19
2. Pembersihan dan Pemandian
Ternak sapi yang siap dipotong, harus dibersihkan dan dimandikan terlebih dahulu. Hali ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada tubuh sapi juga dapat
menenangkan sapi yang stress. Pembersihan dan pemandian dilakukan dengan mengalirkan air ke badan sapi dan dilakukan oleh satu orang pekerja.
3. Pemingsanan Stunning
Pemingsanan merupakan tahapan yang dilakukan untuk membuat hewan menjadi tidak sadar atau dapat disebut proses pelumpuhan. Tahapan ini dilakukan agar sapi tidak
mudah berontak saat proses penyembelihan, sapi yang berontak dengan membantingkan tubuhnya akan mempengaruhi produk akhirnya. Semakin banyak memar yang terdapat pada
ternak sapi potong maka akan semakin menurun pula kualitas dagingnya. Selain itu, pemingsanan dilakukan agar lebih mudah dalam proses penyembelihan.
Pemingsanan dilakukan dengan menggunakan alat Stunning Gun Gambar 7a. Alat tersebut seperti senapan pneumatic yang bobotnya ± 5 kg. Proses penembakan dengan
stunning gun, dilakukan pada stunning box Gambar 7b. Penembakan harus ditembakan tepat di dahi sapi.
a b
Gambar 7. Stunning Gun a dan Stunning Box b Sumber :
http:media.qcsupply.comcatalog dan
http:www.bonner-bg.comshared
4. Penyembelihan dan Pengeluaran Darah Bleeding
Penyembelihan dilakukan segera setelah proses pemingsanan dilakukan. Tahapan ini dilakukan pada saat sapi dalam posisi rebah setelah proses pemingsanan. Produk yang
dihasilkan merupakan produk daging sapi halal yang telah disertifikasi. Menurut Phillips 2002 proses penyembelihan yang halal harus dilakukan secara islami dengan menyebutkan
“Bismillahi Allahuakbar” saat memotong leher bagian bawah yaitu bagian tenggorokan, vena jugularis dan artery carotis. Sapi yang telah mati, jika sudah tidak ada lagi pergerakan
tubuhnya. Pisau untuk penyembelihan harus steril setiap kali penyembelihan dilakukan, pensterilan pisau sembelih dilakukan dengan cara membersihkannya menggunakan air panas.
Pengeluaran darah merupakan proses setelah penyembelihan dilakukan. Tahapan ini dilakukan dengan mengaitkan kaki belakang sapi pada suatu crane agar posisi leher menjadi
20 di bawah sehingga sebagian besar darah dalam tubuh sapi dapat dikeluarkan. Semakin banyak
darah yang keluar maka kualitas daging yang didapatkan akan semakin baik.
5. Pemotongan Kepala dan Kaki
Sapi yang telah dipastikan dalam kondisi mati, maka tahapan pemotongan kepala dan kaki segera dilakukan. Pemotongan kepala dilakukan pada bagian persendian leher yang
paling ujung dan dekat otak, biasa disebut dengan ulak-ulak. Pemotongan kepala dan kaki bagian depan dilakukan dengan cara tradisional yaitu menggunakan pisau steril. Kaki bagian
belakang sapi dipotong dengan menggunakan cutter leg pada bagian phalageal bones. Kepala dan kaki yang telah dipotong dipindahkan ke ruang penimbangan offal untuk ditimbang.
6. Pengulitan dan Pemotongan Ekor
Proses pengulitan dilakukan saat posisi sapi sudah bergantung pada crane dengan menggunakan pisau yang steril. Tahapan ini dimulai dengan membuat irisan panjang pada
bagian dada tengah sampai bagian perut sapi, kemudian dilanjutkan dengan membuat irisan pada keempat kaki ternak. Proses ini biasanya dilakukan oleh lebih dari satu pekerja.
7. Pembelahan Dada dan Pengeluaran Jeroan
Pembelahan dada dilakukan dengan menggunakan brisket saw Gambar 8, alat yang sejenis dengan gergaji mesin. Hal ini dilakukan untuk membuat lubang agar memudahkan
dalam pengeluaran jeroan dari tubuh sapi, dengan mengiris perut sapi hingga bagian dada. Pembelahan dada dimulai dengan menyayat garis perut, kemudian jeroan dikeluarkan melalui
lubang yang telah dibuat pada bagian perut.
Gambar 8. Brisket Saw Sumber: http:www.jarvisnz.commg1.htm
Proses pengeluaran jeroan harus dilakukan dengan hati-hati agar isi rongga perut dan kantong kemih tidak mencemari karkas. Jeroan terdiri atas dua bagian yaitu red offal dan
green offal. Kedua bagian jeroan ini dipisahkan berdasarkan bagiannya.