Sumber Daya Hayati Potensi Pengembangan Wilayah

Dari tabel 26 diketahui bahwa di Kapet Bima teridentifikasi sedikitnya 54 obyek wisata dan panorama alam yang memiliki karakteristik dan keunikan masing-masing dan tersebar hampir merata diseluruh wilayah Kapet Bima, mulai dari ujung timur Kecamatan Sape dan Lambu sampai ujung barat wilayah Kapet Bima yakni Kecamatan Tambora dan Pekat, namun obyek wisata dan panorama alam tersebut umumnya belum dikelola dengan baik dan professional sebagai suatu potensi ekologi, ekonomi dan sosial wilayah yang bernilai tinggi.

4.5.4. Sumber Daya Hayati

Kapet Bima memiliki karakteristik wilayah yang relatif beragam. Wilayahnya berbukit-bukit namun juga merupakan daerah pesisir yang dikelilingi lautan, sedangkan dibeberapa tempat terdapat hutan belukar serta hamparan rumput dan ilalang. Di dalam wilayah tersebut terdapat kekayaan sumber daya hayati. Sumber daya hayati yang cukup terkenal dari Kapet Bima adalah madu merah dan madu kristal. Madu memiliki kalori tinggi dan kaya khasiatnya sebagai suplemen energi dan obat berbagai penyakit. Sumber penghasil madu di wilayah Kapet Bima ada di beberapa tempat, namun yang terkenal adalah di Kawasan Gunung Tambora 2.851 mdpl, tepatnya di Desa Piong Kecamatan Sanggar. Di sekitar gunung yang pernah meletus Tahun 1815 itu terdapat kawasan hutan seluas 122,600 Ha, tumbuh pepohonan sebagai sumber nektar madu dan koloni lebah madu berkembang biak. Madu kristal madu putih yang juga merupakan madu hutan liar tidak dibudidayakan mengandung 100 kali serbuk sari dibandingkan madu merah, terdapat di lereng Gunung Tambora pada ketinggian 900-2000 mdpl, terkonsentrasi di areal seluas 15,000 Ha. Di lokasi tersebut tumbuh “taride bura” tumbuhan liar berbunga putih atau Moschosma Polystachlyum yang diduga sebagai nektar sehingga menjadi sebab mengkristalnya madu tersebut, namun anggapan tersebut diragukan oleh para peneliti LIPI. Menurut Soenarto Adisoemarto dan Anita Hanna Atmowidjojo Peneliti LIPI yang menjelajah kawasan Tambora 16 September-1 Oktober 1986 bahwa kristalisasi madu tersebut masih dianggap misteri dan langka karena jenis tumbuhan yang termasuk suku labitae tersebut ada juga di daerah lain, seperti di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, NTB, NTT dan daerah lainnya, namun madu kristal itu tidak ada di daerah-daerah lain selain di Lereng Gunung Tambora Hamzah, 2004. Selain madu, masih banyak sumber daya hayati yang terdapat di Kapet Bima diantaranya adalah sebagai berikut Hamzah, 2004 : - Susu kuda liar, dapat menyembuhkan kanker, tumor dan liver. - Jamblang duwe, dapat membantu memperbaiki gangguan pencernaan dan menurunlan kadar glukosa darah - Delima talima, dapat membantu menghentikan pendarahan dan anti virus. - Mahkota dewa, dapat membantu menghilangkan gatal dan anti kanker. - Patah Tulang bake tula, dapat membantu menyembuhkan rematik dan nyeri saraf. - Sesuru, dapat berfungsi sebagai anti radang dan sesak napas. - Tapak liman, dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penawar racun - Tasbeh, dapat membantu menyembuhkan demam dan hipertensi.

4.5.5. Sumber Daya Manusia, Sosial dan Budaya a. Komposisi Penduduk, Pendidikan dan Lapangan Usaha