Bogor Barat Sebelah Tengah : Kelurahan Bondongan dan Kelurahan Empang
Kecamatan Bogor Selatan Kecamatan Bogor Tengah merupakan salah satu kecamatan di wilayah
Kota Bogor yang berjarak 2 kilometer dari pusat pemerintahan kota dengan fungsi utamanya sebagai pusat perdagangan dan jasa yang ditunjang oleh kegiatan
perkantoran atau pemerintahan, pemukiman, dan obyek wisata. Dilihat dari data Pemerintah Kota Bogor, persentase penggunaan lahan di Kecamatan Bogor
Tengah sebagian besar digunakan untuk pemukiman sebesar 61.6 atau seluas 524.24 ha, bangunan umum kantor dan pertokoan sebesar 38 atau seluas
323.36 ha, pemakaman sebesar 0.35 atau seluas 2.95 ha serta sebesar 0.05 atau seluas 0.45 ha untuk lahan pertanian dan lain lain. Berdasarkan demografi,
jumlah penduduk kecamatan Bogor Tengah berjumlah 94 628 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 47 219 orang dan perempuan sebanyak 47 870 orang.
5.1.2 Aksesbilitas
Berdasarkan pola pergerakan tiap zona Kota Bogor, jumlah pergerakan antar zona eksternal menuju internal terutama yang menuju pusat kota maupun
sebaliknya adalah cukup tinggi. Pergerakan yang cukup tinggi ini disebabkan oleh banyaknya mobilitas masyarakat Kota Bogor untuk melakukan berbagai aktifitas
di pusat kota maupun di luar pusat Kota Bogor. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu adanya pengaturan moda angkutan dan peningkatan pelayanan dari segi
sarana dan prasarana sehingga pengguna moda angkutan maupun pejalan kaki dapat merasakan kenyamanan dalam bertransportasi terutama di daerah pusat kota
termasuk di kawasan Nyi Raja Permas. Aksesbilitas menuju pedestrian path Nyi Raja Permas tergolong cukup
mudah. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang sudah cukup baik memudahkan pejalan kaki untuk menjangkau dan memanfaatkan lokasi pedestrian path tersebut.
Berdasarkan pengamatan, sebagian besar penggunaan pedestrian path Nyi Raja Permas digunakan sebagai akses menuju Stasiun Kereta Api Bogor, Pasar Anyar,
Taman Topi, dan tempat perbelanjaan lainnya. Pejalan kaki dapat menggunakan jalur luar pedestrian path Nyi Raja Permas maupun jalur dalam dimana terdapat
ruang Pedagang Kaki Lima PKL modern yang sudah tertata cukup rapi untuk mencapai tempat-tempat tersebut sesuai tujuan masing-masing pengguna jalan.
Sistem perparkiran di wilayah ini sudah cukup baik, namun masih terdapat kemacetan arus kendaraan umum di sekitar wilayah pedestrian. Hal ini
dikarenakan tidak tertibnya pengguna kendaraan umum terutama angkutan umum dan kendaraan bermotor serta banyaknya aktifitas informal berupa PKL liar dalam
menggunakan jalur kendaraan umum maupun jalur pejalan kaki sehingga kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki terganggu.
5.2 Gambaran Umum Responden
Responden pada skripsi ini terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok pengguna jalan atau pengguna pedestrian path, kelompok unit usaha, dan
kelompok tenaga kerja. Gambaran umum mengenai karakteristik masing-masing responden akan dijelaskan sebagai berikut.
5.2.1 Karakteristik Responden Pengguna Pedestrian Path
Karakteritik pengguna pedestrian dibagi menjadi dua yaitu karakteritik sosial ekonomi berupa usia, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, pendapatan per
bulan, dan jumlah tanggungan serta karakteristik berkunjung seperti asal daerah, cara kedatangan, jenis kendaraan yang digunakan, dan tujuan penggunaan
pedestrian path. Pengguna pedestrian path yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dengan persentase 40 responden berjenis
kelamin laki-laki dan 60 berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar responden pengguna pedestrian path Nyi Raja Permas atau sebesar 41 dari seluruh
responden pengguna pedestrian berusia antara 15 sampai 25 tahun. Berdasarkan rata-rata pendidikan terakhir, sebagian besar responden
pengguna pedestrian adalah lulusan Sekolah Menengah Atas SMA yaitu sebesar 55 dan lulusan perguruan tinggi S1S2 sebesar 24. Rata-rata pekerjaan
responden pengguna pedestrian path Nyi Raja Permas terdiri dari beberapa kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pengguna pedestrian path
dengan pekerjaan sebagai pelajar atau mahasiswa sebesar 33, untuk kelompok pekerjaan PNS dan karyawan swasta masing-masing sebesar 20, kelompok
selanjutnya yaitu kelompok Ibu Rumah Tangga IRT sebesar 18, dan kelompok