksaan jeroan merah, CCP 3 terdapat pada penyimpanan daging di chiller carcass, CCP 4 terdapat pada proses vacuum daging, CCP 5 terdapat pada blast freezer, CCP 6 dan CCP 7 terdapat pada proses penyimpanan dan pemeriksaan sebelum dilakukan pengiriman, kedua kegiatan tersebut dilakukan di dalam chiller carton, serta CCP 8 terdapat pada proses pengiriman delivery.

D. PROSES PRODUKSI

Proses produksi di RPH PT Elders Indonesia terdapat 14 empat belas tahap proses hingga ke tangan distributor dengan mengimplementasikan HACCP pada prosesnya. Kapasitas produksi dari RPH ini adalah sebesar ± 900 ekor sapi per bulan. Diagram alir proses dapat dilihat pada Lampiran 2. Berikut penjelasan dari tahapan prosesnya, antara lain:

1. Penurunan dan Pengistirahatan

Ternak sapi yang akan dipotong berasal dari feedlot PT Elders Indonesia, ternak tersebut dibawa ke RPH beberapa hari sebelum pemotongan dilakukan. Ternak yang telah sampai, diistirahatkan dikandang dan diperhatikan dengan baik kesejahteraannya agar ternak sapi tidak berada dalam keadaan stress Gambar 6. Gambar 6. Penurunan Ternak