78 mendapat perhatian. Terbukanya potensi dari usahatani belimbing ini, mendorong
pemerintah  Kota  Depok  untuk  menjadikan  belimbing  dengan  varietas  unggul Dewa sebagai icon Kota Depok.
Kegiatan  usahatani  dan  teknik  budidaya  belimbing  yang  dilakukan  oleh petani belimbing di Kota Depok sebenarnya hampir sama antara petani belimbing
satu dengan lainnya. Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar petani belimbing di Kota Depok telah menerapkan Standar Operasional Prosedur SOP belimbing
dewa yang disusun oleh Dinas Pertanian Kota Depok tahun 2007. SOP belimbing ini  merupakan  panduan  teknik  budidaya  belimbing  yang  dilakukan  untuk
meningkatkan  mutu  buah  belimbing  yang  dihasilkan  petani.  Teknik  budidaya belimbing  sesuai  SOP  telah  tersosialisasikan  kepada  para  petani  belimbing  di
Kota Depok termasuk di wilayah Kecamatan Pancoran Mas dan Cipayung melalui fasilitas Sekolah Lapang SL SOP belimbing dewa pada tahun 2007 yang diikuti
oleh  para  petani  responden.  Di  lokasi  penelitian,  ada  petani  yang  telah menerapkan semua kegiatan budidayanya sesuai dengan SOP dan ada pula petani
yang tidak sepenuhnya  menjalankan budidaya belimbing sesuai SOP bahkan ada pula  yang  belum.  Namun,  sebagian  besar  telah  melakukan  budidaya  belimbing
sesuai dengan SOP.
5.3.1  Penanaman Tanaman Belimbing Dewa
Berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian, kegiatan penanaman diawali dengan kegiatan penyiapan lahan yaitu pembersihan lahan dan pembuatan lubang
tanam.  Pembersihan  lahan  dilakukan  dengan  maksud  untuk  memperoleh  lahan yang siap ditanami dan terbebas dari gangguan fisik seperti batu-batuan besar dan
gangguan  biologis  seperti  gulma  atau  sisa-sisa  tanaman.  Kegiatan  pembersihan lahan  yang  dilakukan  antara  lain  adalah  membersihkan  semak,  pohon  kecil,
cabang  dan  ranting  pohon  besar  yang  menghalangi  pertumbuhan  tanaman  muda. Persiapan  lahan  yang  harus  dilakukan  setelah  melakukan  pembersihan  lahan
adalah pembuatan lubang tanam. Jarak  tanam  yang  digunakan  pada  kebun  belimbing  yang  sesuai  dengan
SOP adalah  7 x 7 meter. Namun, sebagian besar petani responden  yang  ada di lokasi  penelitian  menggunakan  jarak  tanam  yang  lebih  rapat  yaitu  5  x  5  meter
sebanyak  36,37  persen  dari  total  petani  responden.  Hanya  sekitar  6,67  persen
79 petani responden yang menggunakan jarak tanam yang sesuai dengan SOP. Selain
itu,  ada  pula  yang  menggunakan  jarak  tanam  sebesar  3  x  3  dan  4  x  5  meter sebanyak 3,33 persen, 4 x 4 dan 6 x 6 meter sebanyak 10 persen, 5 x 6 meter
sebanyak  6,67  persen  dan  6  x  7  meter  sebanyak  23,33  persen.  Hal  ini dikarenakan  tanaman  belimbing  sudah  tertanam  sejak  lama  sebelum
diterbitkannya  SOP  oleh  Dinas  Pertanian  Kota  Depok.  Para  petani  ingin mengoptimalkan  lahan  yang  dimilikinya  dengan  menanam  pohon  belimbing
dengan jarak tanam yang lebih rapat, padahal semakin jauh jarak tanam belimbing akan menyebabkan cabang-cabang semakin menyamping dan menghasilkan buah
yang lebih banyak.
5.3.2  Pemupukan Tanaman Belimbing Dewa
Pemupukan  dilakukan  guna  untuk  menyediakan  kebutuhan  hara  nutrisi yang  dibutuhkan  untuk  pertumbuhan  dan  perkembangan  tanaman  belimbing.
Pupuk  yang  diberikan  pada  tanaman  belimbing  adalah  pupuk  organik  pupuk kandang,  pupuk  anorganik  pupuk  NPK  dan  pupuk  daun  pupuk  cair.  Pupuk
kandang dan NPK digunakan untuk menambah dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan  biologi  tanah.  Pupuk  daun  digunakan  untuk  merangsang  pembungaan  dan
mendukung pertumbuhan daun. Curacron dan Dusban digunakan sebagai pestisida serta  Gandasil  B  sebagai  perangsang  bunga.  Kegiatan  pemupukan  dengan
menggunakan  pupuk  kandang  dan  NPK  dilakukan  setiap  empat  bulan  sekali. Dosis  pupuk  kandang  dan  NPK  per  pohon  belimbing  berdasarkan  SOP  dapat
dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30.  Dosis Pupuk Per Pohon pada Usahatani Belimbing Dewa di Kota Depok
Waktu Pemupukan Jenis dan Dosis Pupuk
Pupuk Kandang Kg
NPK 15:15:15 Kg
3 – 12 bulan setelah tanam
20-30 0,2-0,3
1 – 3 tahun setelah tanam
30-40 0,4-0,6
3 tahun setelah tanam 40-60
0,7-1,0 3
– 4 minggu sekali pada tanaman produktif
Pupuk Daun Sesuai Dosis Anjuran
Sumber : Dinas Pertanian Kota Depok 2007
80 Prosedur pelaksanaan pemberian pupuk di antaranya yaitu 1 Menyiapkan
alur  lubang  pupuk  di  bawah  lingkaran  tajuk  sedalam  20  sentimeter  dan  selebar cangkul; 2 Menyiapkan pupuk sesuai jenis dan dosis yang akan digunakan; dan
3  Memasukkan  pupuk  ke  dalam  lubang  tanam  kemudian  menutupnya.  Apabila pupuk  daun  yang  akan  diberikan,  maka  harus  membuat  larutan  pupuk  terlebih
dahulu,  kemudian  pupuk  disemprotkan  ke  tanaman  dengan  menggunakan  hand sprayer
atau power sprayer. Dari  hasil  wawancara  dengan  petani  responden  di  lokasi  penelitian,
pemberian  pupuk  pada  tanaman  belimbing  ada  kalanya  tidak  mengikuti  dosis anjuran  yang  terdapat  pada  SOP  belimbing  dewa.  Petani  responden  biasanya
mendapatkan pupuk kandang dengan membeli di rumah potong hewan RPH, ada pula yang memelihara ternak sendiri untuk kemudian diambil kotorannya dan ada
pula  yang  memfermentasi  sendiri  pupuk  kandang  yang  akan  digunakan  mol. Cara  membuat  mol  yaitu  dengan  menggiling  buah  belimbing  busuk  dan
mencampurnya  dengan  gula  merah,  air  kelapa  dan  air  beras  kemudian difermentasi selama ± 2 minggu. Air ekstraknyalah yang akan menjadi pupuk.
5.3.3  Pengairan Tanaman Belimbing Dewa