langsung direct requirement, karena menunjukkan kebutuhan langsung suatu sektor akan output sektor lainnya.
Matriks koefisien teknis merupakan dasar untuk perhitungan dampak pengganda multiplier effect yang menjadi salah satu inti dari analisis Model IO.
sedangkan besarnya output dapat dihitung sebagai pengaruh induksi permintaan akhir adalah:
X = I - A
-1
F ...................................................................................... 7 Dimana :
X = vektor total output berukuran n x 1 I = matriks identitas berukuran n x n
F = vektor permintaan akhir berukuran n x 1 A = matriks koefisien input berukuran n x n
Matriks identitas berguna untuk memudahkan manipulasi matematis. Suatu matriks jika dikalikan dengan matriks identitas akan menghasilkan
matriks itu sendiri. Persamaan 7 inilah yang menjadi inti dari Model IO, sedangkan I - A
-1
disebut matriks Kebalikan Leontief yang berfungsi sebagai pengganda output output multiplier. Kenaikan permintaan akhir suatu sektor
tidak hanya berpengaruh langsung terhadap kenaikan total output sektor itu sendiri tetapi juga sektor lainnya. Besar kecilnya dampak kenaikan total output
akibat kenaikan permintaan akhir tergantung dari elemen-elemen matriks I-A
-1
.
3.4.3. Indeks Output Sektor IOS
Nilai output suatu sektor menggambarkan nilai akhir produksi yang dihasilkan suatu sektor baik untuk digunakan kembali pada kegiatan produksi
domestik permintaan antara maupun digunakan untuk permintaan akhir konsumsi rumah tangga, pemerintah, investasi, dan eksport. Untuk melihat
perbandingan nilai output suatu sektor terhadap sektor lainnya, maka dapat digunakan indeks output sektor IOS yang dapat diformulakan sebagai berikut :
IOS
i
=
i i
i
X n
X ∑
1
Dimana : IOS
i
= Indeks Output Sektor i X
i
= Nilai Output Sektor i Juta Rupiah n = Jumlah Sektor
Suatu sektor yang mempunyai nilai indeks output sektor 1, berarti nilai output sektor tersebut di atas rata-rata nilai output sektor lainnya, dengan kata lain
bahwa sektor tersebut memiliki skala aktivitas kapasitas ekonomi yang tinggi. namun jika nilai indeks output sektor 1, berarti nilai output sektor tersebut di
bawah rata-rata nilai output sektor lainnya, yang bermakna bahwa sektor tersebut memiliki skala aktivitas kapasitas ekonomi yang relatif rendah.
3.4.4. Indeks Daya Tarik IDT dan Indeks Daya Dorong IDD
Salah satu keunggulan analisa dengan menggunakan Model I-O adalah dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat hubungan atau
keterkaitan teknis antar unsur aktif unsur yang menunjang kegiatan industriekonomi, seperti perusahaan industri, prasarana dan pemusatan industri
yang merupakan generator untuk memulai sesuatu proses polarisasi teknis. Hubungan ini dapat berupa hubungan ke depan forward linkages, ialah
hubungan dengan penjualan hasil produk yaitu tingkat keterkaitan ke depan atau disebut juga derajat kepekaaan daya dorong, dan hubungan kebelakang
backward linkages, merupakan hubungan dengan bahan mentahbahan baku atau disebut juga daya penyebaran daya tarik. Kedua indeks tersebut dapat digunakan
untuk menganalisa dan menentukan sektor-sektor kunci key sektors yang akan dikembangkan dalam pembangunan ekonomi di suatu wilayah Badan Pusat
Statistik 2000a. Sektor yang mempunyai indeks daya tarik IDT yang tinggi memberikan
indikasi bahwa sektor tersebut mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap kegiatan ekonomi domestik sektor yang lain. Sebaliknya sektor yang mempunyai
indeks daya dorong IDD yang tinggi berarti sektor tersebut mempunyai keterkaitan ke depan yang tinggi dibandingkan sektor yang lain.
Indeks Daya Tarik IDT dan Indeks Daya Dorong IDD suatu sektor dapat diformulakan sebagai berikut Badan Pusat Statistik 2000a :
IDT
j
=
ij j
i ij
i
b n
b ∑
∑ ∑
1 IDD
i
=
ij j
i ij
j
b n
b ∑
∑ ∑
1 Dimana :
IDT
j
= Indeks Daya Tarik sektor j tingkat dampak keterkaitan ke belakang IDD
i
= Indeks Daya Dorong sektor i tingkat dampak keterkaitan ke depan b
ij
= Sel matriks kebalikan I-A
d -1
pada baris i dan kolom j dampak yang terjadi terhadap output sektor i akibat perubahan
permintaan akhir sektor j n = Jumlah sektor ukuran matriks
Suatu sektor yang mempunyai nilai Indeks Daya Tarik IDT 1, berarti daya tarik sektor tersebut di atas rata-rata daya tarik sektor lainnya. Demikian juga
jika nilai Indeks Daya Dorong IDD 1, berarti daya dorongnya di atas rata-rata daya dorong sektor lainnya.
3.4.5. Analisis Location Quotien LQ