Pengairan Tanaman Belimbing Dewa Pemangkasan Tanaman Belimbing Dewa

80 Prosedur pelaksanaan pemberian pupuk di antaranya yaitu 1 Menyiapkan alur lubang pupuk di bawah lingkaran tajuk sedalam 20 sentimeter dan selebar cangkul; 2 Menyiapkan pupuk sesuai jenis dan dosis yang akan digunakan; dan 3 Memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam kemudian menutupnya. Apabila pupuk daun yang akan diberikan, maka harus membuat larutan pupuk terlebih dahulu, kemudian pupuk disemprotkan ke tanaman dengan menggunakan hand sprayer atau power sprayer. Dari hasil wawancara dengan petani responden di lokasi penelitian, pemberian pupuk pada tanaman belimbing ada kalanya tidak mengikuti dosis anjuran yang terdapat pada SOP belimbing dewa. Petani responden biasanya mendapatkan pupuk kandang dengan membeli di rumah potong hewan RPH, ada pula yang memelihara ternak sendiri untuk kemudian diambil kotorannya dan ada pula yang memfermentasi sendiri pupuk kandang yang akan digunakan mol. Cara membuat mol yaitu dengan menggiling buah belimbing busuk dan mencampurnya dengan gula merah, air kelapa dan air beras kemudian difermentasi selama ± 2 minggu. Air ekstraknyalah yang akan menjadi pupuk.

5.3.3 Pengairan Tanaman Belimbing Dewa

Pengairan dilakukan untuk menyediakan kebutuhan air bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman belimbing. Sebelum kegiatan pengairan dilakukan, hal yang harus diperhatikan adalah melihat kondisi tanaman dan buah. Pengairan harus dihentikan jika kondisi tanah telah cukup lembab. Selain air hujan, air yang digunakan sebagai sumber pengairan oleh para petani responden berasal dari irigasi teknis 70 persen dan air sumur 26,67 persen. Ada satu orang petani 3,33 persen yang hanya mengandalkan air hujan sebagai sumber pengairan untuk tanaman belimbing yang dimilikinya. Pada umumnya petani responden melakukan kegiatan pengairan hanya pada musim panaskemarau. Peralatan yang diperlukan saat pengairan antara lain adalah air, emberselang airpompa pantekpower sprayer dan cangkul. 81 Gambar 7. Mesin Diesel kiri, Power Sprayer tengah dan Selang air kanan yang Digunakan Petani Responden di Lokasi Penelitian Tahun 2011

5.3.4 Pemangkasan Tanaman Belimbing Dewa

Berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian, kegiatan pemangkasan tanaman belimbing dibagi menjadi dua jenis yaitu kegiatan pemangkasan bentuk dan kegiatan pemangkasan pemeliharaan. Kegiatan pemangkasan bentuk adalah kegiatan membentuk cabang atau ranting tanaman agar mempunyai tajuk yang diharapkan dan dengan tujuan agar lebih memudahkan petani dalam melakukan kegiatan pengelolaan, perawatan dan pemanenan. Sedangkan pemangkasan pemeliharaan adalah memotong cabang atau ranting tanaman yang tidak produktif dan tidak dikehendaki. Hal ini bertujuan untuk merangsang pembungaan, membuang ranting atau cabang yang mati, tunas air maupun cabang yang tidak produktif serta untuk memudahkan sinar matahari masuk sampai cabang-cabang terbawah. Kegiatan pemangkasan dilakukan pada saat setelah panen. Peralatan yang dibutuhkan saat pemangkasan antara lain adalah gunting, karungkeranjang, tali, dan patok.

5.3.5 Sanitasi Kebun serta Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Belimbing Dewa