Ketersediaan Utilitas Wilayah GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Peran koperasi dalam perekonomian wilayah semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah anggota koperasi sebesar 32.22 yakni 57,009 orang pada tahun 2002 menjadi 94,038 orang pada Tahun 2004. selain itu kinerja dari sisi produktivitas dan keuangan koperasi di Kapet Bima juga mengalami perkembangan yang baik. Tercatat rata-rata peningkatan modal sendiri setiap tahun adalah 23.92 , SHU sampai mencapai 20.90 sedangkan peningkatan rata-rata asset sebesar 16.40 per tahun.

c. Ketersediaan Utilitas Wilayah

Listrik merupakan sumber energi dalam berbagai aktivitas kehidupan dan pembangunan pada umumnya yang berfungsi sebagai prasarana untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan dalam kegiatan produksi hampir seluruh sektor kegiatan usaha penduduk. Adapun gambaran tentang Kapasitas Terpasang dan Jumlah Pelanggan Listrik dapat dilihat pada tabel 42. Tabel 42 Kapasitas Terpasang dan Jumlah Pelanggan Listrik Di Kapet Bima No. KabupatenKota Kapasitas Kwh Pelanggan KK 1 Kab Dompu 7,907,000 17,549 2 Kab Bima 4,209,279 36,451 3 Kota Bima 31,343,549 17,294 Kapet Bima 43,459,828 71,294 Sumber : Hasil Analisis Dari Data BPS Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, 2004 Jangkauan pelayanan listrik di Kapet Bima baru 40.96 dari jumlah 174,059 KK. Tingkat pelayanan yang paling tinggi adalah di Kota Bima yakni sebanyak 63.54 dari total KK, selanjutnya Kabupaten Dompu 38.22 dari total KK dan yang paling rendah Kabupaten Bima sebanyak 36.12 dari total KK. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk pada Tahun 2010 sebanyak 1.053.568 jiwa dan standar rata-rata kebutuhan listrik 0,2 KW orang hari, maka perkiraan kebutuhan listrik Kapet Bima adalah 188.011 KW.sehingga perlu peningkatan kapasitas listrik, jangkauan pelayanan listrik juga perlu diperluas hingga ke pedesaan. Khususnya pada wilayah Kecamatan Pekat, Tambora dan Kecamatan Lambu RTRW Kapet Bima, 2004. Pelayanan air bersih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan primer penduduk dan aktivitas usahanya seperti Industri pengolahan hasil pertanian dan indutri lainnya, pasar, perkantoran, perdagangan, dan lainnya sampai saat ini masih dilayani oleh PDAM. Dari jumlah 174,059 KK kepala keluarga di Kapet Bima yang terlayani baru 9.28 atau 16,147 KK, yang terdiri dari 45,920 KK di Kabupaten Dompu dan 128,139 KK di Kabupaten Bima dan Kota Bima. Adapun gambaran tentang Kapasitas Air Bersih PDAM dan Jumlah Pelanggan di Kapet Bima dapat dilihat pada tabel 43. Tabel 43 Kapasitas Air Bersih PDAM dan Jumlah Pelanggan di Kapet Bima KabupatenKota Kapasitas m 3 Pelanggan KK Kab Dompu 2,544,803 5,776 Kab Bima dan Kota Bima 1,892,938 10,371 Kapet Bima 4,437,741 16,147 Sumber : Hasil Analisis Dari Data BPS Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, 2004 Untuk mendukung pengembangan wilayah di Kapet Bima, maka interaksi pelakustakeholders mutlak membutuhkan informasi dan komunikasi. Pelayanan telekomunikasi di Kapet Bima dikelola oleh Kantor Pelayanan PT. Telkom Tbk. Cabang Bima dan Dompu serta didukung oleh sistem komunikasi telepon seluler yang sekarang menjangkau hampir diseluruh wilayah Kapet Bima. Adapun gambaran tentang Kapasitas Pelayanan Telekomunikasi di Kapet Bima dapat dilihat pada tabel 44. Perkiraan kebutuhan telepon Kapet Bima pada tahun 2010 berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dan standar rata-rata kebutuhan satuan sambungan telepon 0,02 SST per orang, adalah 20.890 SST. Selain kapasitas sambungan telepon, jangkauan pelayanan telepon juga perlu diperluas termasuk pada ibukota Kecamata seperti Pekat, Tambora serta kawasan-kawasan yang cepat berkembang seperti Labuhan Kananga, So Se’e dan Wane BP Kapet Bima 2004. Tabel 44 Kapasitas Pelayanan Telekomunikasi di Kapet Bima KabupatenKota Kapasitas SST Sudah Terisi SST Dompu 2,606 2,512 Kab Bima 1,700 1,433 Kota Bima 4,482 4,348 Kapet Bima 8,788 8,293 Sumber : Hasil Analisis Dari Data BPS Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, 2004

d. Infrastruktur Transportasi