a. Pendekatan Strategi Dalam Pengembangan Wilayah
Dalam pengembangan wilayah yang demikian kompleks, serta melibatkan banyak pihak, maka perlu dilakukan secara holistik dan terpadu.
Sementara di sisi lain, ego sektoral, ego kewilayahan dan ego institusi yang berjalan sendiri-sendiri adalah sebagai penghambat sekaligus menciptakan
inefisiensi dalam pembangunan. Sehingga solusi alternatif adalah adanya keterpaduan antar sektor, antar wilayah dan antar institusi di dalam
pengembangan wilayah. Dalam tabel 75 berikut dijelaskan persepsi stakeholders tentang
pendekatan strategi pengembangan wilayah di Kapet Bima, yang telah diolah dengan menggunakan Analisi Hirarki Proses Aplikasi Program Expert Choice
2000. Tabel 75 Persepsi Stakeholders tentang Pendekatan Strategi Pengembangan
Wilayah di Kapet Bima No. Komponen Bobot
Prioritas Priorities With Respect To:
Goal: Strategi Pengembangan Wilayah 1
Keterpaduan Antar sector 0.211
2 2
Keterpaduan Antar Wilayah 0.188
3 3
Keterpaduan Antar Institusi 0.601
1 Sumber : Hasil Analisis dari Data Primer
Dari Tabel 75 tergambar persepsi stakeholders tentang prioritas pendekatan strategi pengembangan wilayah di Kapet Bima. Keterpaduan antar
institusi bobot 0.601 merupakan pendekatan yang perlu menjadi prioritas utama, sedangkan keterpaduan antar sektor bobot 0.211 merupakan prioritas ke-2 dan
keterpaduan antar wilayah bobot 0.188 adalah prioritas ke-3. Keterpaduan antar institusi merupakan suatu interaksi antar institusi
dengan penekanan pada aspek koordinasi dan sinergi setiap gerak-langkah masing-masing pihak terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dengan adanya
keterpaduan antar institusi menjadi prasyarat yang sekaligus memiliki dampak
yang besar untuk terlaksananya keterkaitan antar sektor dan keterkaitan antar institusi.
Keterpaduan antar sektor merupakan keterkaitan aktivitas dan hubungan fungsional antar sektor, sehingga setiap kegiatan secara sektoral akan dapat
menggerakan secara total kegiatan sektor lainnya baik disisi hulu maupun disisi hilir.
Keterpaduan antar wilayah merupakan suatu bentuk pola interaksi wilayah yang saling menunjang dan dalam saling memenuhi kebutuhan pada
setiap wilayah, dimana perkembangan suatu wilayah akan dapat mendorong perkembangan wilayah lainnya. Keterpaduan antar wilayah bersifat saling
menguntungkan spread effect apabila keterpaduan antar institusi dan keterpaduan antar sektor dapat berjalan dengan baik.
b. Dukungan Sumber Daya Dalam Pengembangan Wilayah