infrastruktur yang meliputi infrastruktur industri perdagangan, utilitas wilayah, serta perhubungan.
4.5.1. Komoditi Pertanian
Sebagai daerah yang memiliki karakteristik agraris, maka aktivitas pertanian dalam arti umum masih memberikan kontribusi besar dalam
perekonomian Kapet Bima. Usaha tani tersebut meliputi subsektor padi dan palawija 7 komoditas, sayuran 15 komoditas, buah-buahan 16 komoditas,
perkebunan 15 komoditas, peternakan 13 komoditas dan perikanan 56 komoditas.
Tabel 20 Komoditas Pertanian Dominan di Kapet Bima
No. Komoditi Kapet Bima
Kapet Thdp NTB A. Padi
Palawija Ha
Ton Ha
Ton 1.
Padi 88,872.00
369,538.00 27.26
25.19 2. Kacang Tanah
14,945.00 18,198.00
36.43 36.97
3. Kacang Kedelai
36,952.00 44,172.00
48.84 48.28
B. Sayur-Sayuran Ha
Ton Ha
Ton 1.
Bawang Merah 6,859.00
62,441.00 71.73
80.84 C. Buah-buahan
Pohon Ton
Pohon Ton
1. Sirsaksrikaya
290,715.00 30,593.00
71.13 88.00
2. Pepaya
120,599.00 4,343.00
54.28 45.49
3. Nangka
93,122.00 40,366.00
19.36 35.19
D. Perkebunan Ha
Ton Ha
Ton 1.
Kopi 2,897.40
1,464.13 23.24
32.50 2.
Jambu Mete 17,427.50
4,827.41 31.88
38.77 3.
Asam 1,467.90
2,001.53 49.64
56.84 4.
Kemiri 2,178.50
1,258.07 68.13
79.00 5.
Wijen 1,056.10
381.03 86.77
50.24 6.
Jarak 1,821.81
669.89 85.32
88.40
Sumber : Hasil Analisis Dari Data BPS Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, 2004
Dari tabel 20 diketahui bahwa terdapat beberapa komoditi dominan yang diusahakan di Kapet Bima dengan nilai produksi 300 ton atau pengusahaan
1,000 Ha serta memberikan kontribusi yang tinggi terhadap nilai produksi pertanian di Propinsi Nusa Tenggara Barat 25 . Adapun komoditi dominan
yang dimaksud adalah : - Padi dan palawija : padi, kacang tanah dan kacang kedelai
- Sayur-sayuran : Bawang Merah - Buah-buahan : Sirsaksrikaya, papaya dan nangka
- Perkebunan : Kopi, jambu mete, asam, kemiri, wijen dan jarak Diantara komoditas dominan tersebut, yang memberikan kontribusi yang
paling tinggi terhadap produksi pertanian di Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah: - Padi dan palawija : Kacang Kedelai 48,28
- Sayur-Sayuran : Bawang Merah 80.84 - Buah-buahan : Sirsaksrikaya 88.00
- Perkebunan : Jarak 88.40 Pada Subsektor peternakan, komoditas dominan yang diusahakan di Kapet
Bima dengan nilai pengusahaan 10,000 ekor dan tingkat kontribusi 20 terhadap produksi atau nilai populasi ternak di Propinsi Nusa Tenggara
Barat dapat dilihat pada tabel 21. Tabel 21 Komoditas Peternakan Dominan Di Kapet Bima
No. Jenis Ternak
Kapet Bima Ekor Kapet Thdp NTB
1 Kuda
16,777 22.07
2 Sapi
105,442 24.75
3 Kerbau
44,443 28.35
4 Kambing
69,242 23.06
Sumber : Hasil Analisis Dari Data BPS Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, 2004
Dari tabel 20 di atas terlihat bahwa terdapat 4 jenis ternak yang merupakan komoditas dominan yakni : kuda, sapi, kerbau dan kambing. Komoditi dominan
yang memiliki jumlah populasi paling banyak adalah jenis ternak sapi 105,442 ekor sedangkan yang memberikan kontribusi yang paling besar
terhadap nilai produksi atau populasi ternak di Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah kerbau 28.35 .
Salah satu aktivitas usaha yang paling dominan di Kapet Bima adalah di subsektor perikanan. Kegiatan itu meliputi perikanan laut yakni berupa usaha
penangkapan, budidaya mutiara dan kerapu, sedangkan pada usaha perikanan darat adalah kegiatan budidaya air payau.
Tabel 22 Usaha Perikanan Dominan Di Kapet Bima No.
Komoditi Produksi Ton
Kapet Thdp NTB 1.
Ikan Laut Tangkapan 29,453.00
35.00 2.
Biji Mutiara 0.50
42.00 3.
Kerapu 62.20
32.00 4.
Budidaya Air Payau 5,359.30
53.00 Sumber : Hasil Analisis Dari Data BPS Kabupaten Bima, Dompu
dan Kota Bima, 2004 Dari tabel 22 menjelaskan bahwa beberapa kegiatan yang memberikan
kontribusi paling besar terhadap nilai produksi usaha perikanan di Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah budidaya mutiara 42 untuk usaha perikanan laut, dan
budidaya air payau 53 untuk usaha perikanan darat. Sumber daya perikanan laut di Kapet Bima terdiri dari 56 jenis komoditi,
namun yang memiliki produksi 50 ton dan memberikan kontribusi 30 terhadap produksi Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah 26 komoditas. Adapun
komoditi perikanan laut dominan di Kapet Bima dapat dilihat pada tabel 23. Dari 26 komoditas perikanan laut dominan di atas, maka yang memiliki
produksi tertinggi adalah peperek 2,246.20 ton, kembung 2,418.40 ton, Sunglir 2,932.20 ton, teri 2,963.40, Lemuru 3,978.10 ton dan Layang 4,270.30.
Sedangkan yang memberikan kontribusi terhadap produksi perikanan laut Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah komoditi Beloso 89.31 , udang dogol
89.54 , rajungan kepiting 85.45 , rumput laut 89.47 , dan ikan sunglir 89.98 .
Potensi berbagai komoditas pertanian di atas cukup tinggi dan diusahakan oleh sebagian besar masyarakat di Kapet Bima, namun pengelolaannya masih
sederhana dan bersifat tradisional padahal di sisi lain kegiatan perikanan ini dapat mendorong perkembangan hotel dan restoran, kepariwisataan, serta industri
pengolahan ikan. Disamping itu komoditi udang, kepiting dan rumput laut adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif serta bernilai jual tinggi untuk
kegiatan eksport. Tabel 23 Komoditi Perikanan Laut Dominan Di Kapet Bima
No. Jenis Komoditi
Kapet Bima Ton Kapet Thdp NTB
1. Udang Lainnya
52.70 32.55
2. Udang Putih
63.20 52.89
3. Kepiting
90.10 56.95
4. Udang Windu
105.30 64.88
5. Beloso
117.00 89.31
6. Udang Dogol
117.30 89.54
7. Rajungan Kepiting
143.30 85.45
8. Sotong
146.30 50.92
9. Belanak
171.20 34.59
10. Gulamah
175.90 50.00
11. Cumi-Cumi
179.30 32.75
12. Tuna
193.70 35.36
13. Rumput Laut
219.20 89.47
14. Ikan Terbang
264.40 53.79
15. Kurisi
343.50 34.45
16. Merah Bambangan
365.70 39.92
17. Cakalang
712.40 28.01
18. Layur
808.20 63.73
19. Selar
1,099.50 45.54
20. Tembang
1,851.20 40.46
21. Peperek
2,246.20 42.50
22. Kembung
2,418.40 50.24
23. Sunglir
2,932.20 83.98
24. Teri
2,963.40 51.66
25. Lemuru
3,978.10 59.47
26. Layang
4,270.30 72.91
Sumber : Hasil Analisis Dari Data BPS Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, 2004
4.5.2. Pertambangan dan Galian