Analisis Penentuan Wilayah Pengembangan Industri dan wilayah Pengembangan komoditasnya
24 mandiri mempromosikan produknya; b penyelenggaraan pameran produk;
c media promosi bersama. 4 Aspek pemasaran dan kemitraan usaha yang terdiri atas tiga komponen yang
dipilih oleh responden, yaitu: a peningkatan kemampuan memasarkan produk, antara lain pelatihan teknis, magang; b fasilitasi bapak angkat, antara
lain temu usaha industri; c fasilitasi penjualan eceran, antara lain outlet bersama; d fasilitasi agen pemasaran, antara lain temu usaha perdagangan.
5 Aspek legalitas usaha yang terdiri atas tiga komponen yang dipilih oleh responden, yaitu: a legalitas yang berkaitan dengan pendirian dan
operasional usaha, antara lain TDI, SIUP, TDP, SP-PIRT; b legalitas yang berkaitan dengan dukungan dalam penjualan, antara lain Sertifikat Halal,
sertifikat GMP; c legalitas yang terkait dengan perlindungan usaha antara lain hak merk dagang, hak paten produk.
Untuk melakukan pemilihan alternatif keputusan terkait arahan
pembangunan berdasarkan kriteria terbaik digunakan analisis MCDM dengan metode TOPSIS.
Tahapan dalam Metode TOPSIS Jahanshahloo et al. 2009 adalah: 1 Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi
Perhitungan normalisasi matriks keputusan TOPSIS dilakukan dimana nilai normalisasi
n
ij dihitung sebagai berikut:
dimana : x
ij
= nilai sel bagi kriteria ke i dan alternatif ke j; n
ij
= nilai sel bagi kriteria ke i dan alternatif ke j yang ternormalisasi
2 Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot Perhitungan matriks keputusan ternormalisasi terbobot dilakukan dimana
pembobotan ditentukan oleh pengambilan keputusan. Nilai bobot ternormalisasi Vij dihitung sebagai berikut:
Dimana :w
i
= nilai bobot dari kriteria ke i dengan 3 Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif
Penentuan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
dimana : A+ = solusi ideal positif; A- = solusi ideal negatif 4 Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal
positif dan negatif Penentuan jarak euclidean antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi
ideal positif dan negatif dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
25
dimana : dj
+
= jarak euclidian alternatif ke j kepada solusi ideal positif; dj
-
= jalak euclidian alternatif ke j ke solusi ideal negatif. 5 Menghitung kedekatan dengan solusi ideal
Perhitungan kedekatan relatif ke solusi ideal dimana kedekatan relatif alternatif Aj ke A
+
didefinisikan sebagai berikut: dimana : Rj = Kedekatan relatif alternatif ke j kepada solusi ideal
positif dan 6 Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif
Dasar dari metode TOPSIS adalah memilih alternatif yang memiliki jarak terdekat ke solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh ke solusi ideal
negatif, sehingga urutan alternatif ditentukan berdasarkan besarnya Rj.
Dari hasil analisis MCDM-TOPSIS, akan diperoleh alternatif arahan program pembangunan meliputi aspek pengembangan industri dan alternatif-
alternatifnya. Alternatif-alternatif tersebut dapat digunakan oleh pemerintah daerah dan para pihak yang berkepentingan dalam merencanakan pembangunan
terutama untuk pengembangan industri kecil berbasis komoditas unggulan pertanian di Kabupaten Majalengka.
Program yang dipilih sebagai prioritas yang diusulkan dalam penelitian ini adalah komponen dengan nilai RUV Ranking Unit Value tertinggi berdasarkan
pilihan responden dari tiap aspek program.
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA
4.1 Kondisi Fisik Wilayah 4.1.1 Kondisi Geografi
Kabupaten Majalengka merupakan bagian dari wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat. Jarak dari ibukota Kabupaten Majalengka ke ibukota
Provinsi Jawa Barat adalah ± 91 kilometer dan secara geografis, Kabupaten Majalengka terletak di antara 6
36’ sampai dengan 7 03’ lintang selatan dan 108
03’ sampai dengan 108 25’ bujur timur. Adapun batas wilayah administrasinya
adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, sebelah selatan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, sebelah barat dengan
Kabupaten Sumedang, serta sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Wilayah Kabupaten Majalengka secara
administratif terdiri atas 26 kecamatan dan 336 desa tahun 2011.