36
Terdapat 4 kecamatan yang tidak unggul komparatif-kompetitif untuk komoditas terpilih, yaitu : Cikijing, Rajagaluh, Palasah dan Cikijing. Sementara
itu, komoditas melinjo yang tidak unggul secara kompetitif di semua kecamatan tidak dapat memenuhi kriteria keunggulan komparatif-kompetitif sehingga
komoditas melinjo tidak dikutsertakan dalam pembahasan selanjutnya.
5.2 Potensi Fisik Wilayah untuk Komoditas Unggulan Pertanian
Berikut hasil analisis kesesuaian lahan secara kualitatif untuk jagung, mangga, kedelai, dan pisang di seluruh wilayah Kabupaten Majalengka.
Gambar 5 Sebaran wilayah yang unggul komparatif dan kompetitif komoditas pertanian terpilih
37
Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan seperti yang disajikan pada Gambar 6, dapat diketahui bahwa 80.54 dari wilayah Kabupaten Majalengka
sesuai untuk komoditas jagung S1=6.33, S2=57.37, S3=16.84 dan sisanya tidak sesuai N=18.28 . Dari Gambar tersebut juga dapat diidentifikasi bahwa
di bagian utara dan sebagian besar bagian tengah Kabupaten Majalengka, kesesuaian lahan untuk komoditas Jagung terkendala oleh suhu, sedangkan di
sebagian bagian tengah dan bagian selatan yang bertopografi perbukitan dan pegunungan terkendala oleh lereng.
Sementara itu, berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk komoditas mangga Gambar 7, dapat diketahui bahwa 58.87 dari wilayah Kabupaten
Majalengka sesuai S1=0.24, S2 =22.05, S3= 37.99 dan sisanya tidak sesuai. Dari Gambar 7 dapat diidentifikasi bahwa kelas kesesuaian mangga di
Kabupaten Majalengka sangat terpengaruh oleh curah hujan, sehingga sebagian besar batas spasial kelas kesesuaiannya pun mengikuti bentuk rentang rata-rata
curah hujan tahunan. Komoditas mangga cukup sesuai untuk wilayah Majalengka Gambar 6 Peta kesesuaian lahan komoditas jagung
38 bagian utara, tengah dan bagian ujung selatan. Sementara itu, wilayah yang paling
sesuai berada di bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk komoditas kedelai dapat diketahui bahwa 52.74 dari wilayah Kabupaten Majalengka cukup sesuai S2,
27.46 sesuai marjinal S3 dan sisanya tidak sesuai 18.62. Pada Gambar 8 tampak bahwa lahan S2 dengan satu faktor pembatas terdapat di Kecamatan
Cikijing, Talaga, Banjaran, sebagiaan Cingambul dan Jatitujuh yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, sedangkan wilayah yang berada di bagian utara
dan sebagian wilayah tengah termasuk dalam kelas S2 dengan tiga faktor pembatas, yaitu suhu, ketersediaan air dan tingkat kelerengan. Sementara itu,
untuk wilayah perbukitan dan pegunungan di sebagian wilayah tengah dan selatan Majalengka, sebagian besar berada pada S3 dan N dengan faktor pembatas tingkat
kelerengan. Gambar 7 Peta kesesuaian lahan komoditas mangga