Pengembangan Wilayah TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN
Terdapat tiga karakteristik penting dari kebijakan yang bias perkotaanurban bias, yaitu :
- menitikberatkan pada pasar dan pertumbuhan ekonomi
- memprioritaskan industri lebih besar daripada pertanian
- alokasi sumberdaya lebih besar ke masyarakat kota daripada ke desa
Dari hasil penelitian dan pernyataan di atas, terlihat bahwa kebijakan yang bias perkotaan tersebut lebih menekankan pada kegiatan perekonomian di wilayah
perkotaan. Kurangnya kegiatan perekonomian di wilayah perdesaan mengurangi sumber pendapatan penduduk perdesaan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya penduduk desa akan menuju wilayah perkotaan, terjadi keterkaitan perkotaan - perdesaan.
Melihat kondisi yang demikian dan dampak negatifnya terhadap perkembangan wilayah perdesaan dan perkotaan serta pertumbuhan perekonomian
nasional secara agregat, maka dirasa perlu untuk mengurangi disparitas antar wilayah dengan mulai berupaya untuk meningkatkan pembangunan wilayah
perdesaan agar tercapai pembangunan wilayah yang berimbang. Menurut Murty 2000, pembangunan wilayah yang berimbang merupakan
sebuah pertumbuhan yang merata dari berbagai wilayah yang berbeda untuk meningkatkan pengembangan kapabilitas dan kebutuhan mereka. Hal ini tidak
selalu berarti bahwa semua wilayah harus mempunyai perkembangan yang sama atau mempunyai tingkat industri yang sama, atau mempunyai pola ekonomi yang
sama atau mempunyai kebutuhan pembangunan yang sama, akan tetapi yang lebih penting adalah adanya pertumbuhan yang seoptimal mungkin dari potensi yang
dimiliki oleh setiap wilayah sesuai dengan kapasitasnya. Dengan demikian diharapkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan merupakan
hasil dari sumbangan interaksi yang saling memperkuat diantara semua wilayah yang terlibat.